cimol

13 10 7
                                    

Niatnya Saeron mau bilang makasih. Tapi sepertinya cowok yang kemarin meminjaminya uang itu sudah lupa.

Ya sudahlah.

Sore ini ada gladi bersih ekskul teater SMA Neo untuk acara tahunan. Dan kebetulan cowok baru itu—Renjun—bergabung dengan ekskul ini mulai Minggu lalu.

Saeron baru tau, iya, dia baru tau. Ini akibat seminggu itu pula ia tidak ikut latihan. Karena jujur Saeron masuk ekskul karena gabut saja.

"Ronsae, lo jadi pohon deh." Kata Hyunjin tepat saat Saeron masuk ruangan. Cewek itu baru saja kembali dari toilet katanya, nggak sih sebenernya dia dari kantin.

"Kok gue?!" Bingungnya.

"Ya lo maunya jadi apa?" Tanya Hyunjin.

"Nggak ada sih, gue mau nonton aja." Kata Saeron ringan lalu duduk di samping Lia.

"Yaudah lo jadi pohon aja. Kan enak tuh nontonnya di panggung langsung." Celetuk Heejin selaku peran utama wanita dalam drama kali ini. Nggak heran sih, Jeon Heejin memang secantik itu.

Gimana lagi? Saeron cuma bisa pasrah. Salah sendiri jarang masuk.



































































































































































"Kak Saeron!!" Cewek dengan seragam serupa milik Saeron tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Lo ngagetin anjir." Saeron mengelus dada sembari mengatur nafas.

"Hehe sori sori, Kak." Cewek itu malah cengengesan. "Temenin gue beli cimol yuk?"

Saeron yang dasarnya suka jajan langsung berbinar, "samping halte kan? Ayoklah dah lama gue nggak makan cimol."

Sungguh itu hiperbola, karna yang sebenarnya adalah dua hari yang lalu Saeron baru saja beli cimol dua puluh ribu. Agak maruk ya.

"Yang terakhir sampe bayar cimolnya!" Lalu detik berikutnya cewek itu berlari kencang.

"Huang Zhenya!!" Teriak Saeron lalu berlari menyusul Zhenya.

"Anjir lo ya." Ucap Saeron terengah-engah.

Zhenya meringis, "sekali-kali lo traktir gue kak."

"Yaudah." Saeron tak ambil pusing, "sepuluh ribu pedes ya mang."

"Huang Zhenya!!"

Saeron dan Zhenya sama-sama menoleh.

"Mampus!" Zhenya menepuk jidat. "Kak, gue pulang dulu ya. Makasih cimolnya." Belum sampai Saeron membuka mulut Zhenya sudah lari.

"Zhenya mana?" Tanya cowok yang baru saja sampai. Oh Saeron ingat, itu cowok yang kemarin. Kalau tidak salah namanya Renjun, iya 'kan?

"Baru aja pergi." Saeron bisa dengar cowok itu menghela nafas setelahnya.

"Lo yang kemarin minjemin gue uang kan?"

"Oh lo cewek itu!" Ujar Renjun seakan baru sadar.

Saeron tersenyum, "makasih ya. Kalo nggak ada lo mungkin gue udah disuruh cuci piring sih."

Renjun cuma senyum singkat.

"Btw kalo boleh tau, lo ada urusan apa sama Zhenya?"

"Gue kakaknya." Jawab Renjun. "Mang cimolnya dua puluh ribu jadi empat nggak pedes."

"Oohh." Gumam Saeron sebagai jawaban.













HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang