9

75 13 3
                                    

~AUTHOR

Hanya sepersekian detik itu saja sudah membuat banyak masalah berterbangan di kepala nya Fiki

"Nak? Ini kamu kan nak? Kenapa ga ksh tau papah kalau kamu msh hidup? Hiks" ucap ayah nya Fiki sesenggukan

"Lah, udh pah, itu bukan Fiki anak papah" ucap Fenly yang sekarang sudah memisahkan keduanya

Fajri yang melihat Fenly memisahkan pelukan mertuanya, dia pun langsung menuntun mertuanya itu agar menjauh sedikit dari Fiki

"Kalian duluan ajah, ini urusan gw sama Fenly, nanti Tante sama om lama nunggu kita, takutnya kalian jadi ga makan" ucap Fajri pada yang lainnya

Fiki melihat itu semua, dia merasa sakit yang amat dalam di hatinya, begitu nyeri dadanya di saat mendengar perkataan Fenly tadi 

Apa benar dia sekarang tidak anak dari papah nya lagi? 

"Kita jumpa lagi yah, kok bisa kebetulan banget yah?" Ucap Fenly sambil melipat tangannya sejajar dada, dia agak curiga dengan Fiki kali ini, apa jangan jangan dia memang Fiki yang selama ini di cari semua orang? 

Fiki yang mendengar perkataan itu hanya diam tak bergeming, dia hanya menunduk, perkataan Fenly tadi mengitari pikirannya saat ini

Fenly yang merasa di acuhkan pun hanya ngeroll eyes nya 

"Sorry soal yg tadi" ucap Fenly dan berbalik menghadap sang ayah

"Pah itu bukan Fiki, itu cuman mirip ajah sama Fiki. Fiki anak papah udh meninggal, jangan diingat lagi yah. Kita juga udh sempat jumpa dia wkt pertama x ke sini. Udh yah pah, kita ke kantin ajah susul yang lain" ucap Fenly yang membuat ayahnya tak percaya, namun mau tak mau mengikuti mereka

Fiki melihat dengan mata yang penuh genangan kepergian mereka, Fiki ingin sekali rasanya memeluk erat ayah nya yang sudah ia tinggalkan 3 tahun itu, namun permasalahan tadi berputar lagi di otak nya, apa mungkin mereka menerima dirinya kembali, setelah dia berbohong pada Meraka?

Fiki melihat langkah mereka semakin jauh, namun dia semakin ingin memeluk ayah nya, akhirnya..

"PAPAH!" 

Ayahnya Fiki pun langsung berbalik ketika mendengar bahwa Fiki memanggil nya ayah, namun Fiki tak sanggup lagi berdiri, setelah dia mengatakan itu, kakinya melembut dan dia terperosok ke lantai dan menangis sejadi-jadinya

Ayah nya Fiki melihat bahwa Fiki tak dapat mengejar nya, dia pun langsung menghampiri anak nya itu dan langsung mengahamburkan tubuhnya ke Fiki, dia memeluk erat anak nya itu sambil sesenggukan Krn menangis

Untung lorong itu sedang sepi, jadi mereka tidak menjadi tontonan gratis orang orang saat itu

"Nak, kenapa hiks kamu ga hiks balik balik hiks ke rumah? Oalah kangen hiks kamu Fik"

"Maafin Fiki pah" 

Fajri, Fenly dan mamah nya Fenly hanya mematung melihat adegan itu, bagaimana tidak, mereka tak pernah menyangka bahwa selama ini benar adanya kalau Fiki yang mereka jumpai itu ialah Fiki yang sebenarnya

🌊

"Kurang ajar yah tuh orang, berani berani nya ngancem Adek gw!" Ucap Ricky yang emosi Krn mendengar cerita dari Fiki tentang diri nya yang selama ini tinggal dan di kekang habis dengan Bryan 

"Trus kenapa waktu kita ketemu, Lo ga bilang apa apa sama kita?" Ucap Fajri

"Yah Krn dia diancem lah ji, gmn sih?" Ucap Fenly yang agak kesal dengan suami nya ini

"Iyah tau Fen, tapi kan wkt kita jumpa sama dia, ga ada si Bryan, kenapa dia ga ngaku" jawab Fajri

"Krn anak buahnya Bryan banyak ji, gw takut kalian di jahatin sama si Bryan" ucap Fiki

Shanfik |•edition Love Story•| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang