PERTEMUAN YANG TIDAK DISENGAJA

14 2 0
                                    

Terlalu banyak kisah yang ia dengar tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang dirasa menyenangkan saat melihat nya dari jauh, orang-orang bilang seperti itu. Tetapi bagi Erika cinta yang seperti itu tidak ada, pikir nya itu hanya akan sia-sia dan membuang waktu saja. Sejauh ini erika memang hanya fokus pada pekerjaan nya sampai akhirnya dia nerasakan apa yang orang lain rasakan, cinta bertepuk sebelah tangan.

Kala itu erika sedang sangat kalut dengan pekerjaan nya, tetapi tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri nya, laki-laki yang selalu ada disamping erika suka maupun duka, Alen. Laki-laki yang membuat erika percaya tentang ada nya cinta bertepuk sebelah tangan. Tanpa sepatah kata pun Alen yang melihat erika sedang sangat kalut langsung memeluk nya dengan erat.

"Terlalu bahaya jika rasa ini terus ada"

hanya kalimat itu yang bisa di lontarkan dalam hati erika. Walau dalam hati terus berkata seperti itu tetapi pikiran nya selalu ingin membalas perlakuan Alen padanya. Sangat lama mereka berpelukan sampai akhirnya Alen melepaskan lebih dulu dan memandang wajah erika. Dielus nya pipi erika sehingga membuat sang empu terlihat nyaman.

"Apapun yang terjadi kamu pasti bisa meyelesaikan nya, aku percaya padamu erika"

Kalimat pendek yang sudah bisa membuat erika sangat luluh dan tenang dalam hatinya. Alen memang terlihat menganggap erika sebagai teman akan tetapi erika sudah jatuh terlalu dalam kepada Alen. Erika pun bingung gimana cara melepas rasa yang ia rasakan saat ini.

Setelah menenangkan diri erika dan alen melanjutkan pekerjaan nya sampai waktu telah menujukan untuk pulang, akan tetapi erika tidak bergeming dan tetap fokus pada pekerjaan nya. Seseorang datang menepuk pundak erika, ia pun menoleh dan melihat Cindy yang sedang tersenyum kearah nya.

"Sudah waktu nya pulang, besok aja dilanjutkan"

Setelah cindy mengatakan nya, cindy pun pamit untuk pulang lebih dulu. Erika pun segera membereskan barang-barang nya, saat erika sedang membereskan barang nya, Alen yang ternyata belum pulang menghampiri erika.

"Loh kamu belum pulang juga erika ?"

Erika pun menoleh mendengar suara yang tidak asing, erika tersenyum mendapati alen dihadapan nya.

"Belum, kamu kenapa masih disini? Tidak pulang?"

Alen dengan senyuman manis nya dan mata yang menyipit karena senyumnya. Ia menunjukan sebuah kertas yang ada di tangan nya.

"Baru menyelesaikan pekerjaan sedikit, ini juga sisa nya mau dibawa pulang"

Erika yang paham hanya mengaggukan kepala nya dan mengajak alen untuk pulang, namun saat erika ingin mengajak alen makan malam bersama nya sesuatu yang seharus nya tidak erika lihat, terjadi malam ini. Erika melihat jelas di depan pintu kantor mereka ada seorang wanita yang erika kenal ia adalah Bunga, kekasih Alen.

Sakit hati? Tentu erika merasakan nya. Erika tahu kalau ia sudah jatuh terlalu dalam oleh kenyamanan yang diberikan alen, akan tetapi erika juga tidak bisa melepaskan nya begitu saja. Dengan terpaksa ia berusaha senyum sekuat tenaga. Setelah kepergian alen dan bunga, entah berapa lama ia sudah terduduk dengan air mata yang tak kunjung usai berhenti. Terlalu pedih bagi erika menerima kenyataan yang tidak pernah ia inginkan.

Beberapa waktu telah berlalu setelah kejadian ia melihat alen dan bunga, erika tetap melanjutkan kehidupan nya seperti biasa. Erika selalu fokus kepada pekerjaan nya walau terkadang kejadian waktu itu sering terlintas dalam pikiran nya akan tetapi erika selalu menepisnya dan melanjutkan pekerjaan nya. Selesai dengan pekerjaan nya erika tidak langsung pulang ia mampir ke sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor nya, ia ingin makan malam disana tetapi pilihan nya untuk makan disana adalah kesalahan besar. Erika mematung sejenak didepan pintu saat melihat seseorang yang ia kenal, siapa lagi jika bukan Alen.

Erika memilih meninggalkan restoran itu dan berjalan tanpa arah, pikiran erika saat ini sudah tidak karuan dan saat ia terus berjalan tanpa sengaja ia menabrak seorang laki-laki asing. Erika dengan panik langsung membantu laki-laki itu. Laki-laki berwajah datar dengan kepribadian yang sangat menyebalkan bagi erika.

"Maaf-maaf saya tidak sengaja"

Laki-laki itu pun menatap erika dengan wajah nya yang sangat datar dan setelah nya ia langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Wah! Tidak sopan sekali orang itu, semoga aja aku tidak akan bertemu dengan nya lagi"











TERUS IKUTI KISAH ERIKA YAAAA! JANGAN LUPA KASIH BINTANG DAN KOMEN YA GUYS!

BETWEEN HEART AND MINDWhere stories live. Discover now