"permisi.. maaf mengganggu"
suara perempuan itu benar-benar seperti orang yang sedang panik ketakutan, suaranya bergetar, sepertinya ia sudah sangat kelelahan.
"ya ya, siapa orang yg gue kenal kali ini yang akan muncul di mimpi?" Masih berpikir kalau itu mimpi, lelaki itu menjawab sambil membuka salah satu matanya.
"apa?" Perempuan itu tampak heran
"kenapa malah nanya balik-" Lelaki itu terdiam seketika, "eh? gue ga kenal lu deh perasaan?"
"gue juga ga kenal lu. ah, ini pasti otak gue yang bermasalah dapet mimpi seabsurd ini terus menerus" perempuan itu menepuk kepalanya pelan.
"HAH?" Lelaki itu menaikkan suaranya, membuat perempuan itu tersentak, "mimpi? maksud lu? ini mimpi gue." lanjutnya.
"HAHH?" Perempuan itu juga menaikkan suaranya lebih keras.
"ugh, berhari-hari gue mimpiin kejadian ini sama persis dan baru kali ini akhirnya gue ketemu orang, tapi malah ga jelas begini?" perempuan itu menggelengkan kepalanya.
"hah? berkali-kali? gue baru sekali ini?"
"udahlah, ini ga akan ada ujungnya. Mending gue bangun aja deh." Perempuan itu menutup matanya.
"heh, wait! jangan tinggalin gue! paling ngga kasi tau gue cara bangun dari dunia aneh ini." Lelaki itu menarik tangan perempuan tersebut.
"hm. jadi lu bener-bener bukan dari dunia ini ya. well, good luck. soalnya udah seminggu gue ngerasain mimpi kaya gini. mungkin kedepannya kita bakal lebih sering ketemu, tapi gatau juga." perempuan itu tersenyum tipis, "caranya simple, lu tinggal nutup mata lu dan merasa bahwa ini dunia nyata, dan lu bakal tetep balik kesini mau gimana pun, anggep udah jadi kegiatan sehari-hari yang bakal lu jalanin."
"hah? gue nggak mau! aneh, siapa yang mau pasrah begitu? bisa gila gue di sini."
"itu jalan satu-satunya biar bisa balik lagi ke dunia nyata, uh.. maksudnya balik ke dunia asal yang lu jalanin. udah. jangan banyak nanya, bisa-bisa gue gabisa balik lagi kalo jawabin pertanyaan lu." wanita itu menutup kedua matanya, "gue duluan."
"eh? tunggu!" dengan sigap lelaki itu langsung melakukan apa yang dikatakan wanita itu, takut akan ditinggalkan sendirian di tempat aneh itu, ia segera menutup kedua matanya,
dan berharap bahwa kejadian yang dialaminya sekarang adalah bagian dari kehidupan yang akan dijalaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
daydreaming
Teen FictionBangun di sebuah tempat yang asing, berjalan tanpa tujuan, lelaki itu kemudian bertemu seorang wanita. Merasa bahwa ini semua hanyalah mimpi, tetapi prasangka itu pecah seketika saat wanita tersebut mengatakan, "awalnya gue juga berpikir ini mimpi...