Bertemu mantan bukanlah hal yang ku inginkan saat ini. Mengapa harus bertemu lagi dengannya sekarang?
Lebih tepatnya, mengapa kami baru bertemu lagi?
Seketika aku ketakutan. Takut, rasa yang ku kubur dalam-dalam kembali muncul di permukaan dan memb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hariiniadalahharispesial.
PacarcantikkusudahlulusSMA dan hariiniadalahharikelulusannya. Akusudahmenyiapkanhadiahuntuknya. Ada bunga, coklat dan kalungberinisialnamaku. Selain itu, akusudahbersiapdenganpenampilanku. Didepancalonmertuaharustampakmenawan.
CataleyaFebriana.
Nama yang indah. Akujatuhcintapadanyasaatpertama kali melihatnyadikegiatanmasaorientasisiswabaru. Menurutpenglihatanku, diasiswipalingcantiksaat itu. Akumenyimpanwajahcantiknyadalamingatanku dan memanggilnya Lily. Hanyaaku yang memanggilnyadenganpanggilan itu.
Sedaripagiakubersiapuntukmenemuinyabahkankemarinmalamakusampaitidakbisatidur. Membayangkanbetapacantiknyadiahariini. Sambilbersenandungmengikutilagu yang berputardi player mobilku, akutersenyumsenang.
Kamitidakbisaseringbertemukarenatempatkuliahkuberbedakotadengansekolahnyatapikemajuanteknologitidakmenghalangikamiuntuksalingberkomunikasisetiapwaktu. Perbedaantempattidakmembuatkamijauh. Malahmembuatkamisalingdekatkarenaseringnyaintensitaskomunikasikami. Kamiselalusalingmenceritakankegiatankami, mendengarkankeluhkesahsatusamalain dan salingmemberi support.
Lagu yang berputarbergantidenganlagukesukaannya. Membuatsenyumkusemakinlebar, tidak sabar untuk bertemu dengannya. Hanyabeberapadetiksetelah itu ban mobilkutergelincirdisertaitabrakankeras. Akutidaktahuseberapaparahnyatabrakan itu, yang akutahuakuterbangundalamkegelapan dan tidakbisamenggerakkankakiku.
***
Itu sudah bertahun-tahun lamanya. Kenangan buruk menjadi mimpiku setiap hari. Kejadian itu mengubah hidupku.
Aku kehilangannya.
Usahaku menyembuhkan diri membuatku rendah diri dan tidak berusaha menjangkaunya. Aku bahkan tidak pernah mencari tahu keberadaannya. Sibuk dengan diriku sendiri yang terasa kosong. Tanpanya.
Aku merindukannya. Senyumnya. Tawanya. Cerewetnya. Merajuknya bahkan wajah menggemaskannya. Semua yang tidak bisa ku lihat lagi.
Bertahun-tahun lamanya akhirnya aku menemukannya dalam takdir yang tidak disangka-sangka. Aku menemukan saat dia sudah menjadi milik orang lain. Lebih tepatnya, dia sudah menjadi istri sahabatku sendiri.