Bagian 46

12 6 0
                                    

46. Tragedi di rumah kosong

Melihat mu seperti ini, aku seakan mati.

🥀

"Fan, aku mau ngomong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fan, aku mau ngomong."

"Kak, plis, jangan ganggu aku."

"Aku mau ngomong Fan, pliss dengerin aku, ya?"

Laki-laki itu berusaha menarik tangan Fanya. Mengajaknya untuk ikut dan memberikan penjelasan yang tidak seharusnya ia dengar. Lagipula, penjelasan apapun juga tidak akan bisa mengubah rasa itu untuk Bintang. Masa lalu itu memang sangat indah, tapi, masa depan yang sedang dibangun ini jauh lebih indah.

"Kak, maaf, aku ga bisa."

"Apa karena dia? Iya Fan? Jawab!"

"Kak, kamu bentak aku?"

"Maaf," ucap Ryan memelankan suaranya. "Aku kebawa emosi. Fan, aku sayang sama kamu. Aku yakin kamu juga ngerasain hal yang sama bukan?"

"Kak, lepasin. Aku ga sayang sama kamu."

Ryan membawa Fanya dengan paksa. Meskipun ia menolak, laki-laki itu terus saja membawanya hingga mereka sampai di parkiran.

"Kak, kamu mau bawa aku ke mana?"

"Bawa kamu jauh. Jauh Fan, sampai ga'ada yang bisa misahin kita."

"Kamu udah gila ya?"

"Aku gila?" Ryan tersenyum mendengar ucapan itu. Matanya melotot ke arah Fanya. Sehingga ia sangat ketakutan. "Ya, aku gila. Aku udah gila," bentaknya.

"Masuk!"

"Ga mau."

"Masuk, atau aku paksa?"

Fanya menuruti keinginan Ryan. Kemudian ia segera membawa Fanya ke tempat yang jauh, tempat dimana tidak akan ada satupun orang yang bisa menemui nya.

"Kak, lepasin aku," ucapnya memohon. "Pliss kak, lepasin."

"Sayang hei, aku akan bawa kamu pergi dari kota ini. kita akan hidup sama-sama dan tidak akan ada satupun orang yang bisa memisahkan kita."

"Kak, kamu gila ya? Lepasin!"

Tidak ada jawaban, Ryan hanya tersenyum ke arah Fanya. Menatap wajah perempuan itu.

"Aku udah selesai kan tugas aku sebagai siswa. Jadi, sekarang tugas berikutnya adalah membawa kamu keluar dari kehidupan Bintang." Ryan men-jeda ucapannya. Mengepalkan tangannya erat. Seketika wajahnya berubah. "Dan aku, aku akan membuat laki-laki baru itu kalah. Dia tidak pantas untuk kamu Fan, tidak pantas."

RAinn [ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang