Part 16

759 86 59
                                    

Pagi hari menyapa, singto terbangun dari tidurnya dengan kepala yang benar-benar pusing, singto melihat krist masih betah terlelap di sampingnya, ia beranjak dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi memuntahkan isi perutnya. Krist yang mendengar itu langsung terbangun dan menghampiri singto.

Krist memijat tengkuk leher singto berusaha untuk meringankan rasa mualnya.

"Apa phi baik-baik saja?"

"Kepala ku benar-benar pusing" ucap singto.

"Ayo ke rumah sakit"

"Kamu harus kuliah, sudah terlalu lama kamu tak masuk"

"Itu tak penting di banding kesehatan phi" ucap krist.

Setelah mandi bersama, krist menyiapkan pakaian untuk singto kenakan. Beberapa pakaian singto memang ada di dalam lemari krist.

Krist sendiri yang menyuruh singto untuk menyimpan sebagian pakaiannya di kamarnya.

Mereka keluar bersama dari kamar dan bertemu dengan tuan edward yang kebetulan lewat, tuan edward hanya menatap keduanya sedangkan krist mengabaikan itu dengan menarik tangan singto agar pergi dari sana.

Krist membukakan pintu mobil untuk singto kemudian menjalankan mobilnya pergi ke rumah sakit.

"Krist, apa semalam kita melakukannya?" Tanya singto.

"Phi tidur semalam meninggalkan ku di saat sedang horny parah!" Ucap krist sedikit kesal.

"Aku benar-benar mengantuk, sepertinya aku ingin minum jus mangga sekarang"

Krist menghentikan mobilnya di depan sebuah cafe kemudian masuk ke sana sedangkan singto menunggu di mobil, beberapa menit kemudian krist datang lagi dengan membawa jus mangga pesanan singto.

"Terima kasih" ucap singto sembari tersenyum senang.

"Ya, sayang" ucap krist, kemudian ia menjalankan mobilnya lagi.

Singto meminum jusnya hanya dalam satu kali tegukan kemudian memberikannya kepada krist yang tengah fokus menyetir.

"Aku sudah tak menginginkannya lagi" ucap singto.

"Simpan saja"

"Aku ingin kamu menghabiskannya" ucap singto.

Karna tak ingin bertengkar krist mengambil minuman itu dan meminumnya hingga habis walau membuat perutnya sedikit sesak karna kekenyangan.

"Krist, sepertinya aku ingin sosis bakar" ucap singto.

"Phi, bukankah tujuan kita ingin ke rumah sakit sekarang? Bukan untuk jajan?"

"Tapi aku lapar"

"Baiklah"

krist mencari outlet yang menjual sosis bakar kemudian keluar dari mobil dan membeli beberapa di sana.

"Ini phi" ucap krist.

Singto tersenyum senang kemudian memakannya satu.

"Aku sudah kenyang" ucap singto sembari memberikannya kepada krist.

Krist menatap itu tanpa berniat untuk mengambilnya.

"Habiskan oleh mu" ucap singto.

"Aku juga kenyang"

"Ayolah atau aku akan menangis nanti!" Ancam singto dengan wajah memerah.

"B-baiklah" ucap krist.

Krist menerima itu dan memakannya satu persatu hingga habis, rasanya krist ingin muntah karna kekenyangan.

Little Boy And His Nanny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang