5. Meet you

14 2 0
                                    

"hei, wake up sweetie" sebuah suara bariton memasuki indra pendengaran taeyong.

taeyong membuka matanya dan melihat siapa yang ada didepannya, dan ternyata benar. itu adalah jaehyun, sesosok laki2 yang selalu ia lukis.

"mengapa badanmu memar seperti ini?" tanya jaehyun dengan nada tenang tetapi terselip nada khawatir.

"its oke jaehyun, aku tak apa. ini sudah biasa terjadi, hanya luka kecil. nanti akan sembuh sendiri." ucap taeyong sembari tersenyum lembut sembari merapihkan rambutnya yg diterpa oleh angin.

"maafkan aku, aku tidak bisa banyak membantumu. apakah kau perlu bantuan? tetapi lukamu sudah kau bersihkan bukan? dan sudah kau obati?" jaehyun bertanya dan kali ini ia berani mengelus luka memar di pipi taeyong.

"sudah jaehyun, sudahlah ini tak apa nanti dia akan sembuh dengan sendirinya."ucap taeyong, lalu ia bangkit berdiri dan mengajak jaehyun.

"ayo temani aku berkeliling di taman ini, aku ingin mengetahui seperti apa duniamu jaehyun, karena disini terasa sangat indah dan nyaman." ucap taeyong sambil nenarik perlahan tangan jaehyun untuk berdiri.

"hahaha baiklahh ayoo, akan ku tunjukan tempat ini." ucap jaehyun lalu ia menggenggam tangan taeyong.

jaehyun mengajak taeyong berjalan menjauhi tempat awal dengan tangan yang saling menggenggam. sesekali jaehyun juga menunjukan beberapa ada hewan hewan yang lucu, seperti kelinci, domba, marmut, dan masih banyak lagi.

cukup lama mereka jalan lalu sampailah mereka disebuah gerbang bertuliskan "in". awalnya semua baik baik saja hingga saat jaehyun dan melangkahkah kakinya kedalam pintu itu, maka semuanya berubah. dari yang hanya ada taman luas dengan hewan, sekarang mereka seperti memasuki sebuah wilayah pedesaan yang masih banyak sekali orang berlalulalang. taeyong terkagum dengan dunia disini, dunia yg mirip dengan manusia. hanya saja sepertinya didunia ini masih tahun 1090.

jaehyun menarik tangan taeyong secara perlahan dan mengajaknya menaiki salah satu kereta kuda yang terpakir dengan rapih dan bersih, jaehyun naik terlebih dahulu lalu dia mengambil tangan taeyong untuk ia tarik perlahan agar taeyong lebih mudah menaiki kereta itu. "jalankan kereta ini, saya ingin berkeliling" ucap jaehyun kepada seorang pria yang duduk sebagai kusir didepan.

kereta itu mulai jaln perlahan mengelilingi dunia yang terlihat aman, selama perjalanan yang taeyong lihat orang-orang yang sedang melakukan aktivitas masing2 dan sesekali tersenyum jika tidak sengaja membuat kontak mata dengannya. taeyong semakin ingin tinggal di dunia yang damai  inii. "taeyong? kau tak apa?" tanya jaehyun perlahan, karena ia melihat taeyong melamun degan muka sedih saat melihat seorang anak dan ayah sedang bercanda bersama, tertawa lebar, dan menjahili satu sma lain.

"tak apa jae, aku hanya... iri. Aku sangat ingin merasakan seperti itu jae, aku sangat ingin memeluk ayahku" ucap taeyong dengan tersenyum lembut.

"kau tidak perlu bersedih taeyong, sebentar lagi kau akan bertemu keluargaku, kau akan sangat disayang oleh mereka" ucap jaehyun kembali sambil mengelus punggung tangan taeyong.

"sudah sampai yang mulia" ucap pria yang tadi membawa mereka ke kediaman jaehyun dan keluarga.

"baik, terimakasih. ini duitnya ya, sisanya simpan saja untuk dirimu dan istrimu yg sedang mengandung" ucap jaehyun lalu pergi bersma taeyong.

taeyong berjalan mengikuti jaehyun yang berdiri dedapannya sambil menggenggam tangannya. huhh seandainya taeyong bisa merasakan setiap hari seperti ini, mungkin dia adalah yg paing berbahagia di bumi. sayangnya itu hanya angan-angan saja.

"Taeyong? kau.. tidak apa apa kan?" tanya jaehyun dengan nada khawatir, karena sedari tadi taeyong hanya berjalan lurus mengikutinya dengan tatapan yang selalu melihat kearah tangannya yg menggenggam tangan mungil taeyong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

painting man -jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang