✤ | ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ ɪ

122 17 3
                                    

❝Aku senang kau kembali, tetapi bukankah percuma saja kalau kau tidak mengingatku?❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Aku senang kau kembali, tetapi bukankah percuma saja kalau kau tidak mengingatku?❞

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Bohong kalau Ray bilang ia tidak bahagia. Karena setelah sekian lama, akhirnya Emma ditemukan.

"Ah, kau-- eh, siapa, ya? Oh, Ray!" Gadis Matahari itu tersenyum lebar, mengalihkan pandangannya dari langit malam. "Kenapa keluar?"

Benar, Emma sudah ditemukan, tetapi hanya fisiknya saja, memori Emma hilang entah ke mana. Memori bukan sesuatu yang bisa dicari, ditambah yang menghilangkan bukan manusia.

Ray menatap mata hijau cerah itu lamat-lamat, lantas mengembuskan napas pelan. Langkahnya dibawa untuk menghampiri Emma, sampai berdiri di sebelah gadis itu. "Bukan apa-apa ...." Lelaki itu menggeleng. "Ini sudah larut malam, lebih baik kau tidur," katanya.

"Aku akan tidur saat mereka sudah tidur nanti," balas Emma.

Hari ini, adalah sehari setelah Emma ditemukan. Seluruh anak-anak Grace Field pun menginap di rumah Alex Mikhaylov, mereka mau menghabiskan waktu dengan Emma lebih lama.

Di dalam sana Norman juga menjelaskan rencananya, membangun rumah untuk mereka di gunung bersalju itu juga. Katanya pembangunannya akan dimulai besok. Namun, selama pembangunan masih berlangsung maka mereka masih akan tinggal di kota, atau mungkin beberapa akan menginap di rumah Alex.

Ray kembali mengembuskan napas, merotasi bola mata. "Kau tidak berubah ternyata."

"Hm?" Emma memiringkan kepala.

"Lupakan." Ray berbalik, beranjak masuk ke dalam rumah. "Jangan lama-lama di luar, nanti kau kedinginan," pesannya sebelum menutup pintu.

"Ah, baik ...." Emma mengangguk dengan wajah canggung. Setelahnya, gadis itu kembali memandangi langit malam.

Percakapan singkat nan tak berarti, tetapi berhasil memberi rasa yang berbeda pada masing-masing dari keduanya. Ray yang merasa hatinya makin tertikam, dan Emma yang merasakan debaran aneh dalam dadanya.

𝗨𝗡𝗗𝗘𝗥 𝗧𝗛𝗘 𝗠𝗢𝗢𝗡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang