Janji yang tidak terlihat

121 17 5
                                    

Setelahnya Iori dan Tenn dibiarkan sementara waktu di rumah Mitsuki dan Riku.

"Namun kenapa kalian bisa sampai seperti itu? ini sudah tidak bisa diterima." ucap Mitsuki benar-benar marah

Mendengar itu Riku berusaha untuk menenangkan sang kakak.

"Mitsu nii... Tenang dulu, mereka akan cerita kalau Mitsu nii sudah tenang." ucap Riku berusaha menenangkan Mitsuki

Setelah itu Mitsuki pun benar-benar menenangkan diri nya.

"Kalian berbicara dulu, aku akan mengambil beberapa kue untuk dimakan." ucap Riku sambil berjalan menuju ke toko roti milik keluarga nya

"Riku kun, aku akan menemani mu." ucap Haruki

Setelah itu Haruki dan Riku sudah pergi meninggalkan Tenn, Iori dan Mitsuki di ruang tamu.

"Maaf Izumi... Namun alasan kami ada disini adalah untuk memperingati mu terutama adikmu." ucap Tenn pelan sambil menahan sedikit rasa sakit yang ada ditubuhnya

"Memperingati? Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Mitsuki kali ini

Akhirnya Iori menceritakan semuanya kepada Mitsuki.

Sisi lain...

Riku sudah membawa beberapa potong kue untuk dimakan bersama-sama.

Haruki tersenyum tipis kala melihat Riku tetap tenang walau kondisinya yang seperti itu.

"Ne... Riku kun, aku mau bertanya sesuatu." ucap Haruki

"Apa itu Sakura san?" tanya Riku

. . . .

"Adikmu kini menjadi incaran ayah kami." ucap Tenn

Mendengar itu Mitsuki menjadi sangat terkejut.

Sebelumnya Haruki bilang kalau temannya mengincar adiknya dan itu benar-benar terjadi.

"Bagaimana bisa itu terjadi?" tanya Mitsuki

"Awalnya waktu itu aku latihan dengan ayah lalu aku meminta ayah untuk berhenti mencari anak berbakat namun dia tidak mau mendengarkan ku sampai dia melihat CCTV- sekolah yang dimana waktu Riku mengungkapkan keinginannya ke Tsumugi sensei. Sambil bermain piano." ucap Tenn menjelaskan

Mendengar itu seketika Mitsuki menjadi terdiam, "Aku sudah memintanya untuk berhenti mengincar Riku namun dia tetap keras kepala dan begini lah hasilnya."

"Aku berterima kasih karena kalian mau membantu Riku, beneran aku tidak tahu harus berkata apa." ucap Mitsuki benar-benar berterima kasih kepada kedua temannya ini

. . .

"Ikut Sakura san ke Northmera?" ucap Riku

Haruki mengangguk.

"Mitsu nii akan ikut kah?" tanya Riku

"Ya, Mitsuki kun akan ikut, tenang kok ini hanya sampai usia Riku kun 17 tahun." ucap Haruki

"Apakah ayah dan ibu menyetujuinya?" tanya Riku

"Mereka menyetujuinya dan kini tinggal Riku kun memutuskan nya saja." jawab Haruki

Mendengar itu Riku pun berfikir sejenak, namun dia baru menemukan 2 teman apa tidak apa kalau seperti ini?

"Kalau begitu biarkan Riku berbicara dengan Mitsu nii." ucap Riku ke Haruki

"Baiklah, tidak perlu terburu-buru juga, yang penting Riku kun sudah membuat keputusan." sambung Haruki

Setelah itu mereka berdua sampai ke rumah Mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang