𖠚໊Hyg

1.4K 51 4
                                    


𖠚໊ Pairs:

Markhyuck & Nahyuck & Nohyuck






[𖠚໊ Hygge]


Hari ini, perumahan Niyo cukup ribut. Sejak dua jam yang lalu, mobil pick-up berukuran besar, terhitung sudah empat kali keluar masuk. Satu rumah yang baru saja rampung dibangun itu, mulai terlihat hidup dan siap huni. Sebenarnya, tidak ada mata yang tidak penasaran. Namun, sejak kali pertama ribut terdengar, pemilik masih belum diketahui sosoknya. Entah sudah -sedang sibuk- di dalam rumah, atau mungkin akan menjadi orang paling akhir yang datang. Termasuk juga tiga bocah laki-laki yang terang-terangan berdiri di depan pagar, dan enggan lepas kontak dengan kesibukan yang dilihat. Rumah tepat berjejer tiga, dan ya, tepat tiga kepala bulat melongok penuh rasa ingin tahu. 


Sudah lima jam, kini mobil-mobil besar sudah menghilang dan tidak kembali. Pintu rumah pun ditutup oleh seorang pekerja rumah tangga -setidaknya itu yang paling terlihat karena kesibukannya sejak tadi. Bersamaan, tiga kepala bulat berhenti melongok dan berbalik memasuki rumah. Sepertinya, mereka kembali tidak akan mendapatkan teman baru, begitu pikir ketiganya. 


Satu minggu sejak kali pertama kesibukan, akhirnya rumah itu kembali membuka pintunya. Beberapa jendela, bahkan tidak tertinggal pintu balkon lantai duanya. Tidak lama sejak pintu dibuka, satu anak kecil muncul. Tangannya tidak pernah kosong, kali ini ada dua buah bungkus kecil cokelat di tangan kanan dan satu boneka beruang dalam genggaman tangan kiri. Matanya bulat berbinar. Senyumnya merekah. Setelah bosan pada satu titik, kepala kecilnya melihat kanan-kiri. Atas dan bawah. Setelah dirasa aman dan nyaman, kecil itu duduk bersila di lantai. Mulai menikmati cokelatnya dengan boneka dalam pangkuan. Kali ini, biarkan Ia abai pada teriakan namanya yang samar terdengar. Mungkin, Ia sudah ketahuan mencuri jatah cokelatnya dan menghindari wajibnya untuk mandi pagi -walau ini sudah siang hari. 


Tepat pada kunyahan terakhir dan akan bangkit, dua lengan kokoh sudah mengangkat tubuhnya. Digendong bak koala, untuk segera dimandikan. Sebelum, sang kepala rumah tangga bertandang untuk menyantap jatah makan siangnya. 


"Hehe Abaang~"

"Jangan nyengir Cil. Dipanggilin daritadi bukannya jawab."

"Kalo jawab, nanti disuruh mandi. Enggak mauu~"

"Lah ini Abang mau mandiin."

"Kalo sekarang udah mau. Ayo Abang kita mandi!"


Tentu, Kecil tau. Sebentar lagi sang Daddy akan pulang. Ia harus wangi sebelum Daddy menjadi ajudan Mommy yang siap pasang badan, agar Ia tidak kabur dari sesi pidato Mommy-nya. 



[𖠚໊ Hygge]

𝐇𝐚𝐫𝐬𝐚 | Haechan haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang