HOC 21

908 104 11
                                    

Jangan lupa untuk VOTE dan KOMEN yaa...

Happy reading
* * * * *
* * *
*

🖤❤️🖤❤️🖤❤️🖤❤️
TRIGON
🐅🐉

Kuliah pagi telah selesai. Seharusnya ada kuliah di jam siang nanti. Tapi karena dosen yang mengajar halang berdatangan, jadinya kelas absen untuk hari ini.

"Hei Perth! mau makan siang bersama sebelum kita pulang?"

"Tidak Samm, aku harus ke kantor."

"Tuan super sibuk ini jangan di ganggu Sammy..."

"Maafkan aku teman, aku sungguh tidak bisa.
Kalian sudah aku beritahu kan kalau ada partner bisnis yang datang dari Australia."

"Ya, ya... mungkin lain kali," wanita itu masih merangkul Perth keluar dari kampus menuju parkiran.

"Kalian berdua datang saja ke rumah.
Phi Saint pasti senang, sudah lama kan kalian tidak bertemu dengannya."

"Boleh juga nih, aku ingin lihat bagaimana kondisi bapak hamil itu," ujar Pond yang langsung mendapat pukulan di kepalanya.

"Jangan berani mengatakan itu di depan phi Saint."

"Aku mengerti itu, tapi ini sakit Perth."

Perth menghiraukan rintihan Pond yang masih mengelus kepalanya akibat pukulannya.
Sammy pun bercerita tidak jelas dalam perjalanan mereka. Gadis itu memang sedikit cerewet.

"Ada orang yang duduk di mobilmu Perth," ujar Pond menunjuk seseorang yang memang duduk di bagian depan mobil Perth.

"Phi Kao!" Seru Perth berlari ke arah Kao. Dua temannya pun mengikutinya berlari.

"Phi Kao disini?"

"Tadi ada pertemuan dengan para penggalang dana. Karena sekalian aku ingin mampir ke kantormu, jadinya aku menunggumu disini. Dan aku tahu, kalau jam kuliah siang mu sedang free." ujar Kao dengan cepat.

"Tadi aku sudah menelpon phi Saint. Kita kesana saja."

"Okey deh, sampai jumpa. Aku dan Pond akan berkunjung besok." Sammy pun berlalu pergi dari sana, menggeret Pond agar ikut dengannya.

Kao yang memang datang ke kampus tadi tidak membawa mobil karena ada supir yang mengantarnya, kini duduk manis di samping Perth yang mengendarai mobilnya.

"Kau tidak apa-apa Perth? Kau terlihat sangat cemas."

"Bagaimana ya phi... aku tidak bisa mendeskripsikan tentang perasaanku sekarang.
Aku merasa ada hal buruk yang akan terjadi."

"Kau pasti sangat lelah, karena itu pikiran buruk masuk dalam otakmu."

"Mungkin."

"Oh iya, bagaimana dengan wanita itu.
Bagaimana orangnya?"

Perth menoleh sekilas, Kao memandangnya ingin mendengar jawaban dari Perth.
Sejak wanita itu datang, Kao belum bertemu dengannya karena sibuk sendiri dalam perusahaannya.

"Aku tidak terlalu tahu phi.
Tapi aku merasa, wanita itu bukanlah wanita baik-baik."

"Karena itulah, kau menyuruh Saint agar terus di dampingi oleh seseorang saat bertemu dengan wanita itu."

"Iya."

"Atau karena kau cemburu saja Perth." Sedikit nada menggoda dikeluarkan oleh Kao.

Decakan keluar dari bibir Perth, ia kemudian memandang Kao kembali, "ya mungkin itu salah satunya juga. Tapi aku merasa wanita ini... entahlah phi Kao..."

Husband of Choice ✔️ EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang