45.Benar Benar Akhir

222 28 1
                                    

Navaro tak henti-hentinya bersenandung. Pemuda tampan itu sama sekali tak peduli keadaan sekitar. Walaupun tak ada yang lain selain mereka di tempat itu. Ya, mereka karena Navaro tengah bersama Selia kini. Mereka tengah berada di rooftop kamar sang gadis.

Secangkir coklat panas tersaji di atas meja bundar itu. Tak lupa sepiring cookies coklat yang dibuat Selia dan Navaro siang tadi juga tersaji di sana.

"Seneng banget! " Celetuk Selia.

Navaro mengangguk antusias dengan bibir yang tak berhenti tersenyum. Di ambilnya tangan Selia untuk kemudian ia genggam. Mendapati tangan Selia yang dingin, Navaro segera mengambil tindakan dengan cara memeluk Selia dari samping.

"Ngapain peluk-peluk? " Tanya Selia iseng.

Tak taukah Selia bahwa Navaro sudah  menahan keinginan untuk memeluknya dari siang tadi. Hatinya panas saat melihat Selia berpelukan dengan Jian di sekolah tadi. Walaupun itu adalah pelukan perpisahan, tapi Navaro tak bisa membohongi perasaannya sendiri.

"Aku mau hapus bekas pelukan mantan kamu itu! " Jawab Navaro sebal.

Selia menganggukkan kepalanya mengerti sebelum melepaskan tangan yang melingkar di perutnya itu secara paksa.

Hingga sang pemilik tangan mendelik tak suka. Navaro bahkan mengerucutkan bibirnya sebal sekarang.

"Di peluk aku gak mau, di peluk mantan mau! " Ujar Navaro kesal.

Bukannya marah, Selia malah tersenyum geli menatap Navaro.

Sedang yang di tatap malah membuang muka sebal. Navaro masih marah atas tindakan Selia barusan.

"Aku pegel kalau di peluk kayak gitu!" Jelas Selia sebelum menurunkan tangan Navaro yang tengah bersedekap dada.

"Aku maunya kayak gini! " Lanjut Selia sebelum menghambur ke dalam pelukan Navaro.

Sontak perlakuan Selia membuat Navaro berjengit kaget. Jangan lupakan detak jantung Navaro yang tak karuan di dalam sana.

"Detak jantung kamu lucu! " Bisik Selia tepat di telinga Navaro.

"Aku kaget, astaga! " Balas Navaro sebelum membalas pelukan itu.

"Katanya kaget, tapi pelukannya makin erat! " Ujar Selia dengan nada jahil.

"Biarin, aku udah nahan buat gak meluk kamu dari siang! " Balas Navaro acuh tak acuh.

"Dasar! " Ujar Selia sebal.

Tapi tak urung pelukan mereka kian mengerat. Saling menyalurkan perasaan lega untuk satu sama lain. Lega, karena tidak harus berpisah. Dan lega, karena selesainya semua masalah.

"Makasih! " Celetuk Selia.

Navaro mengernyitkan alis heran sembari menunduk menatap Selia yang tengah mendongak menatapnya.

"Makasih buat semuanya, buat semua perjuangan kamu. Buat semua hal yang kamu lakuin agar aku balik jadi Selia yang dulu. Malah mungkin jadi Selia yang lebih baik dari dulu! " Lanjut Selia yang berhasil menjawab kebingungan Navaro.

"Makasih karena udah bertahan, dan nerima aku. Saat banyak cowok baik yang naruh hati ke kamu, kamu masih tetep disini, sama aku! " Balas Navaro yang berhasil menghadirkan semburat merah di pipi Selia.

"Cie pipinya merah! " Goda Navaro yang membuat Selia membenamkan wajah pada dada bidang itu.

"Aku pilih kamu karena yang lain gak bisa bikin aku malu kayak gini! " Cicit Selia malu.

Bukannya membalas, Navaro malah semakin mengeratkan pelukannya. Sebelah tangannya juga mengacak rambut Selia gemas.

"Satu hal yang bisa aku syukuri dari kesakitan cinta lalu adalah pertemuan kita! " Tutup Selia yang berhasil membuat Navaro tersenyum bahagia.

Perlahan Navaro mendekatkan wajahnya pada wajah Selia. Hingga saat Selia menutup mata, Navaro mengecup dahinya lembut.

Cup

Setelahnya Selia membenamkan wajahnya pada dada bidang Navaro lagi. Menyembunyikan semburat merah yang lagi-lagi muncul setelah Selia mendapatkan kecupan hangat dari Navaro.

"I love you, Selia! " Ungkap Navaro tulus.

"I love you too, Navaro! " Balas Selia.

Semuanya berakhir dengan jalan takdirnya masing-masing. Tak selalu mulus memang, tapi begitulah adanya. Akan ada saat di mana kesakitan itu di temui. Tapi jangan lupa jika bahagia adalah salah satu bagian besar kehidupan.

***

End guys bener-bener end🥺
Baru ngeh kenapa setiap akhir cerita aku dua tokoh utamanya saling bilang I Love You yah😅

Udah ah pokoknya kalian harus kasih pendapat kalian tentang cerita ini yah aku maksa soalnnya😁

TEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang