KARLESHA?

6 0 0
                                    

“ Selamat Membaca ”« Jangan lupa vote & komen »« Thank you »

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“ Selamat Membaca ”
« Jangan lupa vote & komen »
« Thank you »

••••

"Lagi-lagi lo telat! Bisa gak sih, sekali aja gue mohon. Lo gak usah telat!" Ucap Argantara frustasi, Karlesha hanya bisa menghela nafasnya. Tidak bisa! Ia sudah bilang beberapa kali, dasar cowok tuli!

"Gue bilang, gue gak bisa! Lo tuli ya?!" Argantara hanya bisa mengepalkan tangannya agar emosinya tidak memuncak.

"BYE!" Pekik Karlesha, dengan langkah lebarnya gadis itu berjalan menuju ruang kelasnya.

Seperti biasa dirinya akan mendapatkan roti dari Rajash dan hal itu membuat Theresa merasa cemburu namun gadis itu hanya bisa menyimpan unek-uneknya dalam hati kecilnya itu.

"Lo deket ya sama Rajash?" Tanya Therese, Karlesha mengangguk dan menatap Theresa.

"Tumben lo nanyain Rajash, lo suka sama Rajash ya?" Theresa terdiam sepersekian detik namun ia segera sadar dan menggeleng.

"HAH ENGGAK!" Bantah Theresa, Karlesha tertawa melihat muka meme able Theresa. Dalam hati Theresa mengatakan hal lain, ia penasaran dengan hubungan Karlesha dan Rajash yang kelihatannya sangatlah dekat.

"Tipe gue itu kayak kak Vian, ganteng iya, pinter iya, enggak kayak Rajash." Sanggah Theresa, Karlesha tersenyum licik ia sangat tahu bahwa sahabatnya tengah berbohong.

"Iya deh, tipe lo kayak kak Vian. Berarti kalau Rajash sama gue gak papa dong?" Tanya Karlesha, skakmat bagi Theresa. Setelah berbicara hal itu Karlesha pergi meninggalkan Theresa yang terdiam.

"Cih, dikira dia bisa bohong sama gue apa? Tapi gue gak mau jujur dulu kalau Rajash sepupu gue wkwkwk" Batinnya, kaki panjang Karlesha berjalan menyusuri lorong sekolah yang sepi dan berakhirlah di gudang belakang sekolah.

Tidak! Tujuannya bukan memasuki gudang yang terlihat sangat horor tersebut namun, tujuannya adalah pohon mangga di dekat gudang tersebut.

"Bolos sesekali gak papa kali ah!" Dengan lihai Karlesha kini berada di dahan pohon mangga yang kuat untuk diduduki olehnya.

Tiga puluh menit berlalu tidak ada satupun orang yang menyadari keberadaannya dirinya, namun tak beberapa lama datang sosok yang ia kenal.

"Anjir tuh Vian sama Hana ngapain anjir!" Lirihnya, matanya cukup tajam untuk melihat apa yang tengah mereka lakukan.

"Waduh anak pinter ternyata pemain wkwkwk." Tak lama datang guru bk yang sedang berkeliling Bu Widi tersayang, guru yang paling galak di sekolah.

Die For U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang