Bab 7

598 79 11
                                    

Noe masih fokus membereskan semuanya, kemudian Noe pergi mandi. Setelah selesai mandi Noe pergi keluar kamar untuk berkunjung ke kamar Gerry. Tapi lagi dan lagi Noe bertemu sosok yang berbeda-beda. Namun Noe tidak menghiraukamnya dan pura-pura tidak melihatnya. Noe mengubah tujuannya, kali ini dia pergi kebawah, di bawah ada perpustakaan.

Noe bertemu dengan dua a
perempuan yang kos di situ juga. Namanya Tamara dan Yuri, Tamara terlihat nyentrik orang bahkan yang melihat penampilannya selalu merasa Aneh. Yuri cantik, namun terlihat Mistis di mata Noe. Yuri menyapa. "Hallo, anak baru di kos ini ya?"

"Oh, Hai... Iya baru pindah tadi." sahut Noe.

"Perkanalkan, Aku Yuri, dan ini Tamara." ujar Yuri sambil memperkenalkan diri.

Noe menjabat tangan Yuri dan Tamara, namun Noe merasa seperti ada sengatan listrik, sehingga Noe menarik tangannya cepat-cepat. Tamar tersenyum. "Kau merasa seperti tersengat bukan? Tidak perlu panik, ada sesuatu yang istimewa pada dirimu."

"Tamara, jangan katakan itu padanya." sahut Yuri.

"Hal apa yang menarik dalam diriku?" tanya Noe.

Tamara mempersilahkan Noe duduk, lalu Tamara mengeluarkan tarotnya. Noe langsung berbicara. "Aku tahu, kau peramal? Tapi aku tidak suka kartu-kartu itu,"

Yuri kemudian berbicara. "Tamara hanya ingin memberi tahumu apa yang ada di kos ini, apakah kamu tidak merasakan ke anehan saat pertama kali masuk kesini?"

"Aku tidak merasa aneh sama sekali," sahut Noe.

Tamara menghela napas dan menarik tarotnya. "Jika ada yang aneh, segera cari kami di bawah. Hari sudah malam, lebih baik kau langsung tidur, dan jangan keluar pada saat tengah malam tepat pada pukul 00.00."

Noe hanya mengangguk tanda mengerti, Noe merasa memang seperti ada yang aneh di kos itu. Mulai dari bangunannya berbentuk kastil seperti pada jaman kerajaan. Noe pergi masuk kedalam kamarnya, namun ia berdehem sedikit untuk mengusir satu sosok tampan yang menghalangi pintunya. Sosok itu menyingkir, namu seperti heran apakah Noe melihatnya, namun sosok tampan itu pun penasaram, hingga akhirnya sosok itu mengikuti Noe dan menunjukkan dirinya di hadapan Noe. Namun Noe Cuek, dan langsung mendengarkan musik di ponselnya, dan langsung pergi tidur.

Noe tertidur sesaat, sesaat Noe merasa nyaman dan tidak ada keributan sama sekali. Noe terbangun, noe melihat ponselnya, hari menunjukkan pukul 11.59 malam, Noe langsung kembali ketempat tidurnya. Noe memejamkan matanya, namun saat ia memejamkan matanya, tempat itu menjadi ramai dan riuh, ramai akan canda tawa seseorang, mengobrol, bahkan terdengar suara musil Clasik dari suara alat musik. Seperti ada sebuah pesta.

Noe membuka matanya dan mengintip sedikit, ia mendapati kamarnya bahkan sudah berubah seperti kamar kerajaan. Noe melihat ada seseorang masuk, namun itu sosok yang ia lihat di dekat jendela bahkan pintu masuk kamarnya tadi, sosok pria tampan dengan rambut pirang, mata biru, hidung mancung, kulit putih, dan sangat tampan. Noe langsung memejamkan matanya lagi, berharap penglihatannya itu segera berakhir, namun sesuatu terjadi semakin ramai.

Sosok pria tampan itu menoleh ke Noe, ia melihat selimut Noe yang tersingkap, lalu membenarkan selimut Noe. Lalu sosok itu keluar dari kamar, Noe terbangun dan duduk, ia bangkit dari tempat tidurnya. Ia mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, ia melihat banyak sekali orang-orang yang sangat tampan dan cantik sedang berdansa. Noe memperhatikan itu, namun ia buru-buru kembali ke tempat tidurnya saat ada yang berbisik. "Tidurlah..."

Noe terhenyak, lalu menarik selimutnya. Noe tidak tidur sepanjang malam hingga pukul 04.30, akhirnya pesta itu usai dan sosok pria itu masuk kedalam kamar lagi. Ia duduk di meja rias, dan menatap kearah Cermin, melihat Noe yang duduk di tepi tempat tidurnya. Noe langsung berbicara. "Jangan menatapku seperti itu, aku tahu kau menatapku sepanjang malam saat aku tidur."

Sosok pria itu terhenyak, bahkan para makhluk yang ada di kamar itu terkejut dan bahkan terlihat malu-malu. Sosok pria itu berdiri dan menghampiri Noe. Sosok itu berbicara. "Apakah kau bisa melihatku?"

Noe yang sudah tidak tahan dengan kepura-puraannya langsung berbicara. "Yah, sangat jelas. Bahkan aku melihat kau dan kaummu berpesta disana, aku bahkan melihat bapak tua di kamar mandi dan ibu tua di sana."

Sosok pria itu berbicara. "Aku Lucas, pemilik Castile ini dulunya, pria tua di kamar mandi itu adalah asistenku, dan ibu tua itu pengasuhku dulunya."

Noe mengangguk, lalu berbicara. "Lantas bagaimana kau mati?"

"Itu sudah sejak lama, sekitar ratusan tahun yang lalu. Aku di bunuh dan di buang kelaut hidup-hidup." seru Lucas.

"Itu sebabnya kau di rantai begini?" tanya Noe.

"Ya, keluargaku sendiri yang membenuhku, karena memperebutkan harta ini, namun setiap orang tidak akan betah tinggal disini, di kamar ini karena sering mendapat gangguan. Namun sepertinya kau tidak merasa seperti itu," ujar Lucas.

Noe hanya tersenyum manis, lalu berdiri dan duduk di kursi kecil depan meja rias yang sebenarnya itu adalah meja kerja Noe. Noe berbicara. "Jika aku tidak mengganggumu, apakah kau juga tidak menggangguku? Jika kau menggangguku, maka aku yang akan mengganggu kalian semua."

Lucas mengangguk, lalu Noe berbicara. "Aku akan tidur lagi, pergilah."

"Ini kamarku, aku juga akan tetap disini menjagamu." sahut Lucas.

Noe sedikit tidak nyaman dan merasa agak canggung, tapi Noe mencoba membiasakan diri. Lucas menyuruh bapak tua di kamar mandi pindah tempat, agar Noe merasa Nyaman saat mandi. Lucas berbaring di sebelah Noe, Noe tidak menghiruaukannya dan malah tertidur lelap.

Pagi harinya saat Noe bangun dari tidurnya, suasana kamar kembali seperti semula. Ia melihat Lucas sedang duduk di tepi tempat tidur sambil memandangi wajah Noe. Noe bangun lalu berbicara. "Aku mau mandi, kenapa di siang hari kau tidak menghilang dan berada terus di hadapanku?"

"Di dalam ruangan masih gelap, kecuali kamu membuka jendelanya. Aku akan pergi, tapi mau kah kamu membantuku?" seru Lucas.

Noe sedikit berpikir sejenak, bagaimama ia bisa membantu hantu pria itu? "Apa?"

Lucas menunjuk kan tangan dan kakinya yang di rantai, lalu Noe berpikir bagaimana ia bisa tau kunci rantai itu ada dimana. Noe mengangkat bahunya lalu berbicara. "Aku tidak tau dimama kuncinya, kalau aku tahu pun aku tidak akan bisa membuka kuncinya. Bukankah kamu hanya hantu atau Roh yang sudah ratusan tahun ada disini? Itu pasti sudah berkarat dan lama menghilang."

Lucas menunjuk ke laci nakas itu, lalu Noe membuka laci dan ada sebuah kotak kayu. Tapi saat Noe memegang kunci itu, sebuah bisikan muncul. Jangan....

Noe sedikit bergidig, lalu Noe meletakan kembali kotak itu. Terlihat kekecewaan di wajah Lucas, Noe berbicara. "Maafkan aku..."











Bersambung...




Hai gaes maaf lama ga up....

Selamat tahun baru 2023 ya....

Selamat tahun baru 2023 ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucas....

BL - THE CASTILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang