Impresi

14 4 0
                                    

Happy reading and don't forget to vote
Thank you



"Perkenalkan nama saya Biru Langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perkenalkan nama saya Biru Langit. Terimakasih."






Tring,

Dentingan nada notifikasi pesan masuk yang bergesekan dengan meja kayu jati mengalihkan atensi gadis cantik bersurai hitam yang sedang menikmati kafeinnya di salah satu sudut ruangan kafe.

Ia menyimpan gelas bundar tepat pada alasnya, tangan mugilnya mengambil benda pipih yang menarik perhatiannya.

"Selamat Pagi, sehubungan dengan mulainya project yang akan berjalan. Maka, akan diadakan meeting pada tanggal 23 Mei 2022. Pukul 09.00 WIB. Terimakasih."

Helaan nafas yang hampir tidak terdengar setelah beberapa detik bergelut dengan benda itu keluar begitu saja. Ya, itu, pesan yang dikirim dari atasan tempatnya ia bekerja. Bukan dari seseorang yang sedang ia tunggu kabarnya.

Jingga Nur Humaira, nama gadis cantik bersurai hitam itu yang kini melanjutkan kembali aktivitasnya menyeruput minuman berkafein yang tertunda beberapa menit lalu. Sembari menatap keluar jendela berukuran 850x1400 cm, menikmati indahnya bentangan langit biru berlukis awan putih.


-

Tanggal 23 Mei 2022 hari senin, merupakan hari dimana bagi semua orang cukup sangat menyebalkan. Senin selalu menjadi hari yang berat. Mungkin karena hari dimulainya beraktivitas setelah libur atau hal-hal lainnya, belum lagi ditambah intrik drama permacetan di jalanan.

Begitupun dengan Jingga, pagi ini ia sudah siap untuk pergi ke kantor. Tak lupa ia mengecek kembali keadaan rumahnya dan segera mengunci pintu. Langkahnya yang pendek menghantarkannya untuk segera tiba di halte terdekat menunggu bis kota yang biasa ia tumpangi ke tempat kerjanya.

"Selamat pagi.." sapanya pada beberapa rekan kantor yang telah hadir.

"Selamat pagi bu Jingga.." sapa salah seorang yang berpapasan dengannya. Jingga membalasnya dengan senyuman penuh hangat bagai mentari yang terbit di kala pagi.

"Duh, pagi-pagi sudah diberi senyuman hangat sama Jingga." Ujar salah satu rekan kerja Jingga lainnya yang sedang duduk di meja makan. Jingga yang hendak menuju wastafel kembali menoleh dan tersenyum membalasnya.

Begitulah sapaan pagi untuk Jingga sesampainya tiba di kantor. Sebelum akhirnya satu persatu rekan lainnya mulai berdatangan, dan karena waktu sudah memasuki pukul 09.30 agenda meeting pun akan segera di mulai.

Rapat terpantau sudah berjalan 2 jam setengah, namun masih alot membahas struktur project-project yang akan dilaksanakan serta rangkaian peraturan yang disepakati oleh semua pihak. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 dimana terdengar adzan dzhuhur berkumandang. Rapat pun di jeda sementara untuk isoma.

Langit Senja Melukis LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang