" tapi masalahnya ketika kamu mengatakan bahwa barang itu adalah gelas, ketika itu sebenarnya kamu sedang memperlakukan suatu makna universal bernama gelas kepada suatu benda yang ada di alam Indrawi " kata Wesley
Bill merasa bahwa apa yang Wesley sampaikan mulai masuk ke dalam logikanya ,dan secara tidak sadar Bill mulai beralih fokus kepada apa yang Wesley sampaikan..
"Yang ada dihadapan kamu itu bukan gelasnya, melainkan benda yang kepadanya diberlakukan suatu konsep universal bernama gelas. Tapi gelasnya itu sendiri sebagai sebuah konsep universal yang kita berlakukan kepada benda itu tadi ada di mana ??? Dia ada sebagai sebuah ide di dalam nalar manusia. Bisakah keberadaan gelas, sebagai sebuah konsep universal, itu dibuktikan di alam fisik, di alam Indrawi dan di alam materi? " Tambah Wesley.
sambil bersandar di kursi tempat Wesly duduk dia berkata " Tentu saja tidak bisa, tapi kendati demikian makna gelas itu kita yakini keberadaannya".
Wesly menambahkan..
" Sebab, kalau tidak kamu tidak mungkin berkata bahwa " barang ini adalah gelas" . Karena sesuatu yang tidak ada tidak mungkin kita berlakukan atau kita lekatkan kepada sesuatu yang ada" ."oh aku mengerti... Sebelum konsep gelas ada, maka sebenarnya gelas itu sendiri belum lah ada, karena memang itu adalah konsep yang dihasilkan dari nalar manusia, Yang dengan begitu kita bisa menarik Kesimpulan bahwa sesuatu yang ada tidak hanya terbatas pada wujud fisik saja.. Begitu kah Wesley? "
tanya Bill dengan penasaran."Kurang lebih seperti itu, aku akan membuat contoh lain agar lebih mudah dimengerti..
madu merupakan hasil dari Nektar yang di bawa lebah dan lalu dimasukkan ke dalam sarangnya, di sini madu merupakan "akibat" , dan yg menjadi "sebab" adalah si lebah menyedot Nektar yang ada pada bunga.. pertanyaan nya, di manakah keberadaan sebab dan akibat itu?" .Bill menggaruk kepala nya sembari berfikir keras, namun disisi lain dia menjadi semakin tertarik dengan bahasan yang Wesley sampaikan.
melihat gelagat dari Bill.Wesley bertanya untuk memastikan
"Bill aku mohon maaf sebelumnya karena terlalu banyak bicara, apakah kamu tidak nyaman dengan bahasan ini?, atau kita bisa ganti ke topik yang lain ,atau apakah kita sudahi mengobrolnya? ". Tanya Wesley ." Oh tidak..sama sekali tidak,aku sangat tertarik dengan obrolan ini, selama ini aku tidak pernah memikirkan pertanyaan pertanyaan semacam ini, dan sekarang seolah olah aku mendapatkan sebuah sudut pandang yang baru . aku berharap kita bisa lanjutkan obrolan ini dan mungkin aku bisa belajar banyak dari kamu Wesly, namun sebelumnya aku ingin bertanya, bagaimana kamu bisa begitu banyak mengetahui tentang bahasan ini? "
"hahah syukurlah..berarti kita punya minat yg sama. ini adalah filsafat, di mana filsafat adalah sebuah perilaku berfikir yang mendalam, dan aku sangat suka sekali dengan filsafat , Aku sedikit banyak membaca buku filsafat dan mulai mempelajari nya dari beberapa waktu yang lalu " jawab Wesley.
"Wow.. aku baru tahu kalau filsafat bisa begitu semenarik ini, apakah kita bisa melanjutkan bahasan tentang madu tadi? " Tanya Bill
"Oh tentu saja.."Jawab Wesley
"kembali kepada sebab dan akibat, apakah keduanya merupakan wujud yang bersifat fisik? apakah keduanya merupakan materi yang bisa kita buktikan melalui alam Indrawi? maka kita akan menjawab tidak. Di alam luar kita tidak bisa menyaksikan keberadaan "sebab dan akibat" itu bergelantungan di atas pohon atau tergeletak di depan rumah.
Yang bisa kita lihat hanyalah madu, lebah, beserta bunganya. Dan lagi lagi sesuatu tersebut ada sebagai sebuah konsep universal yang ditarik oleh nalar ketika berdasarkan adanya dampak yang diberikan oleh sesuatu kepada sesuatu yang lain. kita bisa meyakini keberadaan nya, meskipun dia sendiri tidak bisa dibuktikan secara Indrawi dan tidak mempunyai bentuk fisik" Imbuh Wesley .sadar bahwa konsep universal ini bisa berlaku untuk semua hal yang ada di alam semesta, Bill merasa pertanyaan ini tadi bisa membuka peluang yang memungkinkan terdapatnya Metafisik-Metafisik yang lain yang lebih di luar logika.
"tapi kita tahu bahwa obyek kajian Sains hanyalah alam fisik. Karena obyek kajian nya yang terbatas pada alam fisik, maka konsekuensinya dia tidak punya wewenang untuk menentukan ada atau tidaknya sesuatu yang bersifat Metafizik. Ketika Sains tidak mengakui keberadaan Ruh maka bukankah itu bisa kita pandang sebagai sesuatu yang wajar, karena memang itu bukan wilayahnya "Bill Menyaut .
"Kamu benar Bill.. namun kembali ke pertanyaan yang paling mendasar, apakah pandangan mereka yang mengingkari keberadaan Metafisik itu konsisten? ,Sama seperti "sebab akibat" tadi,apakah "pandangan" ini yg mereka yakini ,punya keberadaan fisik? Tentu saja tidak. kita tidak dapat menyentuh secara fisik sebuah pandangan, atau mengukur ukuran serta panjang nya" .
----------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
TEPI
Novela JuvenilBILL ADAM, seorang mahasiswa berumur 20 tahun, pemuda biasa-biasa saja yang Kesehariannya hanyalah kuliah, pulang, tidur. Dan semua berjalan normal seperti biasa, Sampai.... dia Bertemu seorang pemuda misterius Bernama Wesley, Yg memberitahunya te...