BAKAT
Aku sering dipanggil Ines, namaku Ines Tesia. Saat lahir, aku didiagnosis Synesthesia. Itu pula yang menjadi alasan kenapa orangtuaku menamaiku seperti itu. Synesthesia adalah kondisi dimana seseorang bisa merasakan warna lewat suara. Dalam ilmu psikologi, Synesthesia masuk ke dalam neuropsikologis, secara ilmiah ini memungkinkan dua indera atau lebih pada manusia bekerja secara bersamaan. Orang yang mengalami sindrom ini, memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap warna. Aku tidak merasa bahwa aku berbeda dari kebanyakan orang, karena keluargaku juga mengalami hal yang sama. Bisa dikatakan bahwa kondisi yang aku alami ini diturunkan dari orangtuaku. Hanya saja setiap anggota keluarga memilki Synesthesia yang berbeda.
Aku memilki jenis Synesthesia yang peka terhadap sentuhan. Jadi ketika seseorang menyentuhku, aku bisa merasakan warna orang tersebut ataupun ketika aku disentuh oleh orang tersebut, maka aku bisa merasakan warnanya. Jenis Synesthesia milikku hampir mirip dengan kemampuan melihat aura orang lain. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan terlahir dengan kemampuan yang unik. Seiring berjalannya waktu, ternyata kondisi Synesthesia ini semakin kuat, mungkin karena aku sering mempelajari tentang neuropsikologis ini.
Semasa Sekolah Dasar aku cenderung mengabaikan warna orang lain yang mucul saat ia menyentuhku atau saat aku menyentuhnya, karena waktu itu aku masih belum paham. Tetapi saat memasuki Sekolah Menengah Pertama di kelas 9, aku belajar untuk memahami arti apa yang dimaksud ketika seseorang mengeluarkan warna tertentu. Aku banyak membaca referensi buku-buku tentang makna warna dan berhasil menemukan tentang psikologi 7 warna dasar dan artinya. Warna tersebut adalah merah yang bisa diartikan emosi marah, keberanian dan semangat. Jingga untuk emosi bahagia, warna kuning untuk optimis dan percaya diri, warna hijau untuk emosi rasa benci,i hati dan ketidaksukaan. Warna biru untuk emosi kesedihan, warna ungu untuk menggambarkan cemas dan rasa takut dan terakhir merah muda artinya cinta dan kasih sayang.
Setiap warna pasti memilki makna berbeda. Misalnya biru muda untuk ketenangan dan biru tua untuk emosi kesedihan. Semakin terang warna semakin positif, semakin gelap warna seseorang maka semakin negatif. Warna-warna tersebut bisa cepat berganti tergantung suasana hati atau emosi seseorang. Selain ketujuh warna itu, aku juga sering melihat warna-warna lain seperti putih, hitam bahkan abu-abu.
Masa Sekolah Menengah Pertama sudah berakhir. Saatnya mengganti seragam putih biru ini dengan seragam putih abu. Banyak orang yang mengatakan masa putih abu- abu itu masa yang paling menyenangkan dalam persekolahan. Benarkah perkataan orang-orang itu? baiklah aku akan merasakannya sendiri.
Hari ini Pak Zainal selalu Kepala Sekolah di SMA ini akan memberikan sebuah pidato singkat yang ternyata setelah pidatonya disimak panjang sekali. Apakah semua Kepala Sekolah di Indonesia selalu melakukan demikian.
" Hari ini menjadi salah satu hari yang spesial bagi kalian semua. Hari ini masa transisi kalian dari Sekolah Menengah Pertama menuju Sekolah Menengah Akhir. Bukan hanya transisi dari jenjang sekolah, tetapi juga transisi dari perubahan pola pikir dan perilaku dari masa anak-anak menuju remaja akhir. Mulai tinggalkan masa kekanak-kanakan pada sekolah sebelumnya dan jangan bawa kebiasaan tidak baik masa SMP ke masa ini. Ingat pesan Bapak, bersungguh-sungguhlah kalian dalam belajar, setelah lulus dari sini, kalian akan melewati jenjang studi yang lebih serius atau pun langsung terjun ke kehidupan sebenarnya " Pesan Pak Zainal.
Sebenarnya pidato dia sudah cukup panjang, bahkan beberapa dari murid baru terlihat mengantuk dan beralih posisi berdiri dari posisi tegap saat menit pertama upacara. Aku tidak ingin berbohong, aku juga merasakan hal yang sama dengan murid baru lainnya. Sinar matahari yang mulai menyengat kulit pada pukul 8 pagi ini membuat lapangan yang diisi dengan kurang lebih 300 murid baru dari berbagai SMP di Bogor ini terasa padat dan gerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Puisi 1A
RandomAkun resmi Kelas 1A Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Singaperbanga Karawang Dosen Pengampu : Dr. Een Nurhasanah, S.S, M.A, CIRR