3. Rules Of Olympus

32 2 1
                                    

Di chapter ini aku sengaja bikin part khusus untuk pengenalan antara Grace, Alexa, dan Meizura. Happy Reading!!

3. Rules Of Olympus

Jam istirahat adalah waktu yang paling dinanti-nantikan oleh semua murid di sekolah, seperti kondisi kantin di SMA Olympus saat ini, sangat ramai sekali seperti sedang antri bansos. Meskipun sekolah ini mempunyai tiga bilik kantin khusus untuk masing-masing kelas, namun rasanya masih tidak cukup, kadang ada saja anak kelas 10 yang membeli makan di kantin kelas 12 dengan tujuan utamanya yaitu untuk bertemu kakak kelas yang mereka kagumi.

"Sial. Jadi males kan gue kalo udah rame kayak gini. Lo sih, Ra. Ke toilet lama banget," ucap Alexa menyalahkan Zura karena tadi ia ingin diantar ke toilet dulu sebelum ke kantin.

"Ya maaf Alexa. Namanya juga kebelet," ucap Zura.

Grace tampak melihat sekeliling agar ia dapat mendapatkan bangku kosong untuk mereka duduk. Sebenarnya tadi Grace tidak berminat untuk pergi ke kantin karena ia sudah tahu akan seperti ini keadaannya, hanya saja Alexa dan Zura memaksa.

"Di ujung sana ada tempat kosong," ucap Grace pada kedua teman barunya.

"Ya udah lo berdua kesana duluan. Biar gue yang pesen makan sama minumnya, itung-itung gue merasa bersalah," ucap Zura yang sangat disetujui Alexa.

"Gue kayak biasa ya," ujar Alexa.

"Lo Grace. Mau apa?" tanya Zura.

"Samain aja biar ga ribet."

Zura mengangguk mengerti ia pun langsung pergi ke stand untuk memesan. Begitu pula dengan Alexa dan Grace yang juga pergi ke tempat kosong di ujung sana.

"Suasana kantin di sini udah biasa rame banget kayak gini ya?" tanya Grace basa basi, padahal ia sudah paham betul yang namanya kantin pasti ramai saat jam istirahat.

"Iya. Padahal tiap angkatan kelas punya kantin masing-masing. Tapi ada aja adik kelas yang mampir di kantin ini," jawab Alexa.

"Lah ko gitu. Gak taat aturan banget," ujar Grace dengan mata yang terus memperhatikan sekitar.

"Namanya juga mau caper. Biasanya yang kayak gitu dedek-dedek gemes yang haus belaian," ucap Alexa dengan nada bicara yang sedikit naik.

Beberapa menit setelah mereka berbincang, Zura datang dengan membawa pesanan mereka tadi.

"Hayo gosip in apa lo berdua," ujar Zura diiringi tawa kecil.

"Gosip mulu otak lo," ucap Alexa sambil mengambil makanan yang diberikan Zura.

Grace terlihat bingung dan itu dapat terlihat jelas oleh Zura dan Alexa.

"Kenapa lo? Makanannya gak enak ya?" tanya Zura pada Grace.

"Ngga. Ini enak banget malah," jawab Grace dengan mulut yang mulai dimasuki oleh sesendok bakso.

"Terus kenapa? Lo keliatan banget lagi bingung," ucap Alexa yang disetujui oleh Zura.

Sebenarnya Grace malu untuk menanyakan hal ini, tapi mau gimana lagi ia terlanjur penasaran.

"G-gue tadi perhatiin sekitar tapi gak liat Jaziel. Kelewat ambis kali ya tuh anak sampe jam istirahat aja dipake buat ngerjain tugas. Temen-temennya juga gak keliatan. Mereka gak pada laper apa," ucap Grace yang mudah sekali ditangkap oleh Alexa dan Zura.

"Oh lo nyariin Jaziel. Naksir lo ya," ucap Alexa berniat menggoda Grace.

Mendengarnya membuat Grace tersedak. Keduanya langsung panik. Zura langsung memberikan minuman pada Grace agar gadis itu bisa kembali normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRACEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang