Agresif Beuty (Lookism x M.Reader)

Part 4

||Lookism x M. Reader||
||Agresif Beauty||
||Part 4||
||Jaewon Highschool||

Setelah kejadian kemarin, (M/n) kembali ke apartemennya. Dia ingin segera tidur karena sekolahnya akan di mulai besok. Melakukan ritual malamnya -NyantetAbangNya- (M/n) langsung tidur nyenyak di ranjang empuk mewahnya itu.

Time Skip_
Pagi, Pukul 09.34

"....anjay telat" (M/n) yang baru bangun, bengong menatap jam kotak di nakasnya dengan malas.

Kalian kira dia normal? Cool? Oh, tidak

Sikapnya mirip saya, ibuk tirinya

"Udah sih, tinggal berangkat, bilang aja kesasar sebelum ke sekolah karena orang baru" (M/n) mengambil ponselnya, berjalan ke kamar mandi sambil bawa baju ganti. Mana ritual dulu, iya

Bengong natap lantai gak tau mikirin apa--

"Hmm...cwek kalau ke pantai gak malu pakai bikini, tapi, kenapa mereka malu ples ya kalau gak sengaja ke intip di ruang ganti, padahal sama sama bikini"

Ya- otak mesumnya aktif pagi-pagi

Selesai mandi Bebek, (M/n) langsung memakai seragamnya. Berkaca sebentar, mengabaikan rambut klimisnya yang belum sama sekali selesai. Dia pose sok ganteng dulu sebelum berangkat.

"Gak papa rambut klimis, licin, yang penting mukaku gak mirip curut" Yah, narsisnya agak tapi gak papa.

Orang ganteng mau di apain, juga tetep ganteng. Kecuali muka pedonya Seo, saya takut

Turun ke lobi membawa tasnya, (M/n) langsung berlari bak setan ke Sekolah. Agak beruntung, arus di jalan lebih sepi di bandingkan jam-jam anak masuk sekolah atau orang kerja. Di tambah, sekolahnya memang dekat. (M/n) berhenti di depan gerbang SMA Jaewon.

"Idih, dih, idih, sekolahnya berbau kembang desa, pasti ada cwok cantiknya nih" Kan, sisi genitnya muncul.

(M/n) agak bersyukur gerbangnya gak ada yang jaga. Dia bisa langsung masuk, dengan pede melangkah ke sekolah tanpa watados kalau dirinya udah telat. Masuk ke sekolah, ya sepi, orang udah pada ke kelas semua, cuma anak badak satu ini aja yang always telat.

_Ruang Guru_

"Permisi, kosong engga? Kalau iya, saya mau nyuri jawaban uts dong pak, buk" Siapapun gurunya, cepat resign sebelum di buat makin tress sama bocah badak yang gila satu ini, soalnya yang asli, ada badaknya. Sayang udah gak ada bapaknya-aduh

Bapak-bapak yang memiliki tubuh rata-rata itu menatap datar remaja jangkung yang masuk ke ruang guru. Cukup dia sudah gila dengan murid lamanya yang ingin sekali dia keluarkan, kenapa sekarang malah nambah satu? Mana aura aura negatifnya menguar kuat. Pasti sering berdukun.

_NyantetAbangnya_

"Kamu kok bisa telat banget, sekolah kan masuk jam 08.15, bisa-bisanya telat. Kamu ngapain pagi ini?" Guru itu membenarkan kacamatanya. Rambutnya tebel, mirip kribo, untung tebel, rontok mikirin bocah edan tetep keliatan slay.

"Bolang pak"

"Ha?"

"Bocah ilang"

"...."

"Ih, bapak lucu deh, nih pak, permen, biar gak marah." Pede sekali bocah satu ini. Mana ngasihnya permen pinky bentuk lopek.

"....udah, nih jadwalnya, kamu di kelas Fashion ya. Kelasnya ada di lantai dua. Ruang ke 2 dari tangga, dah sana masuk ke kelas" Pak guru langsung menyerahkan jadwal sekolahnya. Dan menyuruhnya _Ngusir_ untuk segera ke kelas.

"Siap laksanakan~" (M/n) mengambil kertas itu. Langsung keluar tanpa pamit. Tapi anak itu masuk lagi sambil sibuk rogoh saku bajunya.

"Pak, gak jadi ya, permen saya abis, ini saya ambil lagi. Nanti bapak saya beliin milkita satu dus" Bocah itu nyengir, mengambil permennya dari meja guru. Lalu keluar tanpa dosa.

".....tuhan, nambah stress mikirin anak orang"

Kita do'akan bapak guru tercinta

_Kelas Fashion_

Tok tok tok

Kelas yang semula tenang langsung menengok ke arah pintu. Guru laki-laki yang sedang mengajar itu menatap jengkel. Aduhai, siapa yang ganggu jam cantiknya ngajar matematika? Harusnya materi cantik nan eloknya ini tidak boleh di ganggu.

Halah, matematika teros

"Pak, saya mau masuk, kata kepala sekolah. Kalau saya gak di masukin, Gaji bapak ilang 150%" Suara maskulin terdengar. Menarik minat setiap orang di kelas, pada mikir tuh mereka...

'Ini orang gila kabur dari RSJ yang mana yah'

Bapak guru, panggil saja bapak Juju, biar apa? Biarin.

"Siapa kamu? Murid baru?" Pak Juju bertanya dengan muka minta di belai. Aw, guru ganteng pujaan hati.g

"Iya Pak, saya telat soalnya ngebolang dulu tadi, masukin saya please." (M/n) nyengir tanpa dosa. Pak Juju, guru muda ganteng, minta di belai, montok--

Oke cukup ngesimp

"Murid baru?"

"Pindahan mungkin"

"Dari suaranya ganteng ya?"

"Cwok?"

"Ya pasti gak sih, masa cwek suaranya segila itu, dia jelas orang gila loh"

"Dih, kasian ya kelas kita, nampung bocah tampan berkekurangan"

"Tau dari mana dia ganteng?"

"Baunya, bau asem keringet khas cowoknya kecium, hehe"

Begitulah pembahasan random anak-anak 'normal') kelas Fashion. Ada beberapa yang cuek, ada beberapa yang memberi gosip panas. Padahal mereka belum liat orangnya karena si 'bolang' emang belum masuk. Ada yang duga gantenglah, ada yang duga gendutlah. Bla bla bla

"Oke, Anak-anak, kita ada teman sekelas baru, orangnya agak badut, tapi Terima aja sih. Sini nak, masuk, kenalin diri kamu, gak usah sok jadi Emo" Pak Juju ngasih aba-aba _narikpaksa_ (M/n) biar masuk ke kelas.

Satu kelas terdiam, aduhai tampannya. Tampangnya kaya orang bener, senyumnya adem banget. Tatapan matanya lembut, pasti tipe orang kal--

"Yahoo! Salam kenal semuanya, (M/n)(L/n), panggil sayang, Honey, Bunny, Daddy pun Oke, yuk, jadi temen kamar saya"

Gak jadi, pesona starboynya kerasa banget.

"....."

'ada pepatah mengatakan, orang tampan itu gak selalu sempurna, tapi, yang satu ini jelas kekurangan sel otak'

Itulah isi fikiran anak-anak kelas Fashion yang ber budiman saat ini. Walaupun ada yang memberi reaksi yang berbeda~

"Itu...orang yang menolongku kemarin!" Batin seorang kembang desa cantik lemah lembut, agak dongo sedikit sih tapi gak papa. Seok, lari sayang, yang ini ngejar

"Sial, bocah sok itu lagi. Cih, baguslah kalau sekelas, jadi mudah menghajarnya" Pengguna pomade 1kg, menatap jengkel laki-laki yang sok menahannya kemarin.

"Hmmm~? Pria tampan lain? Agak gila sih, temenin engga ya?" Haneul best girl, ayo neng, nikah sama saya aja

"Dia yang melerai kemarin kan...?" Mijin memiringkan kepalanya, tersenyum lembut. Tidak begitu peduli dengan kekurangan_SelOtak_.

"....." Tau lah siapa

Iya, Tuan muda kaya raya tujuh turunan, tujuh tanjakan, tujuh belokan, tujuh samudra yang hartanya kan akan habis. Hmmm, wangy duit.

Pungut aku jadi anakmu om!

||Lookism x M. Reader||
||Agresif Beauty||
||Part 4||
||Jaewon Highschool||
||End||