I

951 140 6
                                    

"kondisi anda sudah stabil dan mungkin butuh beberapa hari untuk pemulihan! Lalu karena kecelakaan maut itu anda mengalami amnesia. Namun, jangan cemas karena amnesia ini akan hilang jika anda berusaha untuk mengingat kembali masa lalu anda." terang dokter setelah mengecek keadaan Jisung.

"Pa, nesia itu apa?" Tanya Jaesung.

"Itu artinya mama lupa ingatan" terang orang asing yang dipanggil Jaesung dengan sebutan papa.

Wajah Jaesung yang ceria kini menjadi sedih, bibirnya mengerucut ke bawah dengan pandangan berkaca-kaca, batita lucu itu melangkahkan badan gembulnya menuju Jisung, dengan bantuan dokter yang mengecek keadaan Jisung, Jaesung di antarkan ke pangkuan Jisung.n

"Mama, nda ngat Jae?" Tanya si kecil dengan wajah sangat sedihnya.

Jisung tersenyum lembut, "Tidak masalah jika Mama tidak mengingat Jaesung, yang terpenting Mama akan selalu ada untuk Jaesung bukan?"

Jaesung mengangguk walaupun batita itu terus menangis karena Jisung melupakan dirinya.

"Sayang, berikan Jaesung padaku! Kau perlu banyak beristirahat" ucap pemuda asing itu.

Dokter dan para perawat kini keluar dari ruangan itu, mereka memberikan ruang privasi kepada keluarga kecil yang baru saja mengalami musibah yang hampir merenggut nyawa.

Pemuda asing itu akan mengambil Jaesung yang berada di pelukan Jisung jika saja Jisung tidak menghentikan hal itu, "Kau siapa? Kenapa Jaesung memanggil mu dengan sebutan papa?"

"Sayang, Aku Na Jaemin. Suamimu! Kau istriku Na Jisung dan Jaesung adalah anak kita berdua sayang" terang Jaemin kepada Jisung.

Jisung awalnya ragu hingga akhirnya si kecil membuka suara, "Mama! Itu Papa! Masa mama nda ingat papa sih?"

Ucapan si kecil berhasil membuat perasaan was-was dihati Jisung menghilang. Walaupun segalanya terasa begitu asing namun, Jisung merasa begitu terikat dengan Jaesung. Sedangkan dengan Jaemin, Jisung merasa terikat namun rasanya begitu menyakitkan sehingga Jisung ingin menjauh.

"Sudah ya sayang, ini saat nya kau kembali beristirahat jadi berikan Jaesung kepadaku, aku akan menidurkan bayi kecilku ini" ucap Jaemin dengan senyuman tulus.

Jisung perlahan melepaskan pelukannya dari Jaesung, membiarkan anaknya di peluk oleh orang yang mengaku sebagai suaminya itu.

°°°°°

"Apakah kau benar suamiku?" Tanya Jisung kepada Jaemin yang baru saja meletakkan Jaesung di sofa.

"Kenapa kau tidak percaya?" Tanya Jaemin.

Jisung menggeleng dirinya merasa bersalah saat mendengar nada bicara Jaemin yang sendu, "Semua ini terasa asing bagiku! Kau tahu aku baru saja sadar dari koma, lalu aku mendapatkan fakta bahwa  diriku tidak mengingat apapun"

Jaemin yang mendengar Jisung tersenyum sendu, pemuda itu memeluk Jisung dengan tujuan menenangkan pemuda itu.

Jisung yang merasakan Jaemin mendekat perlahan mundur ada rasa takut di dalam hatinya namun, Jaemin tetap menarik dirinya kedalam pelukannya yang hangat itu.

"Maafkan aku."

Jisung tidak tahu apa yang terjadi tetapi air mata kembali membasahi wajahnya, Jisung terisak dalam dekapan Jaemin hatinya terasa sangat sakit saat merasakan pelukan Jaemin yang hangat.

"Maafkan Aku, Jisung."

Jisung menggeleng pelan, dirinya masih menangis dalam pelukan Jaemin. Jisung meronta mencoba melepaskan diri dari pelukan Jaemin.

Pelukan yang diberikan Jaemin terasa hangat namun, juga sangat pedih. Jisung merasa tidak kuat menahan segalanya, "Kenapa kau meminta maaf?"

Jaemin yang mendekap Jisung perlahan ikut meneteskan air mata, pemuda yang nampak kuat itu kini menggeleng resah dan cemas.

"Maafkan aku yang tidak becus menjaga dirimu! Maafkan aku..."

Jisung menatap Jaemin dengan tatapan kosong dirinya memang tidak mengingat apapun tapi hatinya mengingat rasa sakit yang tidak tertahankan, "Bukannya sudah terlambat? Aku sudah melupakan segalanya tentang mu bahkan aku melupakan tentang anakku sendiri! Aku melupakan anak yang aku lahirkan, hiks...ibu macam apa diriku yang tega melupakan anaknya sendiri?"

Tangis Jisung pecah, hatinya begitu sakit saat mengingat dirinya yang bahkan tidak mengenali putranya sendiri. Jisung merasa seperti orang tua yang sangat buruk.

Jaemin melepaskan pelukannya, dirinya mengusap air mata Jisung yang berlinang.

"Semua ini bukan salahmu, Jisung. Mungkin ini memang terlambat namun, izinkan aku memperbaiki segalanya! Aku tidak akan pernah mempermasalahkan dirimu yang lupa ingatan bahkan jika kau tidak ingin mengingat masa lalu aku juga tidak masalah, asalkan kau mau kembali ke kami, ke sisi ku dan Jaesung"

°°°°

Bersambung...

Loving You Drives me Crazy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang