(Jinyoung PoV)
Aku datang lebih awal 10 menit dari jam yang sudah ditentukan. Memakai jaket dan sedikit menggosok gosokan tangan, menghilangkan segala gugup yang melingkupi.
"Jinyoung! Maaf ya aku terlambat..." Dari kejauhan aku sudah melihat Shinwoo yang berlari agak tergesa sambil memakai kaos bergambar beruang berwarna kuning dan celana jeans. Tidak lupa dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, menambah kesan yang uhh sangat- sangat imut.
"Kau tidak terlambat kok, malah tepat waktu. Aku hanya mau datang lebih awal saja. Lihat-lihat film yang mau diputar."
"Ne, bagus kalau begitu. Kita mau nonton apa? Kalau boleh saran sih film thriller Monster Z, yang main juga aktor dan aktris papan atas." Ujarnya dengan antusias. Omo, melihatnya seperti itu membuat hatiku meledak-ledak sampai aku ingin jatuh dari Namsan Tower lalu berguling di hamparan padang rumput di pulau Jeju.
"Kajja! Kita nonton itu saja!" Ujarku tidak kalah semangat. Aku pun menariknya dengan semangat tidak peduli dengan ekspresi kagetnya itu.
Tapi sialnya... antrian sangat panjang sekali, heol aku harap ini bukan pertanda kami kehabisan tiket.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
(Author PoV)
Sementara itu, di tempat lain di sebuah ruangan yang seperti kapal pecah, terdapat seorang anak manusia sedang membaca buku tebal bertumpuk-tumpuk dengan jenuh. Anak itu bernama Gong Chan. Dia terlihat belajar meskipun yang sebenarnya terjadi adalah ia tidak sukarela melakukan kegiatan tersebut.
Gong Chan: Bentar thor, napa narasinya lebay beut dah -_-
Author: Kan biar dramatis gitu beb :)
Gong Chan: Serahh dah*Back to the story*
Gong Chan menatap jam dinding kamarnya, kemudian mendesah lelah.
"Kalau saja eomma tidak mendesakku untuk belajar mati-matian. Padahal pergi sebentar sekali saja tidak akan berpengaruh pada apa-apa."
Ia menghela nafasnya, dan kemudian memainkan ponselnya, menatap layarnya lama.
"Padahal aku mau mengajakmu belajar bersama, Shin Woo." Ujarnya"Chan-ah, kau masih belajar kan? Ini eomma bawakan tteobokki agar kau semakin semangat belajar, sayang." Terdengar suara ibunya dari luar pintu. Gong Chan kemudian segera menyimpan kembali ponselnya dan membukakan pintu.
"Gomawo, eomma. Eomma juga harus makan yang banyak."Ujarnya sambil tersenyum.
"Ne, eomma tidak ingin makan apapun kok, eomma sudah kenyang. Yang eomma inginkan agar kamu belajar dengan baik dan bisa masuk universitas yang bagus." Ujar eommanya sambil mengusap kepala Gong Chan. Gong Chan hanya bisa tersenyum, meskipun terselip rasa hati yang terbebani.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bioskop masih ramai, kini Jinyoung dan Shin Woo sudah berada di barisan paling depan.
"Aku memesan dua tiket untuk film Monster Z"ujar Jinyoung
"Maaf, tapi seat sudah penuh. Ada juga pemutaran dua jam lagi. Bagaimana?"
Jinyoung mengumpat dalam hati, Shin Woo juga di sisi lain mengumpat padahal ia kan mau melihat aktor dan aktris favoritnya itu disana. Masa iya, harus menunggu dua jam sementara mereka juga mengantri selama 45 menit. Hampir satu jam!"Shin Woo, menurutmu bagaimana?"
"Ganti saja, tak apa Jinyoung"
"Hmm, baiklah. Kalau begitu ada film apa lagi selain Monster Z?"
"Baik, untuk film yang masih ada seat kosong tinggal film Violet."
Jinyoung menatap Shin Woo, dan Shin Woo hanya mengangguk kemudian mereka pun membeli tiket itu.Mereka sudah ada di dalam bioskop, dan mulai menyamankan diri di tempat duduk. Mereka sudah membeli pop corn dan cola ukuran jumbo.
"Aku penasaran, soalnya aku belum pernah lihat trailer maupun sinopsisnya." Ujar Jinyoung
"Nado, sudahlah paling juga drama biasa."(Jinyoung PoV)
Aku hanya mengiyakan dan menyeruput minumanku. Sesekali melihat ke arah kanan kiri dan juga depan belakang. Aishh, apa-apaan ini?! Kenapa yang kulihat semuanya adalah pasangan yang tengah bermesraan hah? Tunggu jangan-jangan ini...
"Jinyoung, matikan ponselmu sebentar lagi film dimulai."
"Tunggu aku mau memastikan kalau ini..." Aku pun menyempatkan untuk searching sinopsi film yang akan ku tonton ini.Tittle: Violet
Genre: Romance
Sinopsis: Bercerita tentang cinta yang berapi-api yang..... bla bla blaMwo?! Aku melihat film romantis di kencan pertama kami?!Eh tapi ini juga bukan kencan kan tadinya? Ah tapi, bukankah terlalu canggung untuk kami berdua saja menonton film romantis yang pastinya banyak adegan uhukkissinguhuk. Apa aku keluar saja ya? Peduli lah dengan uang.
"Jinyoung, kau mau ke kamar mandi? Film nya sudah mulai."Shin Woo menatapku heran.
Aku jadi bimbang, apa yang harus kulakukan? Sepertinya ia tidak mempermasalahkannya. Atau itu karena dia tidak tau film apa ini sebenarnya?"Hei kau duduk cepat! Aku mau nonton!" Tak sadar aku berdiri disana terlalu lama. Shin Woo segera menarik tanganku untuk duduk. Aku hanya bisa meringis dan meminta maaf kepada orang di belakangku.
"Kau yakin mau menonton ini Shin Woo?"
"Kenapa memang? Kau mau pergi?"
"Ani, aku hanya err ya tidak jadi. Tidak usah kau pikirkan, aku ingin menonton juga kok." Ujarku dengan senyum yang dipaksakan, padahal dalam hati sudah berteriak ingin cepat menghilang karena malu dan canggung.
"Ohh, bagus lah." Ujarnya sambil mulai memakan pop corn
God! Bagaimana nanti kalau ada adegan kissu kissu penuh gejolak asmara? Aku harus bersikap seperti apa? Apa aku harus pasang muka tebal? Haisshh rasanya aku ingin kabur saja.Baru seperempat jalan pun ternyata sudah mulai ada adegan kissu nya. Hmm, lebih cepat dari dugaanku. Ketika melihat kanan dan kiri aku hanya bisa meringis melihat mereka bermesraan seperti adegan itu. Dengan takut aku melihat Shin Woo dengan lirikan mata. Shin Woo terlihat tenang sambil mengunyah pop corn nya. Heol, dia tidak merasa awkward kah? Malah dia terlihat fokus dan mengamati jalan cerita. Sepanjang film, aku banyak mencuri-curi pandang padanya. Bodo amat dengan film itu, yang penting aku bersama orang yang kusukai disini.
Tiba-tiba dia menatap ke arahku yang sedang menatapnya! Apa yang harus kulakukan? Tiba- tiba dia mendekati wajahku, aku pun menutup mata dengan refleks. God, apa ini saatnya? Aku tidak menyangka akan secepat ini---"Jinyoung, menurutmu kedua pemeran ini chemistry nya bagus tidak?"
Tiba-tiba suara lembutnya lewat di telingaku. Aku hanya bisa membelalakan mataku dan melotot."Mwo?"
"Kubilang, mereka cocok tidak? Maaf kalau tiba-tiba bertanya tapi aku butuh pendapat dari orang lain tentang chemistry mereka."
"Memang itu penting?"Ujarku yang kini sedang berusaha mengatur degup jantungku mati-matian.
"Ne, aku perlu karena aku suka me review film di blog ku. Jadi aku butuh penilaian mu juga, mumpung kau ada disini.Siapa tahu kau punya pemikiran lain." Ujarnya panjang lebar.
Jadi aku berdebar untuk hal yang sia-sia dong? Untuk apa ia berbisik, setengah berbisik juga bisa kan? Uhhh dasar, membuat jantung ku mau meledak saja! Awas saja aku akan menerkammu nanti *eh*
"Chemistry mereka bagus." Ujarku yang sebenarnya boro-boro memperhatikan filmnya lalu memakan pop cornku dengan malas. Ia pun mengangguk anggukan kepalanya.Bagus sepertinya ia juga setuju. Aku yang menatapnya hanya bisa menghela nafas.
Shin Woo-yaa... kenapa kau begitu menggemaskan??
KAMU SEDANG MEMBACA
My namja
FanfictionProlog Bisa-bisanya aku merasakan jantung yang berdebar-debar, dan sesak?.. Oh, apa aku harus segera ke dokter? Ya ampun, aku rasa aku sehat-sehat saja Shin Dong Woo, ya dia. Hanya di dekatnya aku berdebar-debar Lalu apa yang harus aku lakukan Obat...