Hallo guys 🙋
Semoga kalian makin tertarik ya sama cerita aku inii.
Komen disetiap paragraf yaa 💗HAPPY READING
•
•
•
Hari senin yang cerah. Sinar matahari mulai menyelinap masuk kedalam kamar Nasya. Kini dirinya sudah rapi dengan hijab serta seragam sekolah dan atribut yang ia pakai.“Nasyaa, mari sarapan dulu nak.” Teriak bundanya menyuruh Nasya untuk turun dan segera sarapan.
Nasya yang mendengar teriakan itu segera turun dan menuju meja makan. Perlahan demi perlahan iya turun dari anak tangga dan menuju meja makan yang dimana disana sudah ada bundanya.
“PAGI BUNDA.”Ucap Nasya sembari mencium pipi bundanya itu.
Bundanya tidak menjawab melainkan hanya memberikan senyuman bahagia.
Nasya mulai duduk di salah satu meja makan sambil menunggu bundanya. Kini hanya tinggal mereka berdua saja dirumah itu. Biasanya mereka bertiga dengan ayah, sekarang hanya berdua saja. Sunyi rasanya jika sarapan tidak dengan keluarga yang lengkap.
“Ini sarapannya, inget dihabisin.” Ucap Bunda Nasya.
“SIAP BUNDA.” Jawab Nasya tegas. Lalu Nasya mulai sarapan dengan senyuman. Meskipun dirinya sangat rindu akan kehadiran ayahnya disana.
Perlahan demi perlahan sarapannya mulai habis, bundanya yang melihat itupun merasa sangat bahagia, sebab Nasya sudah mulai mau makan seperti biasanya.
“Bun, udah habis, Nasya berangkat dulu ya.” Ucap Nasya. Lalu ia memegang tangan bundanya dan menciumnya. “Assalamu'alaikum bunda.”Ucap Nasya.
Belum sempat bundanya membalas ucapannya dia sudah berlari untuk pergi ke sekolah.
✾ ✾ ✾ ✾
“NASYA” Teriak Vanna. Teman semasa smpnya.
Nasya yang merasa ada yang memanggil dirinya, iapun segera berbalik badan. Terlihat diujung kelas ada Vanna yang baru saja datang.
“Tumben kamu jam segini baru dateng, biasa paling awal.” Ucap Nasya kepada Vanna.
“Kesiangan gue, tadi bangun jam setengah 7” Jawab Vanna.
Nasya tak menjawab perkataan Vanna melainkan hanya melihat penampilan Vanna saja. Dari atas sampai bawah Nasya amatin. Seperti ada yang kurang dari Vanna.
“Van? Topi sama dasi kamu mana?.” Tanyaa Nasya.
Vanna yang baru menyadari dirinya tidak mengenakan topi dengan dasi itu pun panik. Pasalnya ini hari senin, siapa siapa yang tidak mengenakan pakai lengkap akan dihukum.
“ANJING, KETINGGALAN, SYA GIMANA INI. GUE TAKUT KENA HUKUM.” Kata Vanna dengan nada paniknya.
“Pantesan aja, coba kamu cari di koprasi siapa tau aja ada.” Ucap Nasya
Karna merasa sangat panik, Vanna pun langsung menuju ke koprasi untuk membeli topi dengan dasi.
“KEBIASAAN KAMU VANNA.” Teriak Nasya.
Nasya lalu melanjutkan perjalanan menuju kelas. sepanjang jalan Nasya dilihatin oleh cowo cowo dismanya itu. Ingin sekali rasanya Nasya mencolok mata mereka satu persatu.
Saat Nasya ingin memasukin kelasnya itu. Tiba tiba saja.
BRAKKK! BUGHH!
Nasya bertabrakan dengan seorang cowo yang sama sekali tidak ia kenal.
“Kamu kalau jalan pake mata dong.” Ucap Nasya sambil berusaha bangun dari jatuhnya.
“Sorry sorry.” Ucap cowo itu.
Nasya mulai bingung. Sepertinya ia pernah mendengar suara cowo itu. Tapi Nasya lupa pernah mendengarnya dimana. Nasya pun mulai berdiri dan melihat ke arah cowo itu. Begitupun sebaliknya. Mereka sama sama kaget karna pasalnya mereka sudah pernah ketemu dan sekarang? Satu sekolah juga.
“KAMU?”
“LO?”
Ucap mereka bersamaan.
“Kamu kalau jalan pake mata ya, kamu kira ditabrak ga sakit apa. Mana badan kamu ke batu lagi.” Ucap Nasya.
“Gua ga sengaja, lagian lo dateng tiba tiba.“ Jawab Revandra.
“Ga sengaja ga sengaja.”
“Gua ga sengaja, Nasya.” Ucap Revandra berhasil membuat pipi nasya memerah.
Biasanya saat dipanggil “Nasya” diakhir kata dengan cowo, dirinya tidak pernah sampai salting. Mengapa sekarang jadi seperti ini.
“Apasih.” Gerutu Nasya.
“Minggir kak, aku mau masuk” Ucap Nasya.
Dengan senang hati Revandra menyingkir dari jalan Nasya agar cewe itu bisa masuk. Sungguh baru kali dirinya bertemu cewe seperti Nasya.Cewe berhijab tapi sifatnya lumayan bar bar. Mungkin suatu hari nanti, Revandra akan tertarik dengan Nasya.
“Cowo aneh.” Ucap Nasya dalam hatinya.
✾ ✾ ✾ ✾
“Van, cewe yang lo tabrak tadi siapa? Kayanya lo sama dia deket banget.” Tanya Arkhava, Teman tongkrongan Revandra.
“Bukan apa apa.” Jawab Revandra dingin. Dirinya tidak ingin memberi tahu kan mengenai Nasya.
“Cielah, pelit amat lo van, kasih tau lah.” Ucap Arga. Memaksa Revan untuk memberi tahukan mengenai Nasya.
“Kepo lo pada, kaya dora.” Grutu Revan. Lalu ia beranjak dari duduknya dan meninggal teman temannya.
“MAU KEMANA LO VAN?.” Teriak Arga dengan suara yang cukup kuat.
“Suara lo cempreng, jangan kuat kuat.” Ucap Kenzo kepada Arga.
“Balik.” Ucap Revandra dingin. Lalu ia berlari menuju kelasnya.
“Cepet amat anying, tumben tumbenan tu anak.” Cicit Arga sembari memakan cemilan yang sedari tadi sudah ia pegang.
“Jatuh cinta.” Kata Kenzo.
Teman temannya yang mendengar perkataan Kenzo itupun langsung mengerti.
✾ ✾ ✾ ✾
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA. 💗
Ikuti akun aku terus @bluezzsky untuk mendapat update part selanjutnya.Seeyou di next part selanjutnya sayangg sayangg akhuu 😄🪐
Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐍𝐀𝐒𝐘𝐀 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘
Genç Kurgu[SEBELUM MEMBACA CERITA INI, FOLLOW TERLEBIH DAHULU AKUN AUTHOR ‼️] - 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘨 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪, 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘭𝘶𝘬𝘢. 𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘥𝘪 𝘵𝘪𝘵𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢...