8

6.7K 992 72
                                    

"Uhuk... uhuk.. uhuk,"

Sora keselek dan mencari-cari minuman. Tapi minumannya dan minuman Nayla sudah sama-sama habis.

"Kampret.." batin Sora yang masih keselek.

"Tunggu bentar, Ra!" Nayla yang melihat itu pun segera berlari untuk mencarikan minuman untuk Sora.

"Nih minum."

"Minum, Ra."

Kata dua orang itu bersamaan. Sora melihat satu botol air mineral dan satu susu kotak di depannya. Segera ia memilih air mineral dan segera meneguknya sampai sisa setengah.

"Hah... Nggak jadi mati gue," lega Sora dan mendongak, melihat siapa orang yang memberinya minuman.

Daffa dan Farrel.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap dua cogan itu bersamaan.

"Ck, gue dulu," ucap mereka bersamaan lagi.

Sora menatap mereka dengan tatapan bingung, "Jodoh emang lo pada," gumamnya.

"Ra, boleh ngomong bentar?" Tanya Daffa yang tentu saja dibalas anggukan semangat oleh Sora.

"O iya dong," jawab Sora dan segera beranjak dari duduknya lalu menatap Daffa penuh kagum.

"Ra, gue juga..." Kata Farrel memelas.

Namun Sora hanya memandangnya dengan tatapan bodo-amat-gue-masih-kesel-sama-lo. Lalu pergi bersama Daffa meninggalkan Farrel.

"SORA! ES TEHNYA MAU DIMINUM SYAPA INI WOII!" teriak Nayla diujung sana sambil membawa satu gelas es teh.

"MINUM LO AJAA!" balas Sora. Nayla sontak mencebikkan bibirnya. Heh! Ia baru saja habis es teh dua gelas, masa mau minum lagi?!

"Minum nih, gratis!" Kata Nayla lalu sembarangan memberikan es teh pada seseorang di dekatnya. Gadis itu kemudian menghentak-hentakkan kakinya kesal pada Sora dan menuju kelas. Udahlah Nayla kelimpungan beli es teh, nggak diminum sama Sora, temannya itu malah meninggalkannya begitu saja dengan Daffa lagi.

Tanpa sadar, tingkahnya membuat seseorang yang ia berikan es teh itu terkikik geli.

"Si Nayla lucu juga, ya." Verro melihat es teh pemberian Nayla barusan sebentar, kemudian meminumnya.

"Haha, jangan bilang lo suka sama Nayla?" Tebak Anya. Verro menggelengkan kepalanya dan berdecak malas.

"Gue cuma bilang kalau Nayla itu lucu, Anya. Bukan bilang kalau gue suka sama Nayla." Verro menghela nafas lelah. "Kenapa sih lo sewot mulu daritadi? Lagi datang bulan?"

"Bukan... Gue.. gue cuma badmood aja kalau denger orang lain nyebut nama mereka." Kata Anya. "Maksud gue, lo tau kan mereka itu suka ganggu Cherry? Beberapa kali mereka bahkan ngelabrak dan buat malu Cherry. Gue sepet aja liat mereka." Kata Anya sambil mengaduk-aduk minumannya.

Verro, Revan, dan James hanya diam saat mendengar penuturan Anya. Benar, Cherry sangat baik dan begitu perhatian pada mereka. Sedangkan Sora dan Nayla hanyalah biang onar.

"Gue cabut," kata James kemudian pergi dari mereka meninggalkan kantin.

Revan memperhatikan James yang pergi meninggalkan kantin, "Daripada itu, gue masih bingung sama James."

"Kenapa dia sebegitu suka sama Sora?" Bingung Revan.

Anya menimpali, "Aneh gak sih? Disaat sora begitu gatel sama Farrel dan Farrel ngejauhin Sora mati-matian, si james malah suka sama Sora?"

.

.

.

.

The Crazy Villainess [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang