REAREZ : [2]

225 61 12
                                    

"Happy birthday, My Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy birthday, My Anna."

Ucapan tersebut datang dari putra pertama Keluarga Nicholas--Vincent. Pemuda itu datang sembari membawa buket bunga untuk Reanna. Gadis itu baru saja merayakan ulang tahunnya kemarin. Kini usia Reanna genap 18 tahun.

"Kak Vincent? Kakak menyiapkan ini semua untukku?"

Reanna menatap Vincent penuh haru. Pemuda yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri selalu memberikan dirinya kejutan yang istimewa. Sulit ditebak, indah, dan membekas dalam hati. Reanna kembali teringat rangkaian kejutan yang selalu Vincent berikan padanya. Pemuda itu begitu memperlakukan dirinya dengan istimewa.

"Kau menyukainya?"

"Sangat suka!"

Reanna menerima buket itu dengan senyum lebar. Ia memeluk Vincent. Pemuda itu dengan senang hati menerima pelukan gadis yang selama ini sudah mencuri hatinya. Vincent begitu menyayangi Reanna. Ingat itu.

"Ayo makan! Kau pasti lapar 'kan?"

"Lapar lapar lapar. Kepanitiaan di sekolah membuatku benar-benar kehabisan tenaga."

Vincent tersenyum gemas. Satu hal pasti tentang Reanna, gadis itu tidak bisa jauh dari yang namanya makanan.

"Kakak tidak makan?"

"Aku sudah kenyang. Kau makanlah yang banyak, hmm?"

"Tentu! Jangan kaget ya jika kakak harus mengeluarkan banyak uang untukku."

"Itu sudah biasa."

Reanna menyengir kuda. Ucapan Vincent benar adanya. Tak dapat dihitung sudah berapa banyak uang Vincent yang dikeluarkan untuk dirinya. Jangan salah! Setiap Reanna ulang tahun, Vincent selalu memberikan kejutan yang tidak bisa dianggap murah. Contohnya seperti sekarang. Reanna dan Vincent tengah berada di Restoran milik chef terkenal, Jin Smith. Bukan hanya itu, Vincent juga menyewa seluruh tempat di restoran ini. Bagi Vincent, kenyamanan Reanna yang terpenting.

"Lama tak bertemu, Kak Vincent semakin tampan ya? Pasti banyak mahasiswi kakak yang jatuh hati. Benar 'kan?"

"Jatuh hati? Mmm... bagaimana ya? Sepertinya tidak ada yang bisa menolak pesonaku. Jadi kau sudah tahu pasti jawabannya. Ah, satu lagi. Aku memang sudah tampan sejak lahir. Kau saja yang telat menyadarinya."

Reanna mengerucutkan bibirnya. Meskipun baik bak pangeran kerajaan, Vincent tetaplah Vincent, pemuda yang menyebalkan.

"Terserah kakak saja."

Vincent tersenyum tipis. Menganggu Reanna menjadi hobinya sejak lama. Entah mengapa ada rasa puas tersendiri setelah membuat gadis itu kesal.

"Kau diet ya?"

Reanna menatap Vincent yang tengah menopang dagu sambil menatap lurus ke arahnya.

"Tidak, memangnya kenapa? Aku terlihat kurus ya? Padahal porsi makanku bertambah akhir-akhir ini."

𝚁𝙴𝙰𝚁𝙴𝚉 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang