H E S A
•••Tok tok
"Maaf den bibi bangunin pagi pagi, ada Tuan dibawah, katanya beliau mau ngomong sesuatu sama Aden". Ucap bibi.
Heeseung tidak buru buru bangun dari tidurnya saat itu, ia menyempatkan dirinya untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dahulu. Sebuah kesengajaan yang dilakukan Heeseung karena ia terlalu malas untuk bertemu Papanya.
"Papa dengar kamu main ke villa sama temen temen?, Temen temen yang mana? Anak basket? Band? Atau yang mana?, Kamu masih suka buang buang waktu buat hal yang ga berguna". Ucap Papa.
"Hesa gapunya alesan buat dengerin Papa ngomong".
"Makin dewasa kamu makin kurang ajar, Papa ga pernah ngajarin kamu kaya gitu Heeseung".
"Iya, karena Papa ga pernah ada disamping Hesa dari kecil, jelas aja Papa ga pernah ngajarin Hesa apa apa".
Tuan Lee menghela nafasnya panjang "Cukup".
Papanya kembali, Entah Heeseung harus bahagia atau bagaimana. Ia duduk dengan malas di sofa, saling berhadapan dengan sang Papa dan seseorang yang tengah duduk disebelah nya.
Jangan katakan kalau ini seperti apa yang sedang Heeseung pikirkan.
"Papa akan menikah lagi". Ucap nya.
Heeseung menatap wanita muda disebelah Papanya. Memang terlihat ramah, tapi dia tetaplah manusia yang sewaktu waktu dapat berubah.
"Hallo Heeseung". Sapa wanita itu sembari tersenyum.
Cih, panggilan itu sungguh menjijikan.
"Terus?". Tanya Heeseung sewaktu memalingkan wajahnya dan menatap Papanya lagi tanpa membalas sapaan wanita itu.
"Papa mau minta izin kamu, sekalian ngenalin calon istri Papa, Ibu sambung kamu".
Setidaknya Papanya masih berbaik hati meminta izin sang anak untuk rencana pernikahannya. Bagaimanapun Heeseung berhak menolak jika ia tidak setuju.
"Bahkan kalo Hesa ga izinin, Papa tetep bakal nikah, jadi buat apa susah susah pulang kerumah?". Tanya Heeseung.
"Tolong jaga sikap kamu!".
"Hesa izinin, cukup?". Tanya Hesa.
Dengan segera ia meninggalkan Papa dan wanita itu pergi. Heeseung sudah cukup muak dengan penikahan Papanya yang terus saja gagal.
Heeseung memutuskan untuk keluar, mungkin menghampiri Jay, ia butuh sedikit hiburan agar tidak terlalu memikirkan masalahnya dirumah.
"Permisi Bunda, Hesa boleh masuk ya?".
"Eh Hesa, boleh dong". Bunda mempersilahkan Heeseung untuk masuk.
"Maaf ya bun Hesa baru sempet main kesini lagi, Bunda gimana kabarnya?".
"Bunda baik kok, Iya nih Bunda sampe kangen, biasanya yang ngabisin cemilan Bunda ya kamu hahaha, kamu gimana?".
"Hahaha baik juga kok bun".
"Tapi kok Bunda pucet sih? Jangan kecapean bun, emang susah ya punya anak kaya Jay, tapi tenang bun, Hesa bakal jadi menantunya Bunda, Hesa bakal bantuin semua yang Bunda suruh".
"Ah kamu ini, seneng banget Bunda kalo gitu, tapi kamu tau kan anak gadis bunda orangnya kaya gimana hahahaha, eh Mau bunda panggilin Jay nya apa kamu aja yang langsung ke kamar nya?".
KAMU SEDANG MEMBACA
HESA || Enhypen Heeseung
RomanceSenggol bacok, lo bawel gue cipok "Iya gue suka buaya, tapi bukan Hesa yang gue maksud". Karina. Manusia itu mudah berubah, Maka jangan jadikan seseorang itu sebagai rumah. Kita berdua tumbuh dengan luka yang sama.