yes or no

53 9 4
                                    

Sudah 3 hari lamanya Ino tak lagi bertemu shisui, karna lamaran yang ditanyakan oleh ketua jounin itu kepadanya ayah dan dirinya.
Ia tak bisa menjawabnya langsung.

Ayahnya inoichi memberi ino waktu sepekan untuk memutuskan hal itu, ia tak ingin membuat laki laki yang menyukai putrinya itu berharap lama.

Selama beberapa hari ini, ia diberi saran oleh beberapa temannya.
Dari mulai Sakura, hinata, tenten,temari, dan juga Teman lelaki seangkatannya.

"aku masih tak percaya shisui-san melamar mu pig" ucap sakura.

"Sakura chan, Ino chan kan Cantik mungkin karna itu shisui-san tertarik padanya" ungkap hinata

"heehh, kalau hanya cantik pasti tidak mungkin" kata tenten

"benarkan, pasti dia menyukai sesuatu darimu pig" ungkap Sakura

"kenapa jadi kalian yang ribut, toh kan Ino yang dilamar
Biarkan saja, lagipula keduanya cocok" ucap temari.

"nee, aku setuju" kata hinata

"sudahlah Ino, shisui itu laki laki baik jadi terima saja. Lagipula sepertinya kau juga menyukainya kan" tanya temari

Pertanyann itu membuat Ino gugup, ia memang mulai menyukai shisui tapi jika untuk menikah bukankah ini terlalu cepat.

_________________________________________

Sehari sebelum dia memutuskan hal besar dihidupnya, menjawab iya atau menolak lamaran si laki laki Uchiha.

Shikamaru juga bilang padanya jika shisui memang laki laki yang tepat untuk menikahinya.
Chouji juga sangat senang saat tau teman timnya itu dilamar ketua jounin yang kaya raya, itu menandakan ia bisa ditraktir terus terusan oleh ino.
Tak terkecuali Asuma sensei, ia sangat setuju jika ino dengan shisui menikah.

Semua orang yang ditemui Ino menyukai shisui, karena memang dia dikenal sangat baik, hanya satu orang yang setuju jika keduanya berhubungan.

Sai.

Sore itu tanpa sengaja Ino bertemu sai saat Ingin pulang, keduanya berpapasan.
Canggung rasanya bagi ino setelah tau sai menyukainya, rasanya tak sama saat mereka masih berteman.

"hai nona cantik" sapa sai

"ehh, Sai. ingin kemana" tanya ino canggung

Keduanya menyadari kecanggungan itu, jadi sai mengajak Ino ketepi sungai searah dengan jalan pulang sigadis bunga.

"aku ingin bertanya padamu, apa kau akan menerima lamaran uchiha shisui?" kata sai

To the poin, pertanyaan sai yang tak ada basa basi seperti biasanya.

Ino yang bingung menjawab apa, ia takut menyakiti perasaan sai jika menjawab jujur.

"anuu sai, kenapa menanyakan hal itu" jawab ino cengegesan.

"jawab jujur Ino" ucap sai serius

Tak ada percakapan lain antara keduanya, Ino tak pernah melihat sai se serius ini. Biasanya ia hanya melihat sai dengan senyum palsu yang ia miliki.

"iya sai, aku menyukainya" ucapnya

Telak, kalah telak sudah. Sai mendengarnya langsung dari mulut perempuan yang ia sukai.
Emosi membuat nya kalut, tak bisa menahan apa yang ia katakan.

"apa kau menyukainya karna dia seorang Uchiha?" tanya sai

"apa kau begitu terobsesi menjadi nyonya Uchiha, ino?
Apa ini alasanmu tak menyukaiku kembali hanya karna aku tak memiliki Klan seperti shisui?"

Pertanyaan bertubi tubi dari sai membuat ino kaget, ia tak seperti yang dipikirkan oleh Sai.
Dirinya tak pernah berpikir seperti itu.

"Sai, aku tak pernah memikirkan itu"
"aku tak bisa menyukaimu karna dari awal kita teman" jawab ino

Lagi lagi Sai marah karna jawaban ino. Menganggapnya teman sedari awal.

"apa hanya karna itu alasanmu tak pernah melihatku lebih dari sebatas teman?"

"bilang saja bahwa kau memang terobsesi dengan uchiha keparat itu" ungkap Sai.

Setelah mengatakan itu, sai pergi menghilang meninggalkan ino disana, dengan perkataan menusuk bagi perempuan itu

Ino tak pernah menyangka sai mengatakan hal itu padanya. Ia memang tak bisa menyukai Sai, tapi bukan hal yang seperti itu ia bayangkan.

_________________________________________

Besoknya, adalah hari sepekan.
Sudah waktunya ino memberi jawaban tentang lamaran tersebut.

"jadi bagaimana Ino" tanya inoichi ayahnya

Didepan inoichi dan ino. Shisui tegang hanya mendengar pernyataan dari gadis yang ia sukai itu.

"ha'i ayah, aku menyutujui nya" ucap ino malu malu

Uchiha Yamanaka familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang