Part 1

1.5K 142 3
                                    

||Lookism x M. Reader||
||Agresif Beauty||
||Part 1||
||Tantangan||

"Tolong mengerti oke, ini permintaan ibu. Kau tau bagaimana jadinya jika menolak permintaan ibu kan?" Suara berat penuh kedewasaan terdengar. Sayup-sayup bisa terdengar gemeretak gigi seolah-olah tidak terima dengan perkataan lawan bicaranya.

"Hah, bohong..." Ketus, adalah balasan yang di berikan oleh remaja laki-laki yang menatap kesal kakak laki-laki nya. Apa kakak laki-lakinya berfikir dia bodoh?

"...haah, kau jangan keras kepala seperti itu. Ini perminta-"

BRAK!

Meja yang semula berdiri dengan rapi di antara keduanya. Hancur seketika ketika kaki dari remaja itu menendang kencang. Pembuluh darah bisa terlihat menonjol, menggambarkan amarahnya. Mata yang menyipit dengan ganas. Tangan yang mencengkeram kuat pegangan sofa kulit yang terlihat mengelupas.

"Kau pikir aku bodoh, ibu kita sudah gila. Darimana datangnya permintaan seperti itu dari orang yang kehilangan akalnya!?!" Bertanya dengan marah, (M/n) sudah muak dengan kakaknya.

"Jaga ucapanmu itu" Kakaknya, Han Jin, menghela nafas. Tapi tidak bisa di sangkal kalau dia takut dengan adiknya.

"Kau yang jaga ucapanmu...ibu berbicara saja tidak bisa, jangan meracau dengan menggunakan nama ibu di atasnya" (M/n) memijat pelipisnya kesal. Ibunya, adalah satu-satunya orang yang benar-benar dia percayai. Dulu

"...pindahlah ke Korea" Menyilangkan kakinya, Han Jin menatap adiknya dengan pandangan tenang.

"Untuk apa aku ke Korea?" Curiga, (M/n) hanya bisa menatap ke arah Kakaknya. Menunggu kata yang akan di keluarkan kakaknya sebagai penjelasan.

"Perusahaan kita yang berada di Korea mengalami kendala. Aku ingin kau menyelesaikan masalah itu" (M/n) tertawa kencang mendengarnya. Tahu betul apa yang sudah di rencanakan oleh kakak tersayangnya itu.

"Katakan saja kau ingin aku mati tanpa sepengetahuan orang. Hahaha, tapi hyung..." Menegakkan tubuhnya, (M/n) menatap nyalang ke arah kakaknya yang dengan santai meminum teh yang di bawakan kepala pelayannya.

"Aku menerima tantangan bodohmu ini, tapi jika aku masih hidup dan mendengar kabar kau melakukan hal bodoh dengan ibu....akan ku pastikan..." Mendekat ke arah Han Jin, menginjak meja yang rusak. (M/n) menunjukkan senyuman maniak nya.

"Akan ku pastikan...kepala...dan tubuhmu, terpisah menjadi beberapa bagian" Tertawa melihat wajah kakaknya yang jelas-jelas tegang namun sengaja di tutupi. (M/n) dengan sengaja merapikan dasi dan menariknya. Mencekik ringan kakaknya sebagai peringatan sekaligus gambaran.

"Huh, kapan aku pergi?" Melepaskan dasi kakaknya, (M/n) kembali ke tempat duduknya tanpa memperdulikan Han Jin yang terbatuk-batuk di depannya.

"Besok, dengan Pesawat Pribadi" Han Jin menjawab sambil merapikan dasinya dengan perasaan kesal. Tapi gerakan dan ekspresi wajahnya masih sangat halus.

"Tidak mau, bisa saja kau menyabotase penerbangan ku dan membuatku mati. Aku akan memilih pesawat umum, karena kau jelas tidak akan berani membunuh begitu banyak nyawa, kan?" (M/n) mengibaskan tangannya dengan pandangan mengejek. Geli melihat sorot mata tajam milik kakaknya.

"Karena bagaimanapun, kau itu pengecut yang bersembunyi di fasat halus Han Jin. Kau hanya ingin harta yang di tinggalkan ibu untukku...karena dia tidak meninggalkan apapun untukmu, karena kau bukan anak kandungnya" (M/n) menyeringai. Puas melihat wajah merah dan urat yang menonjol di wajah Han Jin yang menahan marah.

"Yah, kalau begitu aku pergi. Oh, jangan lupa bersihkan meja ini, oke?" Dengan senyum percaya diri yang menyebalkan. (M/n) berjalan keluar dari ruang keluarga. Dengan santai berjalan menuju kamarnya.

Agresif Beuty (Lookism x M.Reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang