2 (the end)

457 50 14
                                    

Albus pun berhenti membaca artikel-artikel itu dan memutuskan untuk kembali ke asrama. Kepalanya semakin berdenyut-denyut seiring langkahnya yang melambat. Ia memperhatikan orang-orang yang ada di sekitarnya. Semuanya berpakaian aneh.

"Albus? Dari mana saja kau? Dan kenapa kau berbalik? Pestanya kan ada di aula besar." Sapa Lily. Albus sedikit terkejut dengan penampilan Lily.

"Umm... aku belum ganti pakaian. Kalian duluan saja." Jawabnya.

"Wajahmu pucat sekali. sakit?" Tanya James. Albus menggeleng lalu pergi melanjutkan langkahnya.

Ia terus berjalan sambil menunduk. Sampai ia mendengar suara-suara asing. Albus melihat beberapa bayangan aneh yang terbias dari cahaya lilin. Ia mengendap-endap dan mengintip. Terlihat di sana beberapa penyihir bertampang seram.

"Bukankah itu Bellatrix Lestrange? Tapi, bukannya ia sudah mati?" Batinnya.

Orang-orang itu berjalan menuju tempat Albus bersembunyi. Albus panik, namun ia tak tahu harus melakukan apa.


Albus ingat kalau ia bawa tongkatnya di sakunya. Ia mengambil kuda-kuda dengan mengacungkan tongkatnya. Namun ketika penyihir-penyihir itu mendekat, ada sebuah tangan besar yang hangat mendekap mulut Akbus dari belakang dan menutupnya dengan jubah yang panjang. Albus ditahan selama beberapa menit sampai semua penyihir aneh itu lewat.

"Jangan gegabah, Nak. Itu berbahaya." Ujar orang yang mendekapnya tadi. Orang itu membuka jubah yang menutupi mereka berdua.

"Ayah? Kenapa Ayah bisa di sini? Dan siapa mereka?" Tanya Albus yang terkejut melihat sosok ayahnya di sana.

"Ayah ada pekerjaan di sini. Dan kenapa kau berkeliaran sendiri di koridor sepi seperti ini?" Tanya ayah Albus, Harry Potter.

"Aku mau kembali ke asrama. Ayah, aku tadi melihat beberapa penyihir berpakaian aneh. Siapa mereka?

"Ayah akan jelaskan nanti. Lalu dimana saudara-saudaramu juga Rose dan Hugo?"

"Mereka ada di aula besar. Hari ini ada pesta Yule ball untuk Halloween." Tiba-tiba terdengar suara jeritan dan ledakan di aula besar.

"Ayah? Siapa mereka? Apa yang terjadi?" Tanya Albus. Wajah Harry terlihat cukup panik.

"Pergilah, Al. Cari tempat yang aman." Ujarnya lalu pergi meninggalkan Albus begitu saja.

"Ayah...!!!" Panggil Albus. Ia tak tahu harus bagaimana. Semua terasa aneh dan terjadi begitu cepat.

"Albus Potter? Ayahmu menyuruhmu bersembunyi. Kenapa masih di sini?" Ujar seseorang. Albus menoleh dan terkejut melihat sosok aneh itu.

"Paman Neville? Apa yang terjadi?" Tanyanya.

"Akan kuceritakan nanti. Lebih baik kau ikut aku sekarang. Dan jangan kau tanyakan soal kostum halloweenku ini." Ujarnya.

Albus menuruti. Mereka berjalan lambat menuju koridor lantai tujuh. Tapi mereka bukan menuju asrama Gryffindor.

"Paman Neville? Kenapa kita kesini?"

"Tenanglah. Kau akan baik-baik saja." Jawab Neville.

Di tengah jalan, mereka terhambat oleh dua orang pria. Albus tercekat melihat kedua orang itu.

"Hallo, Longbottom. Lama tak jumpa." Ujar pria pertama. Mr. Draco Malfoy, ayah Scorpius.

"Menyingkirlah, Malfoy."

Lalu terjadilah perang mantra. Beberapa kali mantra itu hampir mengenai Albus yang terpojok diujung tikungan koridor. Ia tak tahu harus apa. Mantra-mantra kutukan yang ia hafal pun kini buyar begitu saja.

NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang