ᴅɪʟᴜᴄ

1.7K 71 29
                                    


Diluc

At the Tavern

Hari ini adalah hari yang indah, namun sepertinya ini adalah hari yang buruk bagi (Name) si Traveler. Entah apa yang berada di pikirannya, malam itu dia memutuskan pergi ke Tavern untuk sekedar 'Menenangkan Diri'. Tentu saja ia tidak sendiri, ada Venti yang akan menemaninya.

Sesampainya di Tavern, Diluc bertanya-tanya mengapa Gadis yang terlihat seperti berusia 16 tahun itu pergi ke kedai anggur nya. Pikir Diluc Gadis seusianya tentu saja masih ilegal untuk meminum hal-hal yang berbau alkohol, bahkan yang Diluc tau (Name) memiliki alergi terhadap beberapa bahan yang ada di minumannya. Namun itu tidak berlaku untuk Venti yang sudah sering minum di kedai Diluc.

Diluc tau (Name) adalah Gadis yang sangat sensitif terhadap alkohol. Satu atau dua teguk anggur saja sudah bisa membuat Gadis itu mabuk walaupun berkadar alkohol rendah. Ia hanya bisa sweatdrop ketika (Name) memesan segelas besar Wine dengan kadar alkohol yang tinggi.

"Kau yakin ingin meminum segelas besar Wine ini, (Name)? Beberapa pelangganku yang lain sempat mengalami overdosis terhadap alkohol setelah meminum ini" Tanya Diluc

"Iya, berikan itu padaku. Aku akan membayarnya bahkan jika itu 100.000 Mora" Ucapnya mantap.

Sepertinya hari ini memang benar benar hari yang buruk baginya, yang Diluc kira hal-hal berat pada anak seumurannya tidak lain tidak bukan adalah putus cinta.

Venti : "Ah seperti biasa aku ingin Dandelion Wine. Dan kali ini aku akan membayarnya kok, hehe"

Diluc menghela napas pendek dan segera memberikan Dandelion Wine nya kepada Venti. Namun dia ragu dan agak gemetaran ketika menuang Wine yang dipesan (Name), Ia memiliki firasat aneh dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dan benar saja, tak selang berapa lama setelah (Name) meminum Wine itu sikapnya jadi aneh dan seperti sedang mengigau.

(Name) : "Dia sudah bilang dia akan memacariku... tapi dia malah... berjalan dengan seorang perempuan dari Liyue... hek... kalau bertemu lagi akan... kucincang dia dan kuberikan pada Hilichurl"

Venti yang juga sedang mabuk juga ikut-ikutan stres.

Venti : "Aku juga menyukai seorang gadis, namun dia membohongiku dan malah menikah dengan pria lain"

Sepertinya mereka berdua sama-sama sedang NT. Diluc menghela napas panjang dan melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 23:01, itu berarti sudah waktunya Tavern untuk tutup. Terlihat pelanggan lain juga sudah pergi semua, dan karyawan-karyawan Diluc juga meminta izin untuk pulang, jadi hanya tersisa mereka bertiga di Tavern.

"Hoi kalian ini sudah waktunya tutup, segera pulanglah!" Perintah Diluc.

Diluc sedikit berusaha dalam menyuruh mereka berdua untuk pergi, yah namun hanya Venti lah yang lunak dan mau meninggalkan Tavern saat itu. Tapi tidak dengan (Name).

"Ahh mou... biarkan aku disini lebih lama, Angry Bird" Ucapnya sambil meneguk Wine

Diluc berkacak pinggang, sepertinya gadis ini sudah terlalu mabuk (ya siapa suruh pesen wine segede gaban).

"Tidak boleh, kau harus segera meninggalkan tempat ini atau..."

'Cupp'

(Name) menyerang bibir Diluc, membuatnya bersentuhan dengan miliknya.

"Kau berisik sekali... sudah kubilang jangan menggangguku"

Diluc blushing, first kiss nya terasa seperti Wine. Dan itu dengan orang yang sebenarnya ia sukai.

𝐆𝐞𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐈𝐦𝐩𝐚𝐜𝐭 || 𝐋𝐞𝐦𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang