Hallo guys
Komen di setiap paragraf ya.Semoga selalu suka sama cerita aku
Happy Reading guys ♡
•
•
•Beberapa minggu setelah kepergian ayahnya, Nasya sama sekali tidak peduli dengan kesehatannya. Sudah beberapa hari ini juga dia jarang makan, sampai sampai wajahnya begitu pucat.
“Syaa, muka lo pucet banget, lo udah makan belom sih?” Tanya Vina. Teman masa kecilnya itu. Kini hanya Vina yang tau bagaimana hancurnya Nasya saat ditinggal sosok ayah yang begitu berarti baginya.
Nasya tak menjawab pertanyaan Vina melainkan jangan menggelengkan kepalanya saja. Dirinya benar benar masih sangat terpukul saat ini. Sampai sampai ingin makan pun dia tak selera.
“Makan dulu Sya, gue beliin makanan ya? Mau kan? Dikit aja deh, yang penting perut lo ada isinya.” Ucap Vina dengan tatapan penuh kesedihan. Ia tak tega melihat temannya terus terusan seperti ini.
“Udalah Sya, ikhlasin perlahan lahan ya, lo pasti bisa kok. Allah lebih sayang sama Ayah lo.” Kata Vina.
Nasya tak menjawab melainkan hanya tetesan air mata yang ia keluarkan. Rasanya ia ingin berteriak memanggil ayahnya saat itu juga.
“Aku mau balik.” Ucap Nasya sembari menghapus jejak air mata yang ia teteskan tadi.
“Sampai rumah makan, jangan nangis. Kalau lo nangis terus nanti ayah lo ga tenang disana.” Ucap Vina. Lalu memeluk tubuh teman masa kecilnya itu. Vina tau bagaimana rasanya di tinggal sosok ayah yang dari kecil sudah berjasa besar bagi anak anaknya.
Nasya lalu membalas pelukan Vina. Mereka berpelukan layaknya saudara kembar. “Iyaa” Kata Nasya pelan. Lalu ia melepas pelukan nya.
“Aku duluan ya, Vina hati hati nanti.” Ucap Nasya. lalu ia pergi meninggalkan Vina sendiri disana.
“OKEE, kak.” Kata Vina dengan mengucap kata “kak” diakhir katanya. Meskipun tidak terlalu kuat, Nasya bisa mendengarnya.
✾ ✾ ✾ ✾
Ditengah tengah perjalan Nasya menuju rumahnya, tiba tiba saja angkot yang nasya tumpangi mati. Untung saja diangkot itu banyak penumpangnya, jika tidak ntah apa yang akan terjadi pada Nasya.“Pak, kok berhenti disini?” Tanya salah satu penumpang yang ada didalam angkot itu.
“Iya mbk, angkotnya kayanya mogok ini.” Jawab Bapak tukang angkotnya.
Nasya yang mendengar itu segera turun dari angkot. karna di dalam terasa sangat panas. Setelah Nasya turun dari angkot itu, ia melihat jarak angkot yang ia tumpangi mogok dengan jarak rumahnya tidak begitu jauh, jadi ia bisa jalan kaki meskipun jalannya sedikit sepi.
“Pak, saya turun disini aja.” Ucap Nasya kepada bapak angkot itu.
“Gamau nunggu dulu mbk? Bentar lagi angkotnya hidup kok ini.” Kata Bapak itu.
“Ngga pak, lagian rumah saya juga udah dekat.” Ucap Nasya lalu memberikan uang 7 ribu untuk ongkos selama ia menaikin angkot itu.
“Ini uang nya pak, makasih ya.” Ucap Nasya.
“Iya mbk sama sama.”
Nasya lalu jalan meninggalkan tempat itu. Cepat cepat ia melajukan langkahnya karna takut terjadi sesuatu dengannya.
“Ayo Nasya cepet, jangan lelet jalannya, nih jalanan sepi anying.” Kata Nasya pada dirinya sendiri.
Saat Nasya ingin berlari, tiba tiba saja.
BRUKK!
Nasya terjatuh. Dirinya sempat tersandung kaki sendiri saat ingin berlari akibat rasa takut yang ia rasakan.
Saat dirinya hendak akan berdiri dari jatuhnya, tiba tiba saja ia terjatuh lagi. Seakan akan kakinya tidak bisa diajak jalan dan digerakkan. Nasya hanya terdiam sembari mengurut kakinya secara perlahan.
Tak lama setelah itu, motor ninja berwarna merah datang dan berhenti tepat dimana Nasya jatuh. Nasya terkejut melihat sosok cowo dengan setelan baju berwarna hitam itu turun dari motor tersebut. Cowo itu llalu menghampiri Nasya yang tengah duduk di pinggir jalan.
“Lo pengemis?.” Tanya cowo itu.
Nasya terkejut mendengar pertanyaan cowo itu. “Mulut kamu, aku bukan pengemis ya.” Jawab Nasya tegas.
“Terus apa?.”
“Aku tadi jatuh, terus kaki aku mendadak ga bisa digerakin. Buat jalan aja ga bisa.” Kata Nasya sembari memegangi kakinya.
Cowo itu terus saja melihat Nasya. Bukannya membantu tetapi malah dilihatin saja.
“Oh, gua kira lo pengemis.” Ucap cowo itu.
Ingin sekali Nasya menggampar cowo itu, tetapi dirinya tidak berani, karna ia tidak tau cowo itu siapa.
Nasya yang merasa kakinya sudah bisa digerakkan itupun mulai berdiri secara perlahan lahan dengan bantuan pagar yang ada disampingnya. Saat Nasya ingin berjalan, tiba tiba saja dirinya hampir terjatuh. Untung saja ada cowo itu yang menangkapnya.
“Lain kali kalau gabisa jalan jangan sok sok an mau jalan.” Ucap cowo itu.
Nasya hanya diam. Tidak menjawab atau mengucap sepatah katapun. Karna saat ini jantungnya tengah bermain main.
“Nama lo siapa? Rumah lo juga dimana? Biar gua anterin.” Tanya cowo itu.
“Nama aku Nasya Zahfiana. Rumah aku dijalan melati nomor 16.” Jawab Nasya.
“Btw kenalin, gua Revan. Revandra Shaquille Zahfran. Gua anterin lo pulang, bahaya kalau cewe pulang sendiri, apalagi sama kaki lo yg kaya gini.” Ucap Revandra. Lalu ia menuntun Nasya untuk menuju motornya itu.
“Makasih, kak” Kata Nasya dengan di akhirin senyuman manisnya itu
.✾ ✾ ✾ ✾
Setelah sampai dirumah, Nasya lalu mendaratkan bokongnya dikasurnya yang lembut dan empuk itu. Sungguh, dirinya tidak habis pikir dengan kejadian tadi di pinggir jalan yang amat sepi. Untung saja ada cowo itu, jika tidak Nasya tidak akan pulang.
“Hufhhh” Nasya menghela nafasnya. Dirinya benar benar lelah hari ini.
Nasya lalu bangun dari kasurnya untuk menuju meja belajarnya. Perlahan lahan ia berjalan agar dirinya tidak jatuh.
Kini Nasya sudah berada di meja belajar itu. Kini pandangannya beralih ke foto Nasya bersama Ayahnya yang sengaja ia pajang di meja belajar. Nasya tak kuasa menahan tangis. Dirinya benar benar sangat merindukan sosok ayah.
“Ayahh? Nasya kangen sama ayah. Ayah apa kabar disana?.” Ucap Nasya pada bingkai foto yang terdapat fotonya dengan ayahnya.
“Nasya janji sama ayah, Nasya bakalan jagain bunda dan buat bunda bahagia.” Ucap Nasya lagi. Kali ini dikutin dengan suara tangisan.
✾ ✾ ✾ ✾
Oke, segini dulu ya, otakku mentok banget hari inii. Ditambah banyak tugas wkwk. Maaf ya guys 😭😭
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA GUYS 💗💗
SAMPAI JUMPA DIPART SELANJUTNYA.
tandai kalau ada yang typo ya 💅☝
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐒𝐘𝐀 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA CERITA INI, FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN AUTHOR ‼️] - 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘨 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪, 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘭𝘶𝘬𝘢. 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘪𝘵𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢...