11

2K 287 15
                                    

Janitra menoleh pada Sora dan melihat boneka yang dipegan Sora sembari menyeringai. "Wah, sayang sekali, Sora. Boneka itu mahal."

"Memang berapa?" Tanya Sora agak meremehkan. Hm, di atmnya ada uang lima juta. Boneka tersebut harganya mungkin nggak lebih dari satu juta.

Janitra tersenyum licik.

"Lima puluh juta."

"HAH?!" Sora tak bisa menahan rasa terkejutnya. Baru beberapa detik ia memulihkan rasa terkejutnya, rasanya jantungnya mau copot lagi sekarang.

"Kenapa mahal banget?!" Tanya gadis itu tak menyangka.

Janitra tersenyum aneh lagi,

"Karena boneka itu berasal dari dunia lain."

.

.

.

.

Tidak, Sora tidak sanggup untuk kaget lagi sekarang.

Gadis itu paham betul mungkin ada sesuatu yang aneh disini. Dan Janitra adalah kunci dari semua itu.

Baiklah, kalian mungkin berpikir Janitra adalah orang gila yang menjual boneka buluk dan butut itu dengan harga lima puluh juta, maka satu hal yang perlu kalian tahu: bahwa tokoh utama kita ini, lebih gila lagi.

Sora akan membeli boneka itu, berapa pun harganya.

Mengeluarkan Black Card yang sengaja ia simpan untuk jaga-jaga di kondisi darurat, Sora dengan songongnya berkata. "Mau lima puluh juta kek, seratus juta kek, gue ga peduli. Bakal gue beli!"

Dalam hatinya berkata. "Orang kaya nih bos, senggol dong!"

Sekarang, ganti Janitra yang kaget, cowok ganteng itu tidak habis pikir. "Maaf, tapi bonekanya tidak dijual."

KAN!

Sora sudah menduganya. Harga mahal itu paling hanya sekadar gertakan belaka.

"Oh, gini ya cara mainnya." Sora menyeringai sok keren, mencoba menakut-nakuti Janitra dengan terus memojokkan cowok itu ke dinding.

"Cepet jawab! Lo pasti ngerti sesuatu kan tentang transmigrasi jiwa!" Sora menjeda ucapannya sebentar, "Oh, nggak cuma ngerti sesuatu, bisa aja lo punya peran yang sangat penting di bidang ini."

Janitra menggeleng dengan cepat dan gugup. "Saya beneran gak tau apa-apa."

"Pret! Jangan ngelak, deh!" Paksa Sora.

Janitra hanya bergerak resah, ia mulai bingung, bagaimana cara menghadapi gadis gila menyebalkan yang sok tahu di hadapannya ini.

Lonceng toko tiba-tiba berbunyi mengalihkan perhatian Sora. Janitra memanfaatkannya dengan kabur dari kungkungan Sora. "Duh, maaf ya. Kayaknya kamu harus pergi, deh. Tokonya sudah tutup." Telunjuk Janitra mengarah ke jam dinding yang menandakan pukul enam sore.

Janitra kemudian mendorong Sora yang masih terbingung sekuat tenaga sampai ke luar.

"HEHH GUE BELUM SELESAI!" Berontak Sora sambil mengelak dan menghindari Janitra secara brutal.

"Maaf, tapi kamu mengganggu." Tenaga Janitra lebih kuat. Sora kalah.

"Lagian kamu tahu terlalu cepat. Antagonis gak boleh tahu duluan." Kata Janitra dengan wajah datar, lalu menutup pintu toko.

Meski sudah ditutup, Sora masih mengetuk pintunya kasar, seolah mencoba untuk mendobraknya. "Apa-apaan si jungkook itu?"

Setelah puas mengamuk, Sora mengamati hari yang kian gelap. Dahinya mengernyit bingung. Jantung berdegup kencang. Perasaannya tak enak.

The Crazy Villainess [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang