Chaeyeon sedikit tapi karena wajah pria itu sangat marah.
"Mi-mingyu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chaeyeon tidak salah melihat, sosok pria itu berjalan menghampiri Chaeyeon yang tadinya makan dengan tenang.
"Mengapa kamu ingin mengakhiri hubungan denganku, Jung Chaeyeon?" kata Mingyu yang sudah berdiri di depan Chaeyeon.
Chaeyeon berpikir, mengapa ia harus takut dengan pria yang sudah membuatnya sakit hati? Tapi, Chaeyeon benar-benar takut kali ini. Mingyu memang baik, tapi ketika Mingyu marah, baginya itu sudah sangat menakutkan. Tidak main tangan, tapi di bentak. Sedangkan Chaeyeon tidak pernah di bentak oleh lelaki manapun. Apalagi ayahnya, tidak pernah membentak anak-anaknya.
"Aku sudah lelah denganmu, Mingyu," jawab singkat Chaeyeon. Jaehyun, Eunwoo dan Shuhua hanya menjadi penonton.
"Lelah? Lelah bagaimana? Aku sudah memberikan apa pun untukmu, itu masih kurang?" Mingyu menatap intens Chaeyeon. Lalu ia melihat sekitar, melihat orang-orang yang makan dengan Chaeyeon tadi.
"Siapa mereka?" tanya lagi Mingyu.
Jaehyun, yang sedari tadi menonton sekarang berdiri dari tempat duduknya. Tapi sayang, ia didahului oleh pria bermarga Cha itu.
"Aku kekasih Chaeyeon sekarang, kenapa?" ucap Eunwoo dengan menarik pinggang Chaeyeon agar lebih dekat dengannya.
Jaehyun mengepalkan tangannya. Bisa-bisanya ia didahului oleh pria ini. Shuhua yang melihat Jaehyun, segera menarik tangan Jaehyun untuk kembali duduk.
"Oh, Cha Eunwoo! Mengapa kau mengkhianatiku? Bukankah kita berteman baik?" ucap Mingyu mendekati Eunwoo.
"Teman? Sejak kapan kita berteman? Kita hanya saling mengenal. Dan satu lagi, mengkhianati? Justru dirimulah yang mengkhianati Chaeyeon. Disaat hari penting kalian, kau malah enak-enaknya bermain dengan wanita lain di belakang," ucap Eunwoo panjang lebar.
"Peringatan pertama untukmu. Jauhi Chaeyeon, atau kau menerima akibatnya," Eunwoo menarik pelan Chaeyeon lalu pergi meninggalkan tiga orang di dalam restoran.
Mingyu nampak kesal, ia keluar dari restoran dengan amarah yang memuncak. Di dalam hatinya, ia menyumpahi Cha Eunwoo dan juga Jung Chaeyeon.
Sedangkan Jaehyun ingin mengejar Chaeyeon, ingin mengejar Chaeyeon namun nihil, tangannya di tahan oleh Shuhua.
"Kak, temani aku makan," pinta Shuhua.
"Tapi Chaeyeon sedang di luar sekarang,"
"Kakak sudah berjanji ke mendiang ibuku, untuk selalu menemaniku," pinta Shuhua lagi dengan wajah yang memelas.
Mendengarkan kata Shuhu mengenai janjinya dahulu, membuat Jaehyun diam seribu bahasa. Ia tidak bisa membantah lagi. Dengan emosi yang masih membara, Jaehyun kembali duduk menemani Shuhua makan.
***
Saat ini Eunwoo dan Chaeyeon berada di rumah Chaeyeon. Chaeyeon yang meminta Eunwoo untuk mengantarkannya pulang.
Ralat, mereka sekarang di kamar Chaeyeon.
Chaeyeon masih terdiam. Ia hanyut dalam pikirannya mengenai Mingyu tadi.
"Apa kamu memikirkannya?" pertanyaan Eunwoo membuyarkan lamunan Chaeyeon. Chaeyeon menatap Eunwoo dengan tersenyum.
"Iya, bagaimana bisa dia tahu aku disana. Apakah ini kebetulan?"
"Mungkin itu hanyalah kebetulan saja, Chaeyeon. Kamu tidak perlu memikirkannya," Eunwoo menenangkan Chaeyeon dengan menarik perlahan badan Chaeyeon ke dalam pelukannya.
Dari dahulu, hanya kata nyaman yang mampu menggambarkan perasaan Chaeyeon ketika berada dalam pelukan Eunwoo.
Ingin rasanya Chaeyeon memiliki pria ini seutuhnya. Tapi bodohnya, ia akan menikah dengan pria yang bahkan tadi tak peduli dengannya. Chaeyeon mendongakkan kepalanya, menatap Eunwoo dari bawah.
"Cha Eunwoo, mengapa kita tidak menikah saja?"
Jantung Eunwoo rasanya seperti berhenti berdetak. Apaka Chaeyeon mengucapkan perkataan itu dalam keadaan sadar? Apakah yang ia peluk sekarang adalah Jung Chaeyeon? Itulah yang Eunwoo pikirkan.
"Mengapa? Apakah kamu tidak mau menikah dengan ku, Eunwoo?" tanya Chaeyeon.
Eunwoo melepaskan pelukannya, dan langsung menangkup kedua pipi Chaeyeon. Menatapnya begitu lekat.
"Apakah kamu lupa jika kamu harus menikah dengan pria bernama Jung Jaehyun itu?"
"Menikahlah dengannya, Chaeyeon. Aku akan selalu di sampingmu, menemanimu. Tak peduli apa kata orang. Tak peduli orang akan berpikir jika aku perebut istri orang,"
"Tapi Chaeyeon. Ketika Jaehyun menyakitimu, aku akan maju membelamu. Dan akan menikahimu," lanjut Eunwoo panjang lebar.
"Kenapa harus menunggu aku menjadi janda terlebih dahulu?" perkataan Chaeyeon membuat Eunwoo tertawa kecil.
"Haha tidak, bukan seperti itu. Bukannya kamu sudah terikat disebuah perjodohan? Bagaimana jika orangtuamu sedih dan malu kepada keluarga Jaehyun? Ditambah lagi tidak lama lagi kamu akan menikah, dan hampir keseluruhan pernikahan sudah siap," Eunwoo memang orang yang berpikir panjang. Ia akan berpikir sangat teliti sebelum bertindak. Itu salah satu dari Eunwoo yang membuat Chaeyeon menyukai Eunwoo.
"Kamu berjanji kan untuk selalu ada di sampingku? Dan akan menikahiku jika Jaehyun menyakitiku kan?" Chaeyeon berusaha meyakinkan.
"Tentu saja Jung Chaeyeon. Menjadi suamimu akan menjadi cita-cita ku kelak," jawaban Eunwoo membuat Chaeyeon tersenyum.
***
Dengan perasaan kacau Jaehyun masuk ke dalam apartemennya setelah mengantarkan Shuhua pulang. Ia langsung menjatuhkan diri ke sofa.
"Sialan!" teriak Jaehyun.
"Lagi-lagi Eunwoo yang menang!"
Jaehyun memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri terlebih dahulu.
"Tenang Jung Jaehyun. Kau yang akan menikah dengan Chaeyeon, tenang saja," ucap Jaehyun kepada dirinya sendiri.
"Kenapa tadi tidak aku kejar? Astaga, bodohnya dirimu, Jung Jaehyun!"
Jaehyun selalu menyalahkan dirinya karena tak dapat mengejar Chaeyeon, dan membiarkan Eunwoo yang menang.
***
Halo! Maaf yah telat up, author lagi enggak enak badan soalnya. Maaf juga chapter kali ini sedikit :(
