Perhatian Kecil

10 1 0
                                    

"Hachim! Eungh bersin mulu dehh" ucap Alana.

"Ga enak badan kan lo, udah tau ga bisa kalau ga sarapan" ucap Lexa sahabat Alana.

"Ya kan tadi pak Dandi masuk lebih cepet, padahal masih 20 menit lagi bel masuk" ucap Alana kesal.

"Ya udah sekarang lo makan nih bubur yang gue beli" ucap Lexa.

"Ihh gamau, gue kan ga suka bubur!" ucap Alana menutup mulut dengan tangannya.

"Ck! ngeyel banget deh, gue bilangin Vano nih!" ancam Lexa.

"Bilangin aja, dia udah ga peduli sama gue" ucap Alana dengan suara pelan.

"Makan!" ucap seorang lelaki dengan nada yang tegas.

"Mampus.." ucap Lexa yang langsung menaruh bubur di meja dan pergi keluar dari UKS.

"A-ano ngapain disini!?" ucap Alana gugup.

"Udah tau lemah, pake ga sarapan segala!" ucap Ano dingin.

"Maaf, tapi tad-- Emm Anoo!!" kesal Alana saat Ano langsung menyuapkan bubur kedalam mulut nya.

"Lo muntahin gue marah" ucap Ano melihat Alana hendak memuntahkan bubur nya.

"Kamu kan tau aku ga suka bubur" ucap Alana bersedekap dada.

"Salah sendiri ga sarapan" ucap Ano yang terus menyuapi Alana hingga bubur habis tak tersisa.

"Nih obat nya minum" ucap Ano yang hendak pergi tapi tangan nya dicekal oleh Alana.

"Makasih.. Sayang" ucap Alana takut takut yang ternyata direspon Ano dengan anggukan kepala lalu pergi.

"Kamu masih khawatir sama keadaan aku ternyata" batin Alana.

"Widihhh habis tuh diliat liat bubur nya" ucap Lexa.

"Lo kasih tau Ano gue di UKS pas ke kantin kan!" ucap Alana kesal.

"Lah ketemu aja belum sama si Ano. Gue tadi ngancem doang, ehh anak nya tiba tiba dateng" ucap Lexa.

"Apa dia ke kelas kita ya?" ucap Alana bingung.

"Mana gue tau. Dahlah gue mau ke kantin balikin mangkok mang Ujang, lo istirahat aja disini yah" ucap Lexa yang ku balas anggukan kepala.

Gavano AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang