Bertanggung jawab

16.7K 251 2
                                    

Grup WhatsApp pembaca Nam
Link : https://chat.whatsapp.com/JUuQMXMSxkG6zHeQlH8uNM

🤍🤍🤍 Happy reading!

Brak!

"Kak Fina, ngapain coba lari-lari nggak jelas gitu, Kak, please deh, kalau pengantin itu pokoknya harus terlihat tetap segar nggak boleh bantu orang di dapur."

Zara memegang pundak Fina lalu tersenyum menghadap cermin besar yang ada di depan

"Zara, aku nggak mau nikah. Aku belum siap buat nikah dengan Nando," ucap Fina berlinang air mata

Zara masih bersikap tenang mencoba mengajak kakaknya bicara. Zara pun memberikan segelas air putih agar Fina bisa cerita

"Tenang dulu, Kak, semuanya bisa dijelasin baik-baik lagian kenapa mendadak begini bukankah kalian sudah mengenal lebih, pasti ada banyak lika-liku yang sudah terlewati."

Fina menunduk lemas dan menggeleng pelan. "Aku tidak bisa menikah dengan Nando."

Zara mengerutkan sebelah alisnya, bagaimana bisa Fina mengatakan kalau tidak bisa menikahi Nando dan sebentar lagi akan tiba hari pernikahan. "Kenapa bilangnya gitu, coba Kak Fina, jelasin alasannya."

Fina mencengkram dress ungu yang dikenakan. "Aku tidak layak dan tidak pantas untuk menikah dengan Nando, aku wanita yang penuh dosa."

"Jangan katakan seperti itu, semua orang pasti punya masalah."

Zara melepaskan pegangan tangannya, dia berniat untuk keluar memanggil Mama untuk menenangkan Fina yang sejak tadi terus menangis mengatakan tidak akan bisa menikah dengan Nando

Zara hendak meraih knop pintu tiba-tiba saja suara jeritan Fina membuatnya dengan sigap berbalik menahan tubuh Fina yang memberontak ingin meraih pecahan kaca

"Kak! Jangan lukai dirimu sendiri!"

"Biarkan saja! Aku tetap tidak akan mau menikahi Nando, aku tidak mau, lepaskan aku Zara!"

Plak!

Tamparan halus mendarat di pipi Fina. "Jangan gila, dengan berpikir mengambil kaca dan menggores semua masalah akan selesai?"

Zara melepaskan cekatan tangannya, dia tidak mau ikutan gila, acara lamaran dan sebentar lagi akan menuju hari pernikahan mendadak pikiran Kakaknya itu berubah, Zara tidak mau ikut pusing dengan kegilaan Fina barusan

"Lebih baik aku menghubungi, Mama, bicarakan dengan, Mama, saja nanti."

Saat telepon sudah tersambung tangan Zara dicekal, Fina mengambil ponsel di tangan Zara. "Aku mohon jangan lakukan itu, Zara."

Tatapan wajah yang sendu membuat Zara serba salah. "Kak, kalau memang tidak menyukai Nando katakan sejak awal, untuk apa semua ini, sama saja mempermalukan kita semua. Mau di taruh di mana wajah, Mama, kalian yang menjalin kasih selama setahun pasti sudah memilikinya rencana ke jenjang serius! Harusnya, Kak Fina, bahagia bukannya malah menangis."

Zara memijat pangkal hidungnya sangat pusing menghadapi Fina yang mendadak ingin membatalkan pernikahan

"Yang jelas aku bukan wanita yang tepat untuk Nando, aku takut mengecewakannya."

Tatapan mata yang senduh seolah-olah menyimpan sebuah rahasia besar membuat Zara bimbang haruskah mempercayai Fina atau memilih melaporkan ini pada Mama

"Zara ... aku mohon bantu aku untuk keluar dari sini, hanya kamu yang bisa membantuku."

Zara diam seribu bahasa tidak membalas apapun yang dikatakan Fina, mulutnya seolah terkunci

Menikahi calon suami Kakakku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang