I Have Loved You For A Thousand Years

685 98 4
                                    

“Aku kira namamu sungguhan Pergi, Sasuke.”

Naruto melompat-lompat untuk meraih seekor kupu-kupu dengan sayap cantiknya yang berwarna kuning.

Sasuke terduduk santai bersandar di batang pohon besar yang rindang meneduhkan. Memerhatikan Naruto tetapi juga tidak menurunkan penjagaan diri mengawasi hewan-hewan di belakang Naruto.

“Aku berhari-hari menebak-nebak bagaimana keluarga dan temanmu berhadapan denganmu. Apakah banyak kesalahpahaman?” Naruto kembali mengoceh, terkikik jadinya.

Naruto mengerut sebal ketika kupu-kupu itu pergi menjauh namun segera menoleh ke arah Sasuke duduk. Wajah sebalnya kembali ceria.

Naruto dengan cepat duduk bersila di hadapan Sasuke, matanya berbinar dengan tubuh yang condong ke depan karena kedua telapak tangan menapak pada tanah berumput. “Kalau namamu sungguh Pergi, aku bertanya-tanya apakah ada seseorang yang memiliki nama Kembali?” Naruto tergelak tawanya.

Sasuke memerhatikan wajah Naruto yang sedekat itu dengan wajahnya. Manik kelamnya terpaku pada detail wajah si pirang yang ceria.

Naruto menarik diri, duduk lebih tegak. Wajahnya berubah seperti sedang berpikir. “Tapi sepertinya itu nama yang bagus untuk anak yang kembar.” gumamnya. Kepalanya sedikit miring ke kiri  “Yang satu Pergi dan yang satu lagi Kembali!” seru Naruto, terkikik lagi.

“Jadi kalau ada yang memanggil mereka seperti ini, “Pergi, kapan Kembali datang?” atau “Kembali, kau tidak tahu Pergi ke mana?”.” Naruto tergelak tawanya lagi lebih kencang sampai tubuhnya jatuh ke samping. Naruto memegang perutnya yang sakit karena tawa.

Tawa renyah itu mengalun dengan baik-baik di kedua telinga Sasuke. Bibir merah alami terbuka dengan senyum lebar yang lucu, manik biru yang terpejam erat, wajah cerah karena kebahagiaan meliputi si pirang.

Diam-diam Sasuke meraup rakus semua pandangan di depan matanya yang kelam.

Sasuke hanya diam mendengarkan tapi tak lama dengusan lucu terdengar darinya, senyum tipis merespons tanpa sadar tiap lelucon anak laki-laki yang baru tumbuh dewasa itu.

“Aku tidak ingin melihat kalian, menjauhlah dariku, Pergi dan Kembali!”

Kelopak mata yang erat terpejam, terbuka lebar, menampilkan lagi manik biru indah Naruto yang membola kaget mendengar lelucon Sasuke, menimpalinya.

Sasuke mengeluarkan kekeh kecil melihat respons Naruto. Ia menginginkan teman dan ini adalah kesempatannya memilikinya. Mencairkan sedikit kepribadiannya tidak akan membuatnya mati. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Mata Naruto makin berbinar.

Buru-buru si pirang bangun, duduk lagi di hadapan Sasuke tetapi kali ini lebih dekat bahkan kedua lututnya hampir mengenai kaki Sasuke yang pasti akan tembus jika tak sengaja bersentuhan.

Dan dua telinga rubah di atas kepala Naruto muncul lagi dengan sembilan ekor yang bergerak liar di belakang punggung si pirang. Sasuke telah memerhatikan bahwa Naruto akan memunculkan sedikit wujud rubahnya ketika dia dalam keadaan yang begitu senang.

Dan obrolan itu berlanjut hingga langit cerah di siang hari itu berganti jingga, langit sore hari yang cantik.

Mereka jadi sering bertemu di ladang itu dengan pohon tinggi dan besar yang rindang yang tanpa kata telah menjadi titik pertemuan mereka.

Ketika pagi menjelang siang dan sore sebelum masuk waktu malam, mereka akan bertemu, seperti telah disetel secara otomatis di dalam otak mereka untuk bertemu di sana di waktu-waktu itu.

IT DOESN'T TAKE YEARS [ SasuNaru ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang