Happy reading ya guys!!
*
*
*"Lagi dimana Zia?" Tanya seseorang diseberang sana.
"Lagi di sekolah bun, ada apa?" jawab Shazia
"Udah pulang belum?"
"Udah bun."
"Ke RS ya, bunda mau meeting sama klayen ni, kamu jagain bang Landra."
"Ooh iya ma, Zia kesana."
"Ya udah bunda tunggu ya."
"Iya" sambungan telpon pun terputus.
"Kenapa Sha?" Tanya Jeva, yang membuat Shazia terkejut.
"HAH! Lo ngagetin gue aja jev, sejak kapan Lo disini?" Tanya Shazia.
"Sejak Lo angkat telpon" jawab jeva polos.
"Jadi Lo denger semua apa yang gue omongin?"
"Ya iya lah. lagian biasa aja kali, Lo juga sering denger obrolan gue sama Jack."
"Hehe iya sih" merasa di skak, Shazia pun terdiam dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Udah dulu ya jev,gue mau kerumah sakit dulu" pamit Shazia dan saat Jeva bertanya "jagain bang landra" timpalku. Karna yakin pasti Jeva akan bertanya mau ngapain?. Lalu Shazia pergi meninggalkan Jeva.
****
"Assalamualaikum bun,bang" ucap Shazia sembari membuka pintu rumah sakit.
"Waalaikumsalam" jawab mereka.
"Tuh Zia udah dateng, kalo gitu bunda pergi dulu ya bang" ucap bunda pada kalandra yang di balas anggukan olehnya.
"Bunda pergi dulu ya Zia" lanjutnya dan Shazia mengangguk.
Shazia pun mendekati Kalandra yang sedang duduk di atas bangkarnya.
"Baru pulang dek?"
"Iya bang" jawab Shazia sembari menaruh tas ransel miliknya.
"Udah makan belum dek?"
"Udah tadi sama Jeva. Kalo Abang udah makan belum?"
"Udah tadi, makanan nya gak enak banget" bisik Kalandra kepada adik nya itu.
Shazia pun tertawa mendengar ocehan Kalandra prihal makanan rumah sakit yang kurang enak menurut nya.
Waktu berlalu dan kini Haziqa kembali ke rumah sakit, ia pun melihat anak-anak nya yang tertidur pulas.
"Eh bunda, kapan kesini?" Tanya Shazia saat melihat Haziqa yang sedang menaruh tas miliknya.
"Barusan sayang."
"Ohh iya iya."
Shazia pun merasa bosan di dalam ruangan Kalandra ia pun mempunyai ide untuk ke taman yang ada di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERAKHIR
Teen Fictionsejauh apapun kita melangkah seperti layaknya dua orang yang mempunyai mimpi untuk bersama, tapi jika tuhan kita berbeda bagaimana caranya kita bersama -Shazia Havva Belvania. begitulah yang di alami Shazia Havva Belvania dan Gazan Arazka, hubungan...