08

3.7K 154 38
                                    

Hari ini Haechan maupun Renjun hanya berada di apartemen, selain karena Haechan yang masih sakit Renjun juga tengah belajar masak kecil - kecilan dengan Doyoung sebagai koki utama.

Setelah sarapan tadi Renjun memang berencana ingin belajar masak dan meminta Doyoung untuk mengajarinya, dengan senang hati Doyoung tentu saja mau tapi sebelum itu ia harus pergi ke universitas tempat Haechan maupun Renjun belajar untuk mengantarkan surat dokter milik sang adik sebagai izin karena si gemini tengah sakit.

"Kak Doy ini garemnya kebanyakan gak sih? Kok asin banget ya?" Tanya Renjun setelah mencicipi sup yang ia buat. Keningnya mengernyit dengan menatap aneh sup yang telah ia buat.

Doyoung mengerutkan keningnya dan berjalan mendekati si aries dan ikut mencicipi sup yang Renjun buat.

"Ren ini kamu masukin garemnya seberapa banyak? Astaga ini asin banget sampe rasanya pahit." Komentar Doyoung dengan segera mengambil segelas air minum untuk menetralkan rasa asin yang sangat terasa jelas di lidahnya.

"Uhm tadi aku masukin dua sendok, sesuai sama yang kakak bilang." Cicitnya dengan menautkan jarinya.

"Dua sendok?" Tanya Doyoung, Renjun mengangguk. "Sendok apa?" Tanyanya lagi.

"Itu sendok makan." Renjun menunjuk sendok makan berukuran cukup besar yang tergeletak di samping kompor. Melihat itu Doyoung menepuk keningnya pelan, Renjun meringis takut sedangkan Haechan hanya menggelengkan kepalanya di tempatnya duduk.

"Aku bilang masukin garemnya sepucuk sendok teh aja dan kasih dua sendok teh kaldu jamur bukan garemnya yang dua sendok apalagi sendok makan, astaga..." Jelasnya lalu menghela nafas pelan seraya menatap nanar sepanci kecil berisi sup itu.

"Lain kali sesuaiin bumbunya sama seberapa banyak makanan yang dimasak, dan yang paling penting dengerin bener - bener apa instruksi yang disuruh, kalo kurang jelas tanya lagi jangan sok tau. Paham?" Renjun mengangguk pelan dengan menunduk.

"Maaf kak." Cicitnya. Doyoung mengangguk lalu menuang panci berisi sup itu kedalam panci yang lebih besar dan ia tambah air serta kentang.

Haechan tersenyum tipis lalu melambai pelan ke arah si manis agar mendekat kearahnya. "Sstt Ai, sini!"

Haechan mengusap pelan surai si manis setelah istrinya mendekat dengan pandangan tertunduk dan terlihat tidak bersemangat. "Gak apa - apa, kan kamu masih belajar. Tapi lain kali kalo kurang paham atau masih ragu tanya lagi ya? Jangan diulangi teledor kayak gini. Banyak tanya itu hal wajar kok, kan masih belajar. Dan fokus belajarnya jangan bengong." Ucapnya dengan mencubit gemas hidung mancung si aries.

"Kamu udah hebat loh mau belajar masak dan mau berusaha. Aku bangga banget sama istri lucuku ini!" Haechan memeluk gemas sang istri dan sedikit menggoyangkan badannya ke kanan dan kiri.

Renjun sedikit tersenyum dalam dekapan sang suami. Sekali lagi ia merasa beruntung memiliki Lee Haechan dalam hidupnya.

"Maaf dan makasih." Bisik Renjun.  "Aku bakal berusaha lebih giat lagi buat belajar masak biar gak kalah hebat sama kamu." Tekadnya. Haechan tersenyum geli mendengarnya, kenapa Renjunnya begitu menggemaskan sekali sih?

"Semangat cintaku. Kalo kak Doyoung galak, marahin balik aja, jangan takut." Haechan terkikik geli saat mengucapkannya apalagi ditambah sang kakak sepupu memutar matanya malas dari balik pantry melihat adegan mesra di depan matanya.

"Aku gak berani hehe." Timpal Renjun dengan tercengir setelah melepaskan pelukannya. "Yaudah aku lanjut masak lagi ya, kamu kalo butuh sesuatu bilang aja." Haechan mengangguk dengan mengusap gemas pucuk kepala si manis.

"Supnya biar aku yang urus, kamu cuci ikannya terus di bumbuin, itu bumbunya udah aku siapin." Ucap Doyoung dengan menunjuk mangkuk kecil berisi bumbu yang telah ia haluskan.

DESTINY || HYUCKREN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang