Tragedi itu harus dilupakan untuk kesehatan jiwaku. Semua baik-baik saja dan kembali seperti sedia kala. Azka juga tampaknya melupakan kejadian penculikan yang dialaminya. Anak itu sudah tertawa lepas dan tidak takut untuk keluar rumah. Malah lebih suka jika diajak jalan-jalan. Kebiasaan baru Azka, dia selalu mencium perutku sebelum tidur malam. Katanya, "sayang dedek." Azka juga sudah tidak memintaku menemaninya sebelum tidur. Dia lebih memilih ditemani Tari. Ternyata di balik itu ada Fabian yang memberinya pengertian bahwa aku harus istirahat dengan baik agar adiknya sehat dan segera lahir. Priaku itu sungguh menyayangiku.
Setelah kami pulang menjenguk Hasbi waktu itu, Fabian mengatakan mantan mertuaku sangat menyesal atas tindakannya dulu. Tujuannya melarangku tidak datang lagi di hadapan Hasbi semata-mata agar Hasbi bisa membuka lembaran baru. Tidak lagi mengejar sesuatu yang tidak mungkin diraihnya. Dia juga tidak menyalahkanku karena Hasbi terbaring di sana untuk melindungiku. Tampaknya mantan mertuaku itu menyadari kesalahannya dulu. Entah dengan mertuaku satunya yang masih berada di balik jeruji.
Lalu bagaimana dengan Fiona?
.
.
.
Yuk, lanjut baca di KaryaKarsa
Klik :
https://karyakarsa.com/narayya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (End)
RomansaBertemu mantan bukanlah hal yang ku inginkan saat ini. Mengapa harus bertemu lagi dengannya sekarang? Lebih tepatnya, mengapa kami baru bertemu lagi? Seketika aku ketakutan. Takut, rasa yang ku kubur dalam-dalam kembali muncul di permukaan dan memb...
