Bab 4

886 98 5
                                    

Tiga bulan kemudian...

Tiga bulan sudah berlalu, Noe belum juga bangun dari Komanya. Tapi perlahan luka dan kondisi tubuh Noe membaik bahkan kembali seperti semula. Hal itu membuat semua dokter heran, meski tubuhnya berangsur membaik, namun jiwa Noe belum juga kembali.

"Dokter, bagaimana keadaan adik saya?" tanya Alex.

Dokter itu menghela napas, lalu berbicara. "Saya juga kurang yakin, ini kejadian yang belum pernah ada. Tubuhnya membaik, semua lukanya hilang. Namun, adik anda masih belum sadar juga."

David dan Alex tidak tau harus berbicara apa lagi. Mereka tidak berhenti berdoa untuk kesembuhan Noe. Sementara itu Robert yang awalnya setia menunggu, Robert kini pun tak terlihat lagi karena sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Robert sudah memiliki kekasih baru.

Aliana dan Daniel menunggu di dalam ruangan, tiba-tiba saja Noe tersadar dan duduk di atas tempat tidurnya. Napas Noe ngos ngosan, seolah seperti baru saja dikejar-kejar oleh sesuatu. Noe membuka selang infusnya, lalu membuka selang oksigennya. Noe melihat sekeliling, ia melihat Aliana dan Daniel yang sedang tertidur. Noe memanggil ayah dan ibunya. "Ayah, ibu..."

Daniel yang mendengar langsung bangkit antara terkejut dan senang melihat Noe sadar, tapi Noe seperti tidak sakit bahkan baik-baik saja. "Noe, ayah panggilkan dokter dulu."

Aliana yang mendengar suara Daniel langsung bangun, tanpa pikir panjang langsung memeluk Noe yang sudah bangun dari komanya bahkan langsung sehat seperti itu. Noe nampak bingung. "Ibu aku dimana?"

"Kamu dirumah sakit nak, syukurlah kamu sudah sadar dari koma nak," sahut Aliana.

"Koma?" tanya Noe.

"Kamu Koma selama tiga bulan tujuh hari..." sahut Aliana.

Noe terdiam sejenak, sementara itu di luar David dan Alex melihat ayah mereka yang terburu-buru. Alex berbicara. "Ayah ada apa?"

"Panggil dokter, Noe sudah sadar..." seru Daniel.

David dan Alex langsung memanggil dokter, tidak butuh waktu lama dokter pun datang untuk memeriksa Noe. Saat dokter masuk ke dalam ruangan itu, dokter sangat terkejut saat melihat Noe yang tiba-tiba sehat seperti itu. Tapi Dokter tetap memeriksa, bahkan Noe boleh pulang hari itu juga. Semua keluarga Noe sangat senang karena Noe boleh pulang.

"Noe sudah sehat dan tidak ada yang mengkhawatirkan, Noe sudah boleh pulang." ujar Dokter.

"Terimakasih dok..." sahut Daniel.

Dokter mengangguk, mereka semua pun pergi setelah menyelesaikan administrasi rumah sakit. Mereka pun pergi menuju kerumah mereka, Noe masih tidak percaya kalau dirinya mengalami Koma. Noe masih nampak berpikir, semenjak pulang dari rumah sakit Noe jadi lebih pendiam. 'Koma tiga bulan? Lalu, selama ini aku tinggal dan bahkan hidup bersama siapa? Tiga bulan? Bahkan aku merasa tidak selama itu, bahkan aku tidak merasakan apapun, mengingat kejadian apa yang menimpaku pun aku tidak ingat.'

Noe melihat abangnya di sisi kanan dan kirinya, ia melihat abangnya sedikit berbeda. Yang ini lebih cuek dan bahkan terlihat sangat tidak menyanginya. Berbeda dengan abangnya yang lainnya... "Lalu mereka siapa?"

Noe sedikit pusing saat memikirkan itu semua, Noe tiba-tiba mual hebat, ia rasanya ingin muntah. "Ayah, hentikan mobilnya... Aku mual..."

Daniel yang mendengar itu langsung menepikan mobilnya. David langsung turun dan membantu Noe, saat Noe berada di dular, Noe langsung muntah. Hal mengerikan dari mulut Noe, Noe yang melihat itu langsung bergidig ngeri, David yang melihatpun langsung memanggil Danile. "Ayaaah..."

"Ada apa?" tanya Danie.

"Noe... Noe Memuntahkan Cacing, dan... Itu... Itu..." Davie menunjuk kearah tanah.

BL - THE CASTILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang