08. Kedua Kali

483 29 7
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar ya guys, karena sangat berharga untuk saya 💖

***

Malam ini Clara lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk di meja bar sambil berdiam diri. Tidak pula memesan minuman karena sedang tidak berselera untuk minum alkohol. Clara lebih memilih air putih untuk melepas dahaganya kali ini.

"Wah, tumben sekali aku melihat nona Clara duduk sendirian di sini!"

Kemudian datang lah seorang wanita dengan pakaian nyentriknya menghampiri Clara. Clara yang sudah kenal wanita itu hanya meliriknya sekilas sebelum kembali menatap ke arah depan.

"Sedang sepi job ya?" ejeknya ikut duduk di stool sebelah Clara berada.

"Kau kira aku sudah tidak laku?" balas Clara.

Wanita yang bernama Jonah yang biasa disebut sebagai Madam Jo itu menjawab dengan santai.

"Tidak menutup kemungkinan, C. Mungkin saja para pria itu sudah bosan denganmu karena kau selalu menolak untuk dicium." Madam Jo berkata seraya menggelengkan kepala, tahu betul bagaimana peraturan dalam bisnis wanita sampingnya itu.

"Prinsipmu itu yang membuat uang menjauhimu, C." Madam Jo melanjutkan kini menoleh pada Clara yang masih menatap kosong arah depan.

"Well, kau tidak sedang menghasutku untuk masuk bisnismu itu, 'kan?" tukas Clara dengan nada curiga yang mana langsung membuat Madam Jo meringis.

"Kau tidak bisa membuatku masuk dalam bisnis berbahayamu itu, Jo. Ingat ya, walau tidak ada pelanggan lagi yang ingin ditemani olehku, setidaknya aku masih memeganh teguh prinsipku!" seru Clara dengan gagah berani mengatakan hal itu, melupakan sesuatu yang tentunya berkebikan dari ucapannya tersebut.

Madam Jo memutar bola matanya malas saat melihat Clara, memang wanita itu nyatanya keras kepala untuk memegang teguh pendirian. Sangat sulit sekali bagi Madam Jo membawa Clara masuk ke dalam ranah dunianya.

"Ya sudah terserahmu, C. Aku hanya ingin membantu saja jika kau sedang butuh uang saat ini," katanya lagi.

"Aku tidak sedang butuh uang, kok."

"Lalu butuh apa? Kenapa kau seperti orang galau kalau begitu?"

Clara berdecak, "memangnya hanya uang yang akan membuatku galau?"

Madam Jo mengangkat bahunya cuek. "Ya biasanya orang-orang akan galau jika sedang tidak ada uang. Mereka akan duduk merenung sepertimu dan hanya minum air putih. Ya ampun malang sekali! Mau aku traktir vodka?" tawarnya pada Clara, dengan segenap hati yang turut kasih melihat Clara saat ini.

Sedangkan Clara jelas tidak terima karena bisa-bisanya wanita norak itu mengasihaninya dan mengira ia sedang tidak ada uang.

"Hei, aku tidak sedang kehabisan uang, ya. Jangan mengira aku hidup hanya karena uang dan air putih bukan sama sekali tolak ukur bagiku jika sedang tidak ada uang!" omel Clara dengan dahi yang berkerut saking kesal pada wanita itu. "Lagipula air putih lebih sehat daripada vodka murahanmu."

"Jangan hina vodka kesukaanku!"

"Tapi nyatanya selera vodkamu memang sangat buruk, Madam!"

Hampir beradu mulut jika tidak ada yang melerai keduanya, yakni bartender sekaligus teman dari dua wanita itu. Ricie namanya, dan kini pria rambut pirang itu segera mencoba untuk tidak membuat kegaduhan dengan membawa kabar baru untuk Clara.

"C, sebelum kau beradu mulut dan berakhir merontokan rambut Madam Jo, lebih baik kau segera bekerja memenuhi panggilanmu!" seru Ricie yang perlu meninggikan nadanya agar Clara mendengar.

Not A Bitch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang