Happy reading and don't forget to vote
Thank you"Malam yang tenang dan sunyi menjadi pembuka jalan cerita ketidakmungkinan. "
LINE
< +628XX XXXX XXXX
Kam, 09 Jun
Baca. 10.41 Selamat siang,
Baca. 10.41 Saya Jingga juru gambar dari kantor.
Baca. 10.42 Kalau ada yang mau dibantu perihal gambar Purwantoro kabarin aja ya.Siang bu 10.46
Eh, siang kak 10.46
Iya kak, siap. Terimakasih kak.. 10.47Baca. 10.53 Ok
"Sudah di chat Biru, ngga?"
"Sudah pak."
"Sip. Thank you"
"Your welcome, sir"Aku kembali mengecek ruang obrolan pesan LINE dengan Biru. Tertera pesan yang kukirim sudah dibaca olehnya tanpa membalasnya kembali.
Sesampainya di kantor pagi ini, pak Damar langsung memanggilku untuk segera menemui ke ruangannya. Hanya butuh beberapa menit aku berada disana, pak Damar memberikan perintah dengan singkat, padat dan jelas.
"Kenapa ngga?" Tanya bang Juar mendekat ke arahku setelah melihat pak Damar keluar dari ruangannya.
Aku menolehkan kepalaku pada sumber suara, "Pak Damar minta tolong, bantuin Bhanu bikin gambar kerja yang proyek Purwantoro, bang." Ujarku.
"Keteteran ya?" Tanyanya kembali.
"Apa yang keteteran?" Tanya kak Ranum yang baru saja datang mendengar percakapan kami.
"Bhanu, kayaknya keteteran pegang gambar dua proyek." Ujar bang Juar.
"Oh iya gitu??" Tanya kak Ranum penasaran dan sedikit agak terkejut.
"Kayaknya." Bang Juar kembali berujar setengah ragu.
Aku kembali membalikkan tubuhku menatap layar komputer yang belum sempat di nyalakan sewaktu datang tadi sambil setengah berfikir mendengar obrolan barusan. Terdengar desas-desus kalau di lapangan ada sedikit trouble, mungkin karena baru memulai. Ah, tapi semoga itu hanya gosip semata saja, fikirku.
Bang Juar dan kak Ranum kembali fokus pada pekerjaannya masing-masing mengingat hari ini hari kamis, akan sedikit agak sibuk jika di pagi hari bagi keduanya. Sementara aku, tetap bersiap-siap saja jika dibutuhkan. Terkadang kalau sedang senggang, betul-betul senggang tidak ada pekerjaan. Tapi walau begitu komputer akan tetap menyala pada tempatnya.
-
Di penghujung petang ini jalanan cukup ramai di padati kendaraan-kendaraan yang berlalu lalang. Dimana waktu-waktu paruh pertama sebagian orang selesai beraktivitas. Bus kota dan angkutan umum satu persatu mulai di penuhi oleh penumpang-penumpang yang hendak pulang. Begitu pula dengan mereka yang memakai kendaraan pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Senja Melukis Luka
Ficción GeneralDua insan muda-mudi yang saling terjebak oleh perasaannya sendiri. Menyimpan rasa yang tak seharusnya hadir di dalam ikatan yang telah terjalin lebih dulu. Berawal dari kata 'Gosip' mengubah menjadi kata 'Nyaman' hingga kata 'Sayang' yang tersirat d...