0.2 Latihan rutin

76 23 24
                                    

Jam berbunyi menandakan sudah waktunya untuk pulang sekolah. Para murid berhamburan keluar dari kelas masing-masing tapi tidak termasuk Julie. Hariini Julie ada latihan rutin mengingat juga waktu lomba semakin menipis.

"Jul, gue duluan ya,"
"Ati-ati hariini ada siono." Lala memberhentikan motornya menyadari ada Julie dihadapannya.

"Si Ono?siape?," Timpal Julie.

"Ah, masa depan gue loh" Lala sepertinya mengigau.

"Oh Ilham?," Ucap julie sok polos.

"Heh sembarangan mulut lo, Axel dong axelll," gregetnya.

"Lu ada latihan rutin basket kan kaya biasa?,"
"Hm" sahut Julie seadanya.
"Bye." Julie melambaikan tangan kearah Lala.

Lega sudah setelah ledekan lala diluncurkan.

Hilangnya Lala dihadapannya, kini Julie malah dihadapkan dengan pria yang baru saja dibicarakannya tadi. Tanpa sengaja Axel mengejutkan Julie saat lewat sebelum berbalik arah. Jantungnya seperti berhenti berdetak seketika sehingga ia hampir lompat.

"Sorry ya, gasengaja," Axel terlihat sedikit mengkhawatirkannya.

"Hm,"
"Enggak, bukan salah lo tenang aja,"
Sikap Julie terlihat santai.

Alis axel terangkat satu,
Menandakan bahwa ia bertanya "apa?" "terus?" "Hah?" padanya.

"Duluan, tuh dipanggil guru."arahnya tertuju pada guru biologi.

Dalam hati Axel sempat berfikir bahwa Julie mengabaikannya ternyata wajahnya mulai tak bertanya-tanya lagi ketika ia menunjuk sesuatu.

"Axel ngapain, sini lama banget" guru biologi.
Benar, pulang sekolah kaliini Axel mengikuti ksn biologi yang diselenggarakan minggudepan.


••••••••••

Hujan deras disertai angin kencang melanda pada sore hari saat Julie masih berada di sekolah. kejebak, bukan hal yang buruk jika julie membawa jas hujan maupun motor. tidak bisa dikatakan bahwa Julie tak dapat mengendarai motor, tepat!motornya kemaren baru saja masuk bengkel akibat sedang terlalu sering untuk night riding.

"selama gue punya tuhan kayanya gapapa deh kaya gelandangan gini."
begitulah katanya.

Ia mengabari grup keluarga dan sudah 15 menit tak ada jawaban dari ponselnya.

Ada hal yang dapat merubah takdirnya,

Sosok putih bercahaya menyerkat mata julie membuat is terpaksa merubah posisi tangannya langsung menutupi wajahnya.
Senyuman itu tiba-tiba merekah dari Axel yang mengendarai motor vespa matic berwarna kuning soft.

"Hujan," sapa Axel.
Julie pun mendongak, "iya tau."
Bukan itu maksudnya.
"Gamau ikut? pulang, udah sore"
Tak bergeming.

"Lu beneran gamau pulang bareng gue? hujan," Axel memastikan ucapannya terdengar.

"Gak usah, repotin." Julie akhirnya buka suara.
"Eum, gak ko kan gue nawarin,"
Tumben.

"betul, tapi alangkah baiknya tidak usah ya baginda" Julie tidak bisa berkata-kata lagi.
"yaudah duluan." Axel pamit dan langsung menancapkan gas motor.
Seperti sok kenal.

risih rasanya didatangi makhluk semacam itu dalam waktu yang sangat tidak tepat.

"beneran kaya gelandangan gue yatuhann" dalam hati ia merengek menahan malu.

"Hamba butuh pertolongan pertama"
Takkalah kesal ia membuka handphonenya kembali.

(Satu atap🏠)
Julie: ujann (20minute ego)
ceklis 5

Julie: kakkkkk, lupa punya adek?
julie2: woi, keluarlah kalian wahai penggembala sapiii

beberapa menit kemudian hpnya berbunyi

kak mei: Oiyaa sorry
: lu aman?

Julie: aman darimananya,
: keadaan gue mengenaskan gini

Kak mei: tunggu aja bentar lagi gue kesana

Julie: sini dimari ayo cepet kemariiii

kak mei: asik JJ dulu bos

Julie: cepetannn!

Kak mei: HAHA IYA DIJALAN

Julie mematikan ponselnya menggerutu sepanjang waktu.

Kak mei sampai digerbang menggunakan Varian Jazz RS CVT ditenagai oleh mesin Petrol 1497 cc dengan konfigurasi 4 silinder segaris, 4 valve, SOHC.

Melihat adiknya lumayan menganaskan itu dengan tangan dilipat khas kedinginan dan matanya yang menuju kebanyak tempat sekaligus serta tangannya menggigiti kuku. Ada dua yang iya rasakan,

Pertama! Merasa kasihan karna ia telat menelantarkannya cukup lama.

Kedua! Lihatlah wajahnya. Mulutnya bersumpah ia tak pernah melihat adiknya segelandangan ini.

(Satu rumah 🏠)
Kak mei:Sampee

Belum reda, Julie melihat ternyata benar seorang kakak dengan wajah tengil tak bisa menutupi kebohongan tentang raut wajahnya mengenai Julie.

Melenggang kearah mobil dan membuka pintunya dengan pelan,

"Eh masih disini buk," ledek sang kakak.
"Ayo naek buk, sampe rumah ya" oceh kak mei tak kalah puas.
Yaelah make diingetin lagi. Gebrakan dari pintu mobil terdengar cukup kencang.

Malas memperdulikan omongan kakak tengil nya. yang penting baginya,

Pertolongan telah datang!

•••••••••••

Happy reading semuaa🤓💐
Gimana udah ketebak belum kisah mereka selanjutnya kira-kira bakal gimana?
Btw Julie anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Yang paling tua siapa?ayah julie

Soon bakal tampilin cast nya ya
Nantikan terus kisah mereka
Jangan lupa vote, komen dan follow yaak

Smart Crush Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang