1. COKLAT

118 88 62
                                    

"Terkadang aku iri sama bulan yang selalu kau pandangi tengah malam"

_Deluna cessa arabell_

Seorang cowok berperawakan tinggi sekitar 180 cm, memiliki mata tegas berwana hijau terang dan berkulit putih. Kini, tengah bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan memakai Hoodie berwarna hijau botol yang menutupi seragam putih abu miliknya.

Dengan segera ia memakan makanan yang sudah tersedia di atas meja makan. Tadi malam dia mengerjakan tugas sekolahnya hingga dia bisa tertidur larut malam dan berujung terlambat bangun pagi.

Dia juga sudah pasrah jika akan di hukum karna terlambat datang ke sekolah.

Ayahnya mungkin sudah berangkat kerja, buktinya sudah tersedia lauk pauk yang sudah matang, tapi terkadang dia juga suka memasak jika ayahnya ada kesibukan lain.

Selesai sarapan dia beranjak dari kursinya tak lupa menarik tas nya dan menyampirkannya di bahu. Dia berjalan keluar dengan langkah tergesah.

Sesampainya di luar, dia melihat Althan 'sahabatnya' yang sudah menunggu diatas motor sport dan memegang hpnya.

Althan yang merasakan seseorang mendekat langsung menoleh nya
"Bagas, Lo lama banget si,!" Gerutunya kesal.

Yup, seorang cowok itu adalah Bagaskara Atmhaja.

"ya, Lo kenapa gak masuk aja sih?" sarkas Bagas

"biasnya juga gitu," lanjutnya.

Althan yang mendengar itu langsung menyengir bodoh dan memasang wajah tampa dosanya

"ya maaf, gue juga baru sampe barusan, hehe." Cicit Althan Dengan kedua tangan terangkat membentuk huruf 'v'.

Bagas hanya mendelik, tak aneh jika Althan bersikap konyol seperti itu. Ini belum seberapa, masih banyak ke konyolan Althan yang lebih konyol.

"Gak jelas banget Lo! eh, Alaska mana?" Tanyanya.

"Gak tau, paling juga nganter Deluna sekolah, tadi kan gue kesini telat gimana sih Lo?" tukas Althan.

Seperti biasa, Alaska selalu mengantarkan Deluna ke sekolahan nya, dan Bagas lupa akan hal itu.

"Yaudah sih, gausah ngegas juga dong gue lupa!" Sambil mendorong wajah Althan dengan lima jari tangannya.

Alhan yang mendapatkan hal itu langsung mendelik horor

"TANGAN LO ASIN BANGSAT! LO HABIS MAKAN APA SIH?" Pekik Althan.

Karena Althan merasakan sedikit asin setelah dorongan tangan Bagas ke wajahnya.

Bagas hanya mendelik tak acuh seraya berucap

"lupa gak cuci tangan habis makan kali,"

Althan sontak melotot tak santai

"LO JIJIK BANGET SAT!" Pekik Althan kembali.

Sembari mengusap-usap bibirnya dengan kasar.

Bagas yang melihat hal itu menghela napas pelan, berteman dengan Althan harus banyak-banyak sabar gumamnya dalam hati.

"Gak usah banyak bacot buruan berangkat,kita udah telat nih!" Sahutnya.

Bagas berjalan kehalaman rumah dan mengambil motor sport nya, hanya itu yang Bagas punya. Motor kesayangannya berwarna hitam, dia mendapat kan itu dengan menyisipkan uangnya selama satu tahun.

Setiap Bagas di beri uang lebih dari ayah nya selalu ia kumpulkan, dan ternyata usaha nya tidak sia-sia .

Bagas mulai menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi di susul oleh Althan di belakangnya yang berusaha mensejajarkan degan motor milik nya.

I Got You (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang