Jangan datang jika hanya singgah~
Greysi uzlavy Caitlyn"Slrry ya, gue kira tangannya...emphhh" ucapan uzlavy kembali terpotong ketika zaen dengan cepat mendorong tubuhnya masuk ke salah satu bilik toilet dan membekap mulut uzlavy rapat-rapat dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih setia melingkar di pinggang ramping milik uzlavy.
"Shutt!" bisik zaen tepat ditelinga uzlavy membuatnya bergidik ngeri karena nafas zaen yang seakan menusuk kulit lehernya.
Suara beberapa derap kaki serta tawa centil dari beberapa gadis mulai memenuhi toilet.
"tok... tok... tok..."
"Ada orang didalam?" tanya seseorang dari luar bilik toilet.
"Woyy!" teriak orang tidak selow.
Uzlavy hanya diam lidahnya seakan tidak bisa digerakkan bahkan sekarang tangannya sudah gemetar, sedangkan zaen hanya menghela nafas berat, tidak mungkin dia yang akan menjawab pertanyaan orang diluar bilik sana sebab sekarang posisi mereka sedang berada di toilet wanita.
Zaen masih bertahan dengan posisinya kini dia menunduk menatap uzlavy.
"Jawab" bisik nya memerintah "Gue nggak mau masuk BK cuman karena masalah ini, NGERTI!!?" lanjutnya dengan nada menekan.
Uzlavy merasa terpojok di satu sisi ia takut ketahuan oleh siswi lain, karena berada di dalam satu bilik dengan siswa laki-laki dan disisi lain ia takut dengan tatapan dan pegangan zaen di pinggangnya yang begitu posesif.
Setelah beberapa detik memejamkan matanya kini uzlavy menarik nafas dalam-dalam.
"tok..tok..".
"I-iya a-adaa gue didalem" ucap uzlavy.
Setelah mengucapkan itu uzlavy terduduk di closet karena merasa kakinya sangat lemas untuk menopang berat tubuhnya dan hal itu tidak lepas dari pandangan zaen.
hufhhh
Zaen menghembuskan nafas frustasi dan dengan cepat uzlavy mencoba untuk bangkit dari duduknya.
"Lo tunggu sini dulu, biar gue cek situasi diluar" kata uzlavy kemudian beranjak keluar, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri memastikan tidak ada siswi lain di dalam toilet.
"Za lo bisa keluar sekarang!" bisik nya antusias "cepet keluar" lanjutnya mendorong tubuh zaen.
Setelah ikut memastikan keadaan, zaen keluar dari toilet dan berlari meninggalkan uzlavy seorang diri disana.
"Astaga goblok, gue lupa minta tolong panggilin keyra lagi" ucapnya merutuki kebodohannya sendiri.
"Gimana dong?" kata uzlavy mulai panik.
"Hp gue mana lagi" lanjutnya lalu merogoh seluruh kantung baju dan roknya.
"sialan" umpat uzlavy ketika dia tidak menemukan benda yang ia cari.
Beberapa menit dilanda kebingungan kini uzlavy sudah putus asa toh dia tidak akan bisa keluar dalam ke adaan seperti itu.
Uzlavy berjalan mondar-mandir mencoba memikirkan cara bagaimana, bagaimana dan bagaimana caranya keluar dari toilet, namun tiba-tiba fokusnya buyar ketika ada seseorang yang mengetuk pintu dari luar.
Hal itu membuat uzlavy sedikit kesal mengapa harus mengetuk pintu yang sudah jelas tertutup rapat apa mereka bodoh ataupun bego, mereka pikir hanya ada satu bilik toilet hah?, mengapa harus mengetuk pintu yang sudah pasti ada orang didalamnya.
"Cepet buka" ucap seseorang dari luar yang membuat uzlavy membulat matanya.
"Za lo ngapain kesini lagi sih?" sarkas uzlavy ketika sudah membuka pintu toilet, zaen hanya menatap malas ke arah uzlavy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OR YOU || REVISI
Teen Fictionuzlavy sakit, 1001 luka sudah papanya tanamkan pada dirinya sejak kecil. Namun ada tiga laki-laki yang seakan-akan melewati batas dan menariknya dari lubang kegelapan yang menyiksa, mereka memberi cinta, kasih sayang, dan juga peran seorang ayah yan...