"Bersamaku, kamu akan menjadi seorang istri dan ibu yang paling bahagia di semesta ini, Key," ucap Jevan sembari menatap netra mata milik Keyneyya.
"Mari kita lihat, seberapa keras kamu akan meruntuhkan prinsip yang sejak lama aku bangun. Jika kamu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading All(｡’▽’｡)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·. ★☆✯
CHAPTER 1
Matahari mulai menampakan dirinya. Seorang laki-laki tampan itu masih terlelap dalam mimpinya. Bahkan, ia tersenyum sendiri lantaran ia bermimpi diberi uang banyak oleh artis tersohor, Raffi Ahmad. Saat ia ingin menerima koper berisi uang, tiba-tiba sang Bunda yang bernama Keyra, menggedor pintu dengan kencang.
"JEVAN, BANGUN! INI SUDAH JAM 9!" pekiknya dari balik pintu.
Kelopak matanya yang tadi tertutup sempurna, sontak terbuka begitu saja. Ia menatap sekeliling dan mengambil jam yang ada di meja nakasnya. Ia menghela napas pelan saat tahu bahwa ternyata masih jam 7 pagi.
"Bunda selalu berbohong padaku!" balas Jevan.
"Itu semua agar kamu bangun, Nak! Cepat mandi dan sarapan!" seru Keyra.
Dengan langkah gontai, Jevan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit, ia keluar dari sana dan mengambil baju dari lemari. Tak lupa ia merapikan isi tasnya. Sesudahnya, ia keluar dari kamar dan menuruni sebuah anak tangga. Di sana, sudah ada Keyra dan Ayah Jevan, yaitu Brian.
"Cepat sarapan, Nak. Kau tidak ingin terlambat bukan?" tanya Keyra sambil meletakkan beberapa centong nasi goreng pada piring Jevan.
"Santai saja, Bunda," sahut Jevan sembari memasukkan satu suap nasi goreng pada mulutnya.
Setelah kegiatan mengisi perut selesai, Jevan berpamitan kepada kedua orang tuanya. Jevan pergi ke kampus mengendarai sebuah motor Ninja. Ia memakai sebuah helm full face yang membuat dirinya terkesan keren. Setelah melambaikan tangan pada Keyra dan Brian, Jevan mengendarai motornya menuju kampus.
♡♡♡
"Aku tidak tahu kalau ternyata ada kelas pagi," celetuk Nadhira.
"Bukankah semalam sudah diberitahukan lewat chat?" tanya Keyneyya.
"Aku tidak ada internet," balas Nadhira sambil tersenyum semringah.
Keyneyya yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya pelan. Mereka sedang berjalan bersama menuju kelas. Di sana terdapat empat orang perempuan bernama Keyneyya, Wouna, Geinna, dan Nadhira. Mereka telah lama bersahabat sejak kecil. Ke mana-mana mereka selalu bersama. Persahabatan mereka memang indah, walaupun ketiga orang dari mereka sudah memiliki pacar. Wouna dengan Joshua, Geinna dengan Tio, dan Nadhira dengan Clairo. Sementara Keyneyya tidak jatuh cinta kepada siapapun.
