Chapter 1 - Mimpi?

7 2 0
                                    

Beberapa bunga sakura berjatuhan tepat di kedua mata. Suasananya begitu hening, hanya ada suara angin berhembus serta bunga sakura ya terbang di segala arah mengikutinya.

Lelaki itu membelalak. Tunggu, sakura? sejak kapan tumbuh sakura di negara tropis? lelaki itu menoleh sambil menatap sekelilingnya, ia menaikkan salah satu alisnya dan merasa bahwa ini mimpi.

Tetapi pemandangan yang ia lihat sekarang benar-benar indah. Setiap berjalan beberapa langkah, terdapat kursi panjang di kanan kirinya. Jalan itu tidak memiliki ujung, langit yang bewarna putih kemerahan, benar-benar seperti mimpi.

Lelaki itu menggelengkan kepala, jika benar ini adalah mimpi, lalu kenapa ia merasa ini benar-benar nyata?

Saat bunga sakura jatuh di hadapannya tepat sebelum lelaki itu membuka mata, rasanya benar-benar nyata. Lalu angin yang berlalu lalang menyentuh kulitnya. Tempat yang sedang lelaki ini pijak sungguh layaknya dunia nyata.

Lelaki itu terus berjalan tanpa tujuan, ya benar, tujuan. Jalan itu benar-benar tidak memiliki ujung. Merasa lelah, ia pun duduk di salah satu kursi. Aneh bukan? jika ini mimpi, kenapa ia merasa lelah?

Tempatnya begitu indah seperti suasana yang didambakan setiap orang, begitu tenang dan sunyi. Lelaki itu menutup kedua matanya berharap ini segera berakhir. Meskipun tempat ini adalah tempat yang diidamkan semua orang, tetapi apa yang bisa ia dapat selain jalan tak memiliki ujung dengan pemandangan yang selalu sama? kanan kiri hanya di penuhi dengan pepohonan sakura, bahkan tidak ada makhluk di sana? yang benar saja?

Sejenak ketika ia menutup kedua matanya, terdengar beberapa langkah kaki orang berjalan mendekatinya. Tunggu, daripada berjalan, itu lebih kearah seseorang berlari menghampirinya.

"Hosh.. hosh.. permisi.."

Suara perempuan?

daydreamingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang