Prolog

134 68 3
                                    

HALLO SENG, TERIMAKASIH UDAH MAU MAMPIR.
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA MENJADI SESUATU YANG MENYENANGKAN, YA.

ENJOY THE STORY🔥
JANGAN LUPA UNTUK VOTE, YAW👋

🖤

Fanya, seorang gadis kreatif dengan impian menjadi seorang penasehat hukum yang sukses, dan Aysi, anak ceria yang bercita-cita menjadi Guru matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fanya, seorang gadis kreatif dengan impian menjadi seorang penasehat hukum yang sukses, dan Aysi, anak ceria yang bercita-cita menjadi Guru matematika. Setiap hari, mereka menjelajahi dunia kecil mereka dengan tawa, petualangan, dan mimpi-mimpi yang melambung tinggi.

Suatu sore, hujan turun deras, menutupi kota dengan selimut air yang menyegarkan. Di bawah atap sebuah halte bus, Fanya dan Aysi duduk berdampingan, menunggu hujan reda sambil menikmati suara gemericik yang menenangkan itu.

"Fanya, apa lo suka hujan?" tanya Aysi, matanya menerawang ke arah langit yang kelabu itu.

Fanya tersenyum, menatap tetesan hujan yang jatuh dari atap halte. "Gue suka banget. Hujan itu seperti teman lama yang datang mengunjungi kita, membawa cerita dan inspirasi. Kadang-kadang, gue kalo lagi nulis cerita sambil mendengarkan hujan."

Aysi mengangguk, setuju. "Iya, hujan itu menenangkan. Dulu, waktu kecil, gue sering lari-larian di tengah hujan. Sekarang juga masih sih, kalau lagi mood nya bagus."

Fanya kemudian tertawa kecil. "Gue bisa bayangin lo lari-lari di tengah hujan, penuh semangat. Hujan memang punya cara sendiri untuk membuat kita merasa hidup."

Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati suasana. Angin dingin membawa aroma tanah yang basah, menciptakan perasaan damai di hati mereka.

"Ays," Fanya berkata pelan, "menurut gue, hujan itu juga simbol dari perasaan kita. Kadang, kita harus menghadapi masa-masa sulit, seperti hujan yang deras. Tapi setelah itu, selalu ada pelangi yang indah."

Aysi tersenyum lebar. "Lo selalu punya cara indah untuk melihat segala sesuatu, Fan. Makanya gue suka cerita-cerita sama lo."

Fanya tersipu. "Terima kasih, Ays. Lo juga selalu bikin hari-hari gue lebih cerah, seperti matahari setelah hujan. Makasih ya, udah mau jadi sahabat gue dalam waktu yang lama."

Di bawah derasnya hujan sore itu, Fanya dan Aysi merasakan kehangatan persahabatan mereka yang semakin erat. Di tengah liku-liku perjalanan menuju kedewasaan, mereka menyadari bahwa sahabat sejati adalah harta yang paling berharga. Bersama, mereka mengarungi suka dan duka, mewarnai hari-hari mereka dengan kebersamaan, dan mengukir kenangan yang akan selalu mereka ingat sepanjang hidup.

Berteman sampai lama, sampai masa-masa ini mungkin habis nantinya..

RAinn [ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang