Chap 2

131 14 0
                                    

Kriiingg kriiinggg

Telepon di ruangannya berdering. Mau tak mau Ino harus menghentikan pekerjaannya sejenak.

"Moshi Moshi."

"A-ano Ino-chan." Panggil seorang perawat berambut indigo yang bekerja pada bagian receptionist di sebrang sana.

"Ada apa Hinata?" Tanya Ino

"Ada yang mencarimu," ujar Hinata

Apakah mungkin itu Itachi? Ino menghela napas.

"Baiklah, kebetulan aku tidak ada pasien. Tolong suruh dia ke ruangan ku," ujarnya

Tak lama menunggu pintu ruangannya diketuk

Tok tok tok

"Masuk!" Benar saja, setelah pintu itu terbuka mata Ino langsung bisa menangkap bayangan sosok Itachi di sana.

"Ku kira kau lupa, tuan Uchiha?" Tanya Ino yang sudah mulai tak bersahabat.

"Panggil aku Itachi." Ino memutarkan bola matanya

"Kurasa lukamu tidak seburuk itu untuk mendapatkan perawatan khusus, Itachi-san" jelas Ino saat tangannya memeriksa jari milik Itachi

"Yah kau benar Yamanaka—"

"Panggil aku Ino." Itachi sempat terkejut melihat ekspresi datar gadis itu seolah tengah menirukan gayanya. Namun kemudian ia tersenyum tipis

"Kau benar Ino, tapi kurasa penyebab lukaku cukup buruk."

Uchiha menyebalkan!

Ino memanyunkan bibirnya. Itachi melebarkan seringainya. Lucu sekali gadis di depannya ini.

"Ok ok! Biar aku obati." Setelah itu hanya terjadi keheningan diantara mereka. Ino sibuk mengobati luka milik Itachi, sedangkan Itachi? Tentu saja pemuda itu menggunakan kesempatan emasnya untuk memerhatikan sang gadis.

Matanya terlihat kaget saat laki laki itu menyadari sesuatu.

Kulit putih mulus, rambut pirang panjang, wajah cantik bak boneka Barbie, dan pakaian yang digunakan gadis itu terlihat.....

Sexy.

Beberapa kancing bagian atas kemeja gadis itu terbuka. Menyebabkan garis dada milik gadis itu sedikit terlihat, apalagi saat tubuh gadis itu sedikit membungkuk untuk mengobati jari Itachi. Laki laki itu menelan ludah nya susah payah. Pria mana yang tidak tergoda dengan penampilan gadis di depannya ini?

Namun dengan segera ia menghempaskan pikiran pikiran kotor di otaknya. Bagaimana pun juga Itachi tidak boleh membayangkan hal seperti itu pada gadis mana pun.

"Selesai!" Ujar Ino menegakkan kepalanya. Namun saat dirinya melihat ke arah Itachi. Laki laki itu justru mengalihkan pandangannya. Wajahnya yang terlihat sedikit memerah membuat Ino mengernyit.

"Kau kenapa? Apa kau sakit?" Tanyanya

"T-tidak!" Elak Itachi

"Bajumu, tidak bisakah kau mengancingkan nya dengan benar?" Tegur Itachi. Mulut uchiha memang pedas

Mata gadis itu sukses membola saat menyadari ekspresi laki laki di depannya itu barusan

"Kau?!! Dasar mesum!" Dengan cepat tangan gadis itu menutupi dadanya.

"Aku tidak mesum! Kau sendiri yang memperlihatkan nya pada ku!" Ujar Itachi

"Cepat kancingkan bajumu!"

"Tidak! Ini namanya fashion kau tahu?! Pikiranmu saja yang terlalu mesum, Itachi!" Tolak Ino. Gadis itu memang sengaja membiarkan nya terbuka karena style fashion yang ia ikuti.

Itachi menyeringai. Entah kenapa berhadapan dengan Ino menjadi hal yang menyenangkan baginya.

Ia berdiri dan mencondongkan badannya ke arah sang gadis.

"Hey, aku juga pria normal kau tahu? Tentu saja semua pria akan memikirkan hal seperti itu, nona." Suaranya terdengar rendah di telinga Ino membuat jantung gadis itu berdetak tak karuan.

Kedua tangan kekar milik Itachi berada pada pinggiran kursi membuat Ino tidak bisa bergerak.

"Cepat kancingkan bajumu itu atau—"

"Ok ok! Akan aku lakukan, tapi bisakah kau menjauh dari ku, wahai tuan Uchiha yang mesum?" Sergah gadis itu cepat takut Itachi akan melakukan hal yang tidak tidak.

Itachi menjauhkan dirinya. Dan benar saja gadis itu langsung mengancingkan kemeja atasnya.

"Jangan berpakaian seperti itu di depan pasienmu, Ino. Jelas itu akan mengundang nafsu mereka," ujar Itachi dengan wajah datar. Ia tak ingin para lelaki melihat penampilan gadisnya seperti itu—tunggu! Apa? Gadisnya?

"Termasuk kau, tuan?" Tanya Ino menyeringai berharap laki laki bermarga uchiha itu mengelak

"Tentu saja!" Wajah Ino cemberut seketika. Apa semua uchiha memang seperti itu?

Gadis itu berdeham

"Jadi, hutangku pada jarimu itu sudah selesai kan?" Tanya Ino

"Belum."

"Apa?!"

"Kau harus merawat jariku ini sampai benar benar sembuh dan tidak ada bekas luka!" Tegas Itachi. Jujur saja ia tak ingin urusannya dengan Ino hanya sampai di sini.

Pemuda itu tertarik. Ia mengakuinya. Gadis di depannya ini memang sangat berbeda.

"Kau gila? Itu hanya luka ibu jari, Itachi!" Protes Ino

"Justru karena hanya luka ibu jari kan? Jadi kau tak perlu meluangkan waktu yang lama hanya untuk memeriksa lukanya."

"Akan ku kirim alamat rumahku nanti. Kau harus datang ke sana besok! Kalau tidak, aku akan lepas tangan terhadap mobilmu itu."

Ino mendengus. Dasar uchiha sialan!

My Sexy Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang