Senin

0 0 0
                                    

Hari Senin minggu ke 2 ditahun 2020. Pergi terburu-buru hingga benda pipih itu tak kubawa bersama ku. Hari itu banyak jam pelajaran yang kosong. Jam bahasa Inggris kosong kemudian jam olahraga dan sekarang jam pelajaran agama. Yah jam ini kosong. Yang lain bercanda ria dan memainkan benda pipih yang mereka bawa. Didepanku pasangan HTS mengobrol santai. Disebelah nya teman-temanku sedang membicarakan tentang kucing. Lalu bagaimana denganku? Terjebak dalam kebosanan dan rasa ngantuk. Terpikir oleh ku untuk menulis kisah hari ini. Kutunjukkan kisah setengah jadi ini kepada temanku. "Biasanya kau membuat puisi saat bosan. Tumben sekali kau mebuat cerpen" Ujar teman ku bernama Yasa. "Aku sedang tidak terpikirkan sesuatu untuk di puisikan" Jawabku. " Kalau begitu puisi tentang ku" Kata Yasa dengan ekspresi percaya dirinya. " Kau terlalu indah untuk dijadikan puisi Yas" Jawabku dengan tawa ringan. Dia membalas candaanku dengan ekspresi salah tingkahnya yang lucu dan penuh tawa. " Teruskan cerpen mu, aku akan membacanya jika sudah selesai " Ku respon ucapan nya dengan anggukan kecil. Kembali kutulis cerita  yang membosankan.

" Isabelleeeeee cantikkkkk..... Aku titip ponsel ku disini yahhh" Uajr teman ku yang lain ketika aku sedang sibuk menulis. Sedikit aneh rasanya ada yang memanggil ku dengan nama tengah ku. Yahhh seluruh teman ku disekolah memanggil ku begitu. Cloudy Isabelle Hayle Axura. Itu nama lengkap ku. Cukup panjang tapi indah saat di ucapkan. Aku tertidur ditemani suara riuh teman-temanku. Entah bagaimana aku bsa tertidur dengan nyenyak meski mereka berisik.

Aku terbangun saat pulang sekolah. Benar-benar hari yang membosankan. Dan besok aku harus mengulangi hari seperti ini lagi. Meskipun besok ada jam pelajaran tapi aku selalu merasa bosan. Aku berjalan ke tempat aku memarkirkan "Blue" Sepedaku. "Belle... Tunggu" Seorang laki-laki tinggi berambut hitam legam mata yang tajam. Kulit putih dan paras yang rupawan. Aku menoleh ke arah suara yang memanggil ku. "Apa? " Tanyaku dengan anda sedikit ketus. "Kumohon dengarkan aku sebentar saja" Aku tak menggubris perkataan nya dan kembali berjalan menuju sepeda ku. Tapi laki-laki itu menarik tangan ku hingga tubuhku berbalik melihat nya. "Ada apa lagi Alex? Aku tak perlu mendengar penjelasan mu lagi kan? " Mata ku terbuka lebar saat mengatakan nya. Dia Alex. Orang yang dijodohkan dengan ku. Aku membenci nya. Kenapa? Karena dialah orang yang seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan orang tuaku namun malah dia yang meminta pertanggung jawaban.

"Aku tau kau membenci ku. Tapi kumohon maafkan aku. Kecelakaan itu memang salah ku. Aku tidak sengaja. Dan brengsek nya aku meminta pertanggungjawaban mu padahal kau yang kehilangan. Itu karena kupikir saat itu... Aku bsa memanfaatkan situasi untuk mendapatkan mu" Jelasnya panjang lebar. Aku menatap dengan tidak percaya. Idola semua orang disekolah, anak konglomerat terkenal, idaman para wanita ternyata punya pikiran se brengsek ini?
"Seharusnya kau berpikir ribuan kali untuk melakukan itu. Aku mungkin bsa memaafkan mu untuk kecelakaan itu. Tapi tidak dengan memutar balikkan fakta dengan meminta pertanggungjawaban dri keluarga ku. Kau sekarang sudah mendapatkan ku. Kita sudah bertunangan sesuai keinginan mu. Hanya tinggal menunggu waktu sampai aku benar-benar menjadi milikmu. Tidak kah kau berpikir hatiku sangat tersakiti? Itu saja yang mau kau katakan? Sekarang minggir aku mau pulang" Aku menghempaskan tangan nya dan berjalan dengan cepat. Namun dia lebih cepat meraih tubuhku untuk mendekapnya.

Aku memberontak hingga kurasakan air mata membasahi seragam sekolahku. Aku terdiam, ikut menangis bersama Alex. Kakiku lemas. Kami terjatuh. Alex masih memelukku dari belakang. Kami masih menangis dalam diam. " Kau boleh membenci ku tapi jangan pergi dari ku. Kumohon. Bisakah kau melakukan nya? " Kata Alex dengan isak tangis yang menyertai suaranya.  "Aku tidak bisa pergi darimu Alex. Kau menahan ku. Cintamu pada ku dan cintaku padamu benar-benar terasa menyakitkan. Banyak hal Alex. Kau menyakiti ku dengan banyak hal. Tapi rasa cintaku tak berkurang sedikit pun. Hanya berubah menjadi amarah benci dan kecewa. Kau sendiri yang merubahnya" Kataku. Kami masih menangis untuk beberapa jam kemudian. Setelah itu sepertinya aku tertidur karena lelah menangis. Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah nya.

Aku terbangun di kasur ku. Sepertinya Alex membawa ku pulang saat aku lelah setelah menangis. Pikiran ku hanya kosong. Memikirkan perkataan Alex namun aku masih enggan untuk menerimanya masuk lagi kehati ku. Tidak, dia tidak pernah keluar dari hatiku. Hanya posisi nya yang berubah. Bagaimana selanjutnya? Aku juga tidak tau. Setelah kulihat sekeliling. Aku menemukan Alex tertidur di sofa didalam kamarku. Tentu saja ini rumah nya dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Alex tertidur. Dapat kulihat jelas jejak air matanya. Aku bangun dari tempat tidurku, berjalan kearah nya. Bersimpuh lutut untuk menatap wajahnya. Kubelai sedikit rambutnya. "Bisakah kita bahagia jika terus bersama, Alex? " Ujarku kembali meneteskan air mata. Tiba-tiba tangan Alex menggenggam tanganku yang masih membelai rambut nya. Menarik tanganku menyentuh dadanya. Tempat jantung nya berada. Dia membuka sedikit matanya. "Isabelle, izinkan aku berjanji menjagamu seumur hidup. Meski kau membenci ku, kecewa dan marah pada ku. Aku tak akan melepas mu. Maafkan aku bila kau akan tersakiti nantinya" Ucapnya dengan senyum kecil nya.






























Gmn gmn????? Makin absurd yahhh hehehhe
Yahhhh gtu deh pokoknya

Happy Reading guyss hope you guys like it and see you in next story byeee
🥰🥰🥰

Yesterday Today TomorrowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang